"Hei, Jinanie! Apa kau marah karena tidak pulang bersama Hanbin, eoh?"
Jinhwan melirik Mino dari ekor matanya. Dia tidak berniat menjawab sekalipun tebakan Mino benar. Dia hanya tidak ingin seperti menjilat ludahnya sendiri, bisa malu dia karena terlihat begitu bergantung pada Hanbin padahal mereka belum berbaikan secara resmi. Kalau sampai ketahuan, Mino pasti akan mengolok-oloknya.
"Ehey! Diam berarti iy—
"Ani!" Sembur Jinhwan. Mino yang disembur langsung tertawa kencang. Mengusili Jinhwan itu merupakan sebuah kesenangan tersendiri baginya. Dia suka menggoda sang adik hingga wajahnya memerah dan bibirnya cemberut melengkung ke bawah, itu mengingatkannya pada saat mereka masih kecil dulu.
"Jangan marah... Kau kan jadi mudah terbaca kalau sedang marah, hahaha!"
"Ya! Kim Mino! Aish, jinjja!"
"Hahaha. Tenanglah, malam nanti dia pasti akan datang ke rumah."
"Tsk! Berhenti menggodaku!"
BUGH! BUGH! BUGH!
"A-argh! Sakit, Kim Jinhwan!"
BUGH! BUGH!
"Iya, iya! Aku berhenti, oke!"
BUGH!
"Awas menggodaku lagi!"
"Aduh! Iyaaaaa!"
.
.
.
Mobil sport B.I yang dikemudikan oleh Bobby berhenti di pelataran parkir rumah sakit tempat dimana teman-teman Zico dirawat. Seunghoon dan Taehyun menyusul di parkiran motor. Mereka berempat bertemu di lobby rumah sakit, Junhoe sudah menunggu di sana dengan beberapa berkas admisnistrasi yang baru selesai diurusnya.
"Bagaimana mereka?"
Bobby bertanya langsung pada Junhoe sekaligus meminta berkas yang dipegangnya. Junhoe menggeleng sambil terkekeh ringan.
"B.I mematahkan hidung mereka semua. Beberapa patah tulang dan kau membuat Kyung pingsan, dia belum sadar sampai sekarang." Junhoe menerima lengan B.I yang Bobby serahkan padanya. Dia memapah leadernya itu dengan hati-hati, berjalan menuju ruang rawat teman-teman Zico. Beruntung mereka disatukan dalam satu ruangan.
"Seungyoon dan Chanwoo dimana?" Taehyun bersuara. Junhoe sebagai satu-satunya yang bisa menjelaskan situasi di rumah sakit ini segera menoleh ke belakang.
"Mereka berdua berjaga di ruang rawat. Teman-teman Zico itu agak rewel jadi mereka harus terus diawasi." Taehyun tertawa mendengar kata rewel yang keluar dari mulut Junhoe. Dia bisa membayangkan wajah kesal Junhoe ketika menghadapi mereka hingga akhirnya dengan sukarela pergi ke lobby untuk mengurus administrasi. Tampang preman seperti Junhoe ini mana tahan mengurus orang sakit.
"Bagaimana kalian bisa membawa mereka kemari? Kupikir mereka akan diantar ke kantor polisi?"
Kali ini Junhoe yang tertawa. Dia memperlambat jalannya dan B.I agar dua member Winner itu bisa menyusul untuk berjalan sejajar. Dia sebenarnya tidak enak jalan di depan karena mereka berdua lebih tua daripada dirinya. Seunghoon dan Taehyun ternyata menangkap maksud itu.
"Kami memanggil ambulans. Lagipula Chanwoo yang mengusulkan karena tidak tega melihat mereka babak-belur begitu dan tidak berdaya. Katanya kalau ngotot membawa ke kantor polisi, nanti akan ditanyai siapa yang sudah menghajar mereka dan B.I kemungkinan akan terkena masalah. Jadi kita cari aman saja." Junhoe menjelaskan. Dia pribadi sebenarnya lebih suka enam orang itu digelandang ke kantor polisi, tapi setelah mendengar alasan Chanwoo dia tidak bisa menolaknya.

YOU ARE READING
Love Scenario
RomansaSummary: Kim Hanbin lebih dikenal dengan nama B.I oleh orang-orang. Ketua geng sekolah paling ditakuti seantero Seoul. Terlibat cinta bertepuk sebelah tangan dengan teman masa kecilnya, Jinhwan yang kini berbalik membencinya. Warning! - GS - School...