Malaka ini adalah gadis yang melankolis. Hidupnya tak pernah lepas dari buku dan puisi. Dibanding teman-teman sekitar, dia tidak terlalu pintar dalam pelajaran akademik, namun luar biasa dalam bidang seni. Walaupun begitu, dia tetap tumbuh tanpa peduli keadaan seperti arti namanya—buah yang pohonnya dapat tumbuh tinggi.
Bernama lengkap Malaka Anjani, tetapi lebih sering dikenal dengan sebutan Malaka. Setiap mendengar namanya, orang-orang akan memuji sambil berkata, "Wah, namanya bagus." Termasuk laki-laki ini, yang berhasil membuat Malaka tersenyum karena pujian yang pernah dia berikan. Baskara, namanya.
Semenjak bertemu Baskara, buku puisinya terisi penuh. Yang ditulis Malaka selalu bernada Baskara, Baskara, dan lagi-lagi Baskara. Semua puisi yang dia tulis, adalah untuk Baskara. Dan seluruh kata yang dia ukir, adalah milik Baskara.
Namun menulis puisi tentang Baskara adalah hal bodoh yang seharusnya tidak dilakukan Malaka. Karena ketika Baskara pergi, tulisan itu tetap abadi. Namanya tetap tertulis abadi. Dan dengan hilangnya Baskara pula, Malaka berharap bahwa "Untuk Baskara" dapat menuntunnya pulang kapanpun dia melihat buku puisi ini.
— 2019.