CHAPTER 1

119 7 5
                                    

Toronto, Canada

Semua orang yang berada di aula megah gedung pencakar langit perusahaan besar dan terkenal itu berdiri dan memberi tepuk tangan yang sangat riuh.

mereka semua memuji dan berdecak kagum dengan hasil presentasi seorang pemuda tampan berhalis tebal yang berdiri di depan mereka.

Yang menghadiri undangan kali ini merupakan seluruh Owner yang berasal dari perusahaan elektronik terkenal di negara pecahan es ini.

mereka diundang untuk melihat launching produk terbaru yang dirancang oleh perusahaan si pemuda tampan berhalis tebal yang baru saja duduk di kursinya, Ansell Wood Salvatore.

Ansell baru saja selesai mempresentasikan mengenai produk terbaru dari perusahaannya yaitu sebuah teknologi modern, kamera cctv yang tersambung langsung dengan benda pipih menyerupai handphone yang mempunyai layar besar guna menampilkan gambar yang terekam oleh kamera cctv tersebut.

keunggulan dari alat ini adalah bisa mengetahui identitas seseorang melalui kamera cctv yang mendeteksi wajah/ hanya dari postur tubuh seseorang.

Cara kerja alat ini adalah,misalnya dengan meletakkan kamera cctv di gantungan kalung kalian dan arahkan pada seseorang dan otomatis screen tersebut akan memuat seluruh informasi tentang seseorang yang terekam di kamera cctv tersebut.

mereka memuji ide cerdas serta kreativitas dari seorang Ansell Wood Salvatore yang usianya sudah mengi jak, 29 tahun.

Semua orang yang ada di ruangan rapat itu sekarang sedang mengemasi barangnya dan berniat untuk bangkit dari tempat duduknya serta memberi salam kepada sang pemilik perusahaan dikarenakan acara hari ini sudah selesai.

"Aku kagum dengan kecerdasan dan ide kreatif yang kau miliki Mr. Salvatore". seorang pria tua menjabat tangan Ansell untuk memberikan selamat dan memujinya.

"Thanks Mr.Will, dan aku perlu kerja sama dari perusahaan anda untuk melancarkan bisnis saya ini". Ucap Ansell sambil membalas jabatan tangan Will.

"Tentu saja menjadi suatu kehormatan bisa bekerja sama dengan perusahaan Anda Mr. Salvatore, dan sampai jumpa saya harus kembali ke perusahaan"ucap Will sambil tersenyum ramah.

"Baik Mr.Will terimakasih telah menghadiri undangan saya hari ini"timpal Ansell.

Ansell berjalan dan menyalami beberapa orang dan berbincang-bincang bersama mereka. Ansell sebenarnya tidak suka jika mengobrol berlama-lama seperti ini, tapi berhubung ini masalah bisnis ia mau tak mau harus melakukannya.

Setelah cukup lama berbincang-bincang dengan rekan bisnisnya, akhirnya mereka izin untuk pamit dan meninggalkan perusahaan Ansell.

Ansell sekarang berada di dalam ruangannya dan lalu masuk ke sebuah ruangan minimalis, itu adalah ruangan privat Ansell, biasa Ansell gunakan untuk beristirahat atau bersantai ketika sedang tidak ada kerjaan.

Di dalam ruang privat minimalis itu ada televisi, tempat tidur dan lengkap dengan fasilitas lainnya yang Ansell butuhkan. Juga terdapat kamar manfi kecil di sudut ruangannya.

Ansell melempar jas yang ia pakai ke sembarang tempat lalu menghempaskan tubuhnya di sofa besar di ruang privat yang berada di dalam ruang kerjanya, dan sedikit melonggarkan dasi yang ia pakai serta menggulung lengan kemejanya asal, sampai sikut.

Ia benar-benar lelah hari ini, dan masih sangat banyak dokumen bertumpuk di meja kerjanya yang belum sempat Ansell cek satu persatu.

Tiba-tiba terdengar suara seorang pria yang sudah sangat ia hafal, dari arah speaker screen yang menempel di dinding tak jauh dengan pintu ruang kerjanya.

MY FOREIGN MATETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang