Tuhan sudah merencanakan
Suatu pertemuan tidak ada yang kebetulan___
Sudah satu jam lebih Windy berkutat dengan pikiranya yang kalut sembari mengaduk float mangga di depannya hingga semua krimnya larut. Kedua sahabatnya Yuna dan Alesha hanya menggelengkan kepala melihat tingkah Windy seharian ini. Tak bersemangat, menggerutu sendiri dan melamun. Siapa lagi yang bisa mengacaukan pikiran Windy hari ini selain Dosen baru di kelasnya. Sang Mantan Pacar. Mahasiswa PPL yang dulu pernah magang di sekolahnya.
Sudah susah payah sampai jungkir balik Windy melupakan si brengsek Kenzo tapi takdir mempertemukannya kembali. Jujur untuk rasa Windy sudah hampir hilang hanya tinggal rasa kesal dan benci. Bagaimana tidak, Kenzo pacar pertama Windy sekaligus cinta pertamanya dan Kenzo juga orang pertama yang mematahkan hatinya sepatah patahnya. Lalu sekarang lelaki itu muncul lagi dengan wujud sebagai dosennya yang otomatis intensitas pertemuannya dengan Kenzo akan semakin sering. Itu tidak akan baik untuk kesehatan Windy. Lebih tepatnya kesehatan hati jantung dan pikirannya.
"Win" Panggil Yuna
"Hmm" Respon Windy
"Lo kenapa sih? Belum di transfer duit sama om Bara ?" Tanya Yuna heran
Windy menghela nafas lalu menggeleng
"Kalian ingat nggak gue pernah cerita tentang mantan gue yang dulu pernah ninggalin gue?"
Yuna dan Alesha mengangguk bersamaan
"Kok tiba-tiba ngomongin mantan- Jangan bilang lo galau gini karena mantan lo ya" Tebak Alesha"Lo masih gamon Win? Ya ampun lo parah banget deh itu cuma cinta monyet lo waktu SMA Win. Sampai segitunya gagal move on"
Windy menghela nafas "Gagal Move on sih nggak sepenuhnya. Cuma gue ketemu sama dia lagi."
"HAHH" Alesha dan Yuna serentak memekik
"Serius? Dimana? Kapan?" Berondong Alesha
"Tadi, masih di lingkungan kampus"
"Dari tadi lo sama gue lho, kok lo nggak bilang sih kalau ketemu mantan lo" Protes Yuna
Windy ingin memberitahu Yuna tadinya, tapi yakinlah dia tidak akan percaya kalau mantan Windy adalah Pak Wira, Dosen Implementasi dan Testing. Jadi lebih baik Windy diam saja dan menyembunyikan identitas mantan pacarnya.
"Lagian gue bilang pun lo nggak bakal percaya mantan gue siapa"
"Dih kok gitu, emang pacar lo seganteng apa sih?"
Terlalu ganteng setelah jadi mantan
"Willy aja kalah"
"Eh asli gue penasaran banget"
"Dia ngapain ada di kampus ini Win, bukannya mantan lo itu udah sarjana ya di Univ Malang? Apa dia nerusin S2 di sini?" Tanya Alesha penasaran
Jadi Dosen matkul gue - Windy
"Nggak tau" Dustanya
"Kira-kira dah punya pasangan belum?" Tanya Yuna
Windy bahkan tidak sampai sejauh itu memikirkannya. Masa bodoh dengan pasangan Kenzo. Sakit hati yang ia terima sudah menutup hatinya sebagian "Nggak tau dan nggak mau tau"
.
.
.
.
.
.
..
.
.
..
Hari ini Windy mantap mengajukan judul skripsinya yang sudah ia pikirkan masak-masak. Tidak hanya Windy tapi juga ke dua sahabatnya Yuna dan Alesha. Apapun hasilnya, siapapun dosen pembimbingnya mereka bertiga siap menghadapinya. Mereka bertiga Windy, Yuna dan Alesha sudah bertekat untuk wisuda semester depan dan lulus sebagai Sarjana Cumlaude.Alesha sudah lebih dulu mendaftarkan judulnya di web khusus pengajuan judul yang disediakan Universitas tadi pagi dan tinggal menunggu pemberitahuan dari web apakah judulnya ditolak atau diterima. Semantara Windy dan Yuna baru mulai mendaftarkannya.
"Okay submit" Windy selesai mendaftarkan judulnya begitupun dengan Yuna.
"Ale, coba cek deh judul lo di terima nggak?" Suruh Yuna
"Ntar aja bareng kalian, deg-degan gue"
"Gue juga, deg-degan banget kaya jatuh cinta"
Kata Windy sembari menyentuh dadanya dramatis"Emang ingat rasanya jatuh cinta Win? Lo aja gagal move on sama mantan" Celetuk Yuna
Sialan kok benar- batin Windy
Windy merengut
"Lo mau tau nggak tips biar nggak gagal move on Win !!" Kata Alesha kemudian mengerling jail
"Apaan emang?" Windy penasaran
"NGGAK USAH NYOBA BUAT MOVE ON hahahaha" Yuna dan Alesha serentak berteriak di depan wajah Windy
Tawa kedua sahabat Windy meledak hingga menggemparkan satu kos-kosan yang di tinggali Windy dan Yuna.
"Hehehe" Windy tertawa di buat-buat
Sungguh definisi sahabat yang sesungguhnya
.
.
.
.
.Satu Jam sudah berlalu
Sudah waktunya mengecek apakah judul skripsi yang diajukan ketiga sahabat itu diterima atau justru di tolak.
"Semoga Acc, semoga Acc" Gumam Windy saat menunggu webnya terbuka di layar laptopnya
"YESSS GUE ACC" Teriak Yuna bahagia sampai membuat Windy dan Alesha terkejut. Ya skripsinya sudah Acc lebih dulu
"Siapa Dosbing lo Yun?" Tanya Alesha penasaran
Senyum Yuna seketika luntur setelah membaca siapa Dosen Pembimbingnya. Ibu Maharani Setyaningsih, M.Kom. Kepala Jurusan Sistem Informasi. Dosen Sistem Pakar yang terkenal super killer, moody-an dan sulit Acc. Dan parahnya lagi beliau sedang hamil 6 bulan dan 3 bulan lagi lahiran. Nasib Yuna tergantung lucky.
"Bersyukur Bu Maharani pembimbing lo Yun bukan dosen penguji lo" Alesha mencoba membuat Yuna lebih baik
"Nah bener tuh Yun, gue nih gimana nasibnya. Masih loading terus belum nyambung" Kata Windy
"Hmm"
"Ale, Lo Acc nggak?"
"Acc dong" Ucap Alesha bangga
"Wiihh, Dosen Pembimbing lo siapa?"
"Mr Taka"
"Wah anjir kok lo dapet enak sih Ale, gue dapet macan dia dapet paha ayam. Curang-curang" Protes Yuna tidak terima
Antaka Kusuma Wijaya, M.kom adalah Dosen Pembimbing yang di idam-idamkan semua Mahasiswa. Dosennya baik, sangat membantu anak bimbingannya, dan tentunya gampang di temui. Minusnya hanya membosankan ketika mengajar di kelas.
Kedua sahabatnya sudah diAccept judulnya tinggal punya Windy yang masih loading. Tangan Windy sudah berkeringat karena cemas kalau tiba-tiba judul di tolak.
Web sudah terbuka.
Windy sempat tersenyum sejenak namun senyumnya luntur seketika sama seperti saat Yuna mendapat Dosbing Killer.
"Kiandra Kenzo Wiradana tuh Dosen muda baru yang Yuna bilang ganteng itu bukan sih?" Alesha membaca nama yang tecetak dilayar laptop Windy sebagai Dosen Pembimbing.
"Lhah Pak Wira dosbing lo Win. Wah gilaa" Takjub Yuna
"Iya itu tuh dosen ganteng yang gue bilang. Dia juga Omnya si Willy tau" Jelas Yuna
"Oh gitu, enak dong si Windy dapet dosen ganteng plus masih muda lagi. Lhah Pak Taka udah tuwir"
"Senyum dong Win, kan udah Acc. Udah gitu dapet dosbing ganteng lagi."
Windy hanya tersenyum terpaksa karena untuk tersenyum tulus Windy tidak mampu.
Kalau Yuna atau Alesha atau mahasiswi lain mendapat dosen pembimbing Pak Wira alias Kenzo mungkin bakalan senang, tapi tidak dengan Windy. Menjadi dosen matkul Testing dan Implementasi yang pertemuannya 2 kali seminggu saja Windy sudah malas masuk, apa lagi ini sekarang Dosen berlabel mantan Windy itu menjadi Dosen Pembimbingnya. Ah Windy tidak sanggup. Kalau boleh milih Windy lebih baik bertukar dosen pembimbing dengan Yuna daripada dengan Kenzo.
Rasanya Windy ingin berteriak 'KEBETULAN MACAM APA INI'

KAMU SEDANG MEMBACA
Try Again || Kim Doyoung
Teen FictionEntah kebetulan atau takdir Windy mahasiswi semester 6 Sistem Informasi yang nekat ambil skripsi dipertemukan lagi dengan mantan pacarnya sewaktu SMA sebagai dosen salah satu mata kuliah yang diambilnya dan dosen pembimbing skripsi. Kalau kata pepat...