Meet again

551 64 2
                                    


Lingkar mata Windy sedikit menghitam karena tidak bisa tidur setelah menerima telepon dari Galih semalam. Bukan karena Galih tapi karena masih kepikiran mantannya. Padahal Windy sudah melupakannya, tapi karena kemarin melihat orang yang mirip dengan Kenzo. Windy jadi ingat lagi.

"Yuna, sekarang matkul apa sih? Gue malas buka jadwal" Kata Windy sembari membaringkan kepala nya di atas meja.

"Testing dan Implementasi"

"Ah materi Bab 4 ya, pasti ngebosenin. Gue tebak dosennya nanti tua kaya Pak Taka"

"Sok tau lo anjir. Dosen Testing dan Implementasi itu dosen baru. Lo tau nggak siapa dia?"

"Ya mana gue tau, lo aja belum ngasih tau"

"Dosen baru itu tuh Om nya Willy, Pak Wira. Dosen Killer yang beberapa hari yang lalu ngusir Willy dari kelas. Dosen baru yang gue ceritain itu lho"

"Oh tapi gue nggak tau"

Tak lama kemudian kelas mulai di penuhin mahasiswa. Tidak seperti biasanya deretan kursi depan sendiri penuh di isi oleh mahasiswi. Bahkan ada beberapa yang dari kelas lain.

"Buset kok tumben penuh banget"

"Dosennya katanya ganteng jadi penuh begini, gatau aja kalau dosennya killer" Gumam Yuna

"Modus doang dong"

Windy menegakkan kepalanya lalu mengambil HPnya untuk mengecek notif di HP. Grup Line kelas cukup rame dengan topik dosen ganteng. Padahal mayoritas penduduk kelas adalah laki-laki tapi 7 dari 10 kaum minoritas di kelas cukup membuat heboh di grup. Terkecuali Windy yang setia menjadi silent reader.

"Selamat siang semua" Sapa dosen saat memasuki ruangan.

"Siang pak" Semua menjawab serentak. Tapi tidak dengan Windy yang masih mensekrol chat di grup line kelas.

"Anjir Win ini mah ganteng parah, pantes kelas penuh" Bisik Yuna antusias

"Hmm" Jawab Windy tanpa menoleh kedepan

"Baiklah perkenalkan nama saya Wiradana, dosen yang akan mengajar kalian selama satu semster kedepan~bla bla bla" Pak Wira memperkenalkan dirinya

"Untuk peraturan kelas, saya hanya meminta kalian tidak bermain HP selama di kelas saya. Kecuali saya suruh untuk browsing. Satu lagi, saya mohon kalian fokus dan jangan bermain sendiri." Ujarnya

"Win, nggak boleh main HP" Bisik Yuna

Windy menghela nafas, "bentaran napa"

Fokus Wira kini terpusat pada mahasiswi yang duduk di barisan nomor 3 paling pojok yang sedang sibuk sendiri dengan HPnya.

"Kalau masih ada yang mainan HP tolong keluar dari kelas saya" Tegasnya

Jempol Windy berhenti mensekrol. Seketika dia merasa dejavu. Dia baru sadar akan sesuatu.

Perlahan Windy menegakkan kepalanya menatap ke arah depan di mana dosennya berdiri di depan kelas.

Praaak~

Hp Windy terlepas dari tangannya setelah melihat wajah dosennya yang juga sedang menatap dirinya dengan datar.

Jantungnya kini berdegup kencang dan bayangan masa lalu tiba-tiba menghantui pikirannya.

"Kak Ken" Lirih Windy

Windy tertawa getir "hhh. Kayanya gue mulai gila deh"

"Yuna coba lo cubit gue yang keras" Suruh Windy

"Dengan senang hati"

Yuna mencubit tangan Windy hingga pemilik tangan menjerit pelan "aw sakit Yuna"

"Lo yang nyuruh tadi"

Bayangan Kenzo tidak hilang. Dosen yang berdiri di depan sana bukanlah fatamorgana. Dia benar-benar Kenzo.

Mantan pacar Windy.

Matanya tidak salah lagi, dan kemarin yang ia lihat di tempat makan adalah memang benar dia orangnya

Tapi kok Wira?

"Baiklah kita mulai kuliah hari ini, kita mulai dari pembahasan arti dari testing itu sendiri~ bla bla bla bla"

Selama perkuliahan Windy sama sekali tidak bisa konsentrasi. Dia masih belum percaya kalau dosen yang sedang bicara di depan kelas adalah mantan pacarnya dulu. Windy masih syok.

"Yun" Panggil Windy
"Apa"
"Itu beneran pak Wira?"
"Lha iya itu pak Wira, cek aja jadwal ada namanya"

Windy buru-buru mengecek screenshot an jadwal di HPnya

Selasa : 01:20 ruang 4.3.2 'Testing dan Implementasi' Dosen : Kiandra Kenzo Wiradana

Tidak salah lagi

Itu memang Kenzo. Wira di ambil dari nama belakangnya, Wiradana.

"Iiih" Windy mengacak rambutnya frustasi

"Lo kenapa? Pak Wira ganteng ya?" Yuna menaik turunkan alisnya untuk menggoda Windy.

Jangan di tanya lagi kalau soal ganteng, jelas Kenzo maksutnya Pak Wira itu level tampannya di setara dengan Doyoung NCT sejak dulu. Dan sekarang makin tampan dan berkarisma. Pantas saja kelas Windy penuh hari ini.

"Pusing gue" Windy meletakan kepalanya di atas meja.

'Kenapa gue haru ketemu Kak Kenzo lagi sih. Segitu sempitnya dunia'

Try Again || Kim DoyoungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang