Drrrt... Drrrtt...
From: Pabbo Oppa
Hari ini pulanglah dengan Hanbin, eoh!
"Mwo?"
Jinhwan mengerutkan kening membaca pesan yang baru saja dikirimkan oleh kakaknya yang menyebalkan itu. Pulang dengan B.I? Apa dia baru saja menabrak tembok besar di belakang sekolah?
To: Pabbo Oppa
Shirreo!
Send
Cepat-cepat Jinhwan memasukkan kembali ponselnya ke dalam saku sebelum seongsaenim memergokinya sedang bermain dengan benda pipih itu.
Jam pelajaran baru akan selesai sekitar setengah jam lagi dan seongsaenim bahkan masih ada di depan kelas menjelaskan tentang tugas rumahan yang harus mereka kerjakan nanti, tapi B.I sudah siap dengan tasnya yang dicangklongkan di bahu dan dengan tegap berdiri di sebelah meja Jinhwan, menatap gadis itu dalam diam.
Jinhwan yang merasa risih akhirnya mendongak dan membalas tatapan B.I sambil sesekali memberikan kode kalau seongsaenim masih ada di sana dan sedang memperhatikan dirinya.
"Bisa kau kembali ke tempat dudukmu, Hanbin-ssi?" Meskipun Jinhwan berkata dengan sangat dingin, tapi B.I sedang tersenyum di dalam hatinya karena Jinhwan masih mau memanggilnya dengan nama asli, karena selain Mino hyung, hanya Kim Jinhwan lah yang ia perbolehkan untuk memanggil nama aslinya itu.
"Kutunggu di tempat parkir."
Dan detik berikutnya B.I sudah keluar dari kelas tanpa mempedulikan seongsaenim yang terdiam merasa diabaikan dan tidak dihormati oleh muridnya yang berandal namun sialnya jenius itu.
Jinhwan mendengus mendapati perlakuan B.I yang dingin. Dia merasa kesal terlebih kepada kakaknya yang memerintah sesuka hati, menurutnya dia bisa pulang sendiri kalau memang Mino tidak bisa pulang bersamanya hari ini, dia tidak perlu meminta B.I untuk mengantarnya sedangkan dia tahu kalau hubungan mereka tidak sebaik dulu.
"Argghh! Kim Mino, sialan!"
Tringgggggg!
Bel sekolah sudah berbunyi. Semua orang merasa bahagia, kecuali Jinhwan yang malah mengacak-acak rambutnya frustasi. Yunhyung melihat itu dan dengan sigap menghampiri meja sang sahabat.
"Tidak kah kau berpikir ini aneh kalau tiba-tiba B.I memintamu untuk pulang bersama?" Jinhwan melirik Yunhyung dari ekor matanya dan menghela nafas.
"Pasti Mino oppa yang memintanya untuk mengantarku pulang." Yunhyung terlihat berpikir, kalau memang Mino tidak bisa pulang bersama Jinhwan hari ini, mengapa repot-repot meminta B.I untuk mengantarnya? Bahkan biasanya Mino tidak peduli dengan siapa dan harus dengan apa Jinhwan pulang ke rumah. Tiba-tiba Yunhyung merasa ada sesuatu yang tidak beres di antara keduanya.
"Sudahlah, sebaiknya kau ikuti saja kata-kata oppamu itu. Mungkin ini juga untuk kebaikanmu sendiri." Mendengus, Jinhwan akhirnya mengalah dan dengan berat hari membawa langkahnya menuju parkiran, dimana seperti yang ia duga, B.I sudah menunggunya di sana bersama dengan teman-teman seperjuangannya.
"Jinanie, annyeong!"
Bobby, salah satu sahabat B.I menyapanya ramah, begitupun dengan anak-anak yang lain mulai menyapanya secara bergantian dan hanya B.I yang diam memperhatikannya, menunggu seolah dengan hanya menatap Jinan langsung paham untuk segera naik ke atas motornya.
"Mino hyung meminta B.I untuk mengantarmu pulang. Tidak apa-apa kan? Tenang saja, Leader kami pasti akan menjagamu dan mengantarmu dengan selamat sampai ke rumah." Chanwoo tersenyum manis untuk menenangkan Jinhwan yang merasa sungkan untuk mendekat ke arah mereka. Dan Jinhwan hanya menangguk pelan dan tersenyum tipis, lalu setelahnya ia merelakan tangannya dipegang oleh B.I yang mencoba untuk membantunya naik ke atas motor.

YOU ARE READING
Love Scenario
RomanceSummary: Kim Hanbin lebih dikenal dengan nama B.I oleh orang-orang. Ketua geng sekolah paling ditakuti seantero Seoul. Terlibat cinta bertepuk sebelah tangan dengan teman masa kecilnya, Jinhwan yang kini berbalik membencinya. Warning! - GS - School...