Chapter 2

204 17 0
                                        


B.I melirik jam tangan yang melingkar apik di pergelangan tangan kirinya kemudian mengangkat kepalanya menatap santai pada sekumpulan berandal yang menghadangnya di tengah jalan. Itu anak-anak dari Paran High School.

B.I memutar bola mata malas, mereka itu bukan rival kelompoknya tapi musuh bebuyutan dari geng Kakaknya Jinhwan. Mereka pasti sengaja menghalangi jalannya karena melihat seragam yang dia pakai.

B.I menyeringai. Salah memilih target, huh?

"Hei, Kau! Kau pasti siswa dari YG kan?" Salah satu anak berteriak. B.I tersenyum miring, wajahnya masih tertutup helm fullface yang ia gunakan. Melihat salah satu anak yang membawa tongkat baseball mendekat ke arahnya, B.I berdecih.

"Ya! Cepat buka helm mu!" B.I menatap tajam salah satu dari mereka yang sepertinya memegang peran sebagai ketua. Melihat dari gayanya, B.I bahkan ragu kalau dia bisa berkelahi. Sepertinya sekarang dia paham mengapa mereka mengincar anak-anak dari sekolahnya, sudah pasti karena mereka dikalahkan oleh geng kakaknya Jinhwan kemarin.

"HEI! APA KAU TULI? KUBILANG BUKA HELM MU ITU, BODOH!! KAU TIDAK TAHU SIAPA AKU?"

Meski diteriakin dengan kasar, B.I tetap bergeming. Namja itu sedang menghitung kesalahan mereka, dalam beberapa menit orang-orang ini sudah membuat banyak kesalahan pada B.I. Pertama, Kim Hanbin tidak suka dihalangi. Kedua, hanya Jinhwan yang boleh berteriak padanya. Ketiga, B.I yang jenius tidak suka dikatai bodoh. Keempat, justru mereka lah yang tidak tahu siapa dia.

SRET!

B.I membuka kaca helmnya, dia tidak langsung melepas helmnya begitu saja. Dia ingin tahu reaksi mereka setelah melihat matanya. Biasanya geng-geng berandal dari semua sekolah di Seoul sudah tahu siapa dia hanya dengan melihat matanya. Mata tajam dan dingin seperti ini, hanya dia yang memilikinya. Semua orang bisa merasakan dominasinya hanya dengan menatap matanya sekali. Dan benar saja, anak yang menghampirinya dengan membawa pemukul baseball itu langsung terbelalak dan dengan cepat melangkah mundur mendekat ke arah gerombolannya.

"B-boss! S-sebaiknya kau lepaskan saja dia. Kita tidak punya urusan dengannya."

B.I masih mengamati walau tidak bisa mendengar apa yang dikatakan bocah gempal itu pada bosnya. Tapi B.I bisa melihat orang yang dipanggil bos itu mendelik tidak suka, mungkin dia tidak mengenal B.I atau tidak pernah melihat fotonya yang bahkan sudah tersebar banyak di internet dengan label ketua gangster yang paling ditakuti di kalangan siswa sekolah.

"Memangnya kenapa? Memangnya dia siapa?" Bocah gempal itu semakin gugup dan sesekali melirik ke arah B.I yang mulai bosan dan semakin sering melirik jam tangannya.

"A-apa kau pernah dengar tentang kata-kata seperti 'Be I' sebelumnya, bos?" Kim Tak Gu, anak yang dipanggil boss itu menggaruk kepalanya.

"Apa itu sebuah kiasan dalam bahasa inggris? Ya! Apa kau lupa kalau aku ini selalu membolos pelajaran bahasa inggris sejak aku sekolah dasar?! Kau ingin menghinaku?" Bocah gempal itu gelagapan. Memiliki pemimpin yang tidak up to date dan bodoh adalah sesuatu yang sangat menyusahkan. Tapi mau bagaimana lagi, orang ini lah yang membangun kelompok mereka dan menyaring orang-orang agar anggota mereka bertambah banyak.

"B-bukan itu—

"Ya! Baek Go, apa Be I yang kau maksud adalah B.I dari geng terkenal itu? B.I iKON?" Baek Go si bocah gempal itu mengangguk, lega akhirnya ada temannya yang mengerti, tapi kemudian keadaan seketika berubah kacau. Bukannya segera kabur, mereka justru sibuk mendebatkan apa orang yang mereka hadang itu benar adalah B.I yang itu apa bukan, ada juga yang sibuk menceritakan kekagumannya pada orang yang sedang mereka bicarakan itu dan masih banyak lagi yang membuat keadaan mereka kacau.

Love ScenarioWhere stories live. Discover now