"Hah?"
"Lu buat buat ya? biar gw balikan sama Kai?" lanjut Jennie
"Dih, kaga ya" balas Somi
"Halah, bacot"
Jennie buru-buru jalan melebihi Somi, ceritanya ingin menghindari untuk introgasi. Jarum jam di arloji hitam milik Jennie menunjukkan pukul setengah empat sore saat mereka semua keluar dari gedung Mall dan Taehyung melajukan mobilnya menuju rumah Somi, yap Somi dan Irene numpang dimobil Taehyung
Sesampainya dirumah Somi, mereka semua disambut dengan gerbang besar dengan cat berwarna coklat yang telah dibukakan oleh security.
"Tuh, parkir depan tong sampah" perintah Somi untuk memarkirkan mobil Taehyung
"Etah, lu rumah gede-gede. Tempat parkir aja di deket tong sampah" seru Taehyung
"Ya mau gimana lagi, emang lu mau parkir di empang?" balasnya
"Udah elah, keburu laper gw bangsat" Jennie menggigit bibirnya. Jujur, pantas saja Jennie diam setengah jam saat di perjalanan
Dengan menenteng satu buah kresek berisi makanan ringan, Somi membukakan pintu rumahnya menyelusuri kamarnya. Somi membuka pintu kamarnya yang bermotif hello kitty
"Selamat datang" sambut Somi lembut
Hening, mereka semua hanya disambut dengan suara cicak. Ketika Irene menengadahkan kepala, dia melihat dua ekor cicak tengah bercumbu mesra
"Mau makan apa? biar gw masakin" tanya Somi
"Rumah gede gini, yang tinggal cuman satu arwah doang"
"Halah berisik lo kampang" Somi mendengkus kesal
Somi pergi meninggalkan mereka semua, menuju dapur rumahnya yang bisa dibilang lebar. Tapi karna Somi tinggal sendirian sedangkan keluarganya ada di kota lain, yasudah dapur ini terbengkalai
"Kasian gw ama rumah ini, beli mahal mahal yang tinggal sendirian" Ungkap Jennie merasa kasihan
Suasana hening, hanya bisa mendengar suara anak-anak bermain diluar rumah. Jennie berdiri dan menelusuri jendela, menatap keluar melihat betapa senangnya anak-anak bermain bersama. Pandangan Jennie langsung tertuju kepada seorang perempuan dan laki-laki yang bisa dilihat berusia 7 atau 6 tahun
"hei, kaki kamu kenapa?" tanya perempuan dengan menujukan luka di kaki laki-laki tersebut
"oh, gapapa kok. jatoh barusan"
"ihh kalo begini dibiarin ntar infeksi tahu"
Jennie langsung dejavu, merasa ada sesuatu yang ganjal dipikirannya. Jennie membalik badan dan langsung menatap kaki Taehyung yang ada bekas lukanya, seperti percakapan kedua anak tersebut seperti yang pernah Jennie lakukan sebelumnya
"Tae"
"Apaan?" Pandangan Taehyung langsung heran kenapa raut wajah Jennie berubah
"Itu, bekas luka di kaki lu kapan?"
"Oh, ini udah lama"
"Sejak kapan?" Tanya Jennie kembali memastikan
"Pas kecil kayaknya"
"Serius? berarti lo udah gw kenal sejak kecil"
Jennie berpikir-pikir kembali, lelaki itu masih sama tetap menggemaskan seperti dulu. Wajah tampannya itu tetap mengundan Jennie untuk mencubitnya. Tak ada yang berubah selain bentuk tubuh sekarang lebih sixpack yang sampai membuat Jennie tak sadar bahwa lelaki itu adalah Taehyung, teman sekolahnya dulu.
-rvnzasu
KAMU SEDANG MEMBACA
Promise│kjn ✓
Fanfiction[COMPLETED] "Kamu tau? walaupun segimana jahatnya bumi memisahkan kita, tapi hati tak ada yang dapat memisahkan kecuali kita" -Taehyung "Halah gombal aja lo comberan selokan" -Jennie WARNING! NON BAKU ©rvnzasu