BAB IV

1.2K 95 10
                                    

Mungkin kamu akan sadar setelah aku pergi....

"Han,tolong keluar aku di depan rumah kamu" bunyi wa dari rtizki
"sory ki, aku lagi di luar" balas hana singkat
"aku nunggu kamu!"

Malam itu hana memang lagi tidak berada di rumah. Dari ba'da maghrib tadi ia mengunjungi pameran fhoto bersama daniel,tisa dan akbar.

"siapa?" tanya tisa berbisik
"ritzki, dia lagi di depan rumah"
"ya sudah lah nggak usah di gubris sekali-kali kek dia ngerasa nunggu" seru tisa rada sebal.

Tisa sebenarnya tidak berniat marah atau malah membenci ritzki. Tapi dengan semua yang di alami hana membuat tisa mau nggak mau rada sebel dengan sahabatnya yang satu itu.

Jelas teringat di ingatan tisa, ritzki yang dulu sangat peduli dengan persahabatan mereka tapi, belakangan ini ritzki berubah dan lebih parahnya ritzki membuat hana menangis.

"dari sini kalian punya rencana lain?" tanya akbar
"nggak kok.." jawab tisa
"kak daniel ngajak kita makan"
"boleh tuh!!"
"kalau kamu han?"
"aku ikut kalian saja!"

Setelah mendapat jawaban dari hana dan tisa, akbar menghampiri daniel yang lagi sibuk memotret.

Setibanya mereka di sebuah cafe, mereka memesan makanan.

"ternyata kak daniel baik juga!" seru tisa saat daniel sedang berada di kamar mandi.
"hehehhe.... Dia memang orang nya rada cuek tapi aslinya baik kok!"

Akbar dan tisa sibuk mengobrol sambil makan, smentara daniel dan hana memilih makan dalam diam. Hana yang masih memikirkan apakah ritzki masih menunggunya dan daniel tentunya memperhatikan hana diam-diam. Sudah beberapa kali dia mencoba mengalihkan perhatiannya dari hana namun tetap saja ia tidak bisa.

Selesai makan daniel mengantar akbar dan tisa terlebih dulu. Hana yang rumahnya searah jalan pulang rumah daniel dia antar paling terakhir. Dalam perjalan mereka hanya diam, sekali-kali daniel memperhatikan hana yang hanya menatap keluar jendela.

"udah sampai..!" seru daniel ketika tiba depan rumah hana
"iya, makasih banyak kak"
"kamu baik-baik saja?" kata itu akhirnya keluar dari mulut daniel setelah selama perjalanan dia mencoba menahannya
"mmm...iya kak aku baik"

Hanapun turun dari mobil daniel. Danielpun melajukan mobilnya, walupun iya tetap menatap hana dari kaca spion mobilnya.

"siapa orang yang selalu membuat mu sperti itu hana..."

Sepeninggalan daniel, hana mencari keberadaan ritzki namun ia tak menemukannya.

"ternyata hanya segini,ki"

Ada rasa kecewa yang di rasakan hana, namun ia hempaskan karena menurutnya bukankah ini sudah berkali-kali. Ia pun masuk ke rumah, membersihkan diri dan melelapkan dirinya.

Keesokan harinya di kampus, tanpa sengaja hana bertemu ritzki

"han semalam kamu kemana?"
"aku...aku kepameran fhoto?"
"sejak kapan kamu suka hal begituan?"

"sejak aku harus melupakan mu, melupakan rasaku..."  hana hanya bisa menjawab dalam hati.

"maaf ki, aku harus keruangan kuliah, entar lagi dosen aku masuk." hana berpamitan pada ritzki. Ritzki hanya memperhatikan hana yang berjalan menjauh. Ia sangat tau ada sesuatu yang terjadi pada hana.

"hei ki!!" tegur ferel menepuk bahu ritzki dari belakang.
"mmm....."
"ada apa bro?"
"nggak kok.."
"oh ya...gimana ellu ama siha?"
"gi mana apa nya?"
"kamu udah nyatain perasaan mu ke dia?"
"gue malas ngebahas itu"

Ferel merasa aneh dengan ritzki, biasanya dia begitu bersemangat kalau ngebahas soal siha tapi kali ini dia begitu lesu.

Sore itu hana janjian dengan tisa untuk bertemu di ruangan fotografi. Tisa lebih dulu kesana karena, hana menghadiri kajian kampus salah satu kegiatan yang di ikuti hana belakangan ini.

Melawan HatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang