Mereka semua sekarang sedang duduk sambil berbincang-bincang di ruangan rapat minimalis yang terhubung langsung dengan ruangan Mr. Ramon. Karena ini merupakan ruangan rapat khusus yang hanya akan dipakai jika ada tamu istimewa.
Mr. Ramon duduk di ujung meja yang berhadapan dengan Ansell di seberangnya. Dan di kursi lainnya ada dua orang karyawan Ansell, Ralyne, Beltran dan beberapa karyawan Mr. Ramon yang berperan penting.
"Sekali lagi saya ucapkan selamat datang di perusahan kami Mr. Salvatore" Ucap Mr. Ramon membuka pembicaraan kali ini dan semua pasang mata langsung tertuju kepada Mr. Ramon.
"Encore une fois, je souhaite la bienvenue à notre entreprise, M. Salvatore" ucap Rallyne menerjemahkan kepada Ansell dalam bahasa Prancis.
Mr. Ramon bisa saja menggunakan bahasa Inggris untuk berkomunikasi dengan tamu nya, tetapi tamu nya ini hanya bisa menggunakan bahasa Prancis menurut Beltran, Asisten pribadi Ansell.
"Oui monsieur Ramon et merci de bien nous accueillir." balas Ansell dalam bahasa spanyolnya yang kental.
"Ya Mr. Ramon dan terimakasih telah menyambut kedatangan kami dengan baik" terjemah Ralyne kepada Mr. Ramon dalam bahasa Indonesia.
Mereka sedang membicarakan bisnis, Mr. Ramon berencana akan membuat sebuah teknologi terbaru dan tentu saja membutuhkan kerja sama dari pihak luar dan Ansell menyetujuinya, mereka berbincang-bincang cukup lama dan serius.
Sebenarnya Ansell memahami bahasa Indonesia dan bahkan fasih dalam berbahasa Indonesia mengingat ia adalah pria yang cerdas. Tetapi entah mengapa Ansell tertarik untuk menguji wanita penerjemah bahasa ini, wanita itu menarik.
Wanita satu itu berbeda dengan wanita yang Ansell temui kebanyakan. Biasanya ketika melihat Ansell para wanita akan menunjukkan ketertarikan mereka secara terang- terangan dan bahkan akan selalu memandangi wajahnya yang tampan.
Tetapi wanita satu ini tidak, malah tadi Ansell menegurnya ketika ia menunjukkan ekspresi bodohnya. Dan sekarang ketika berbicara berhadapan dengan Ansell saja wanita ini bersikap biasa dan profesional, tidak berusaha mengeluarkan ekspresi menggoda dan atau suara dibuat-buat se-seksi mungkin untuk menarik perhatian Ansell, wanita ini memang sederhana dan apa adanya. Atau jangan-jangan dia lesbi? Ucap Ansell dalam hatinya dan refleks Ansell menggeleng-gelengkan kepalanya tanpa sadar dan bergidik ngeri.
Semua orang yang sedang mengobrol itu memandang Ansell dengan tatapan bertanya-tanya karena Ansell yang tiba-tiba menggeleng-gelengkan kepalanya dan bergidik ngeri seperti barusan.
"Quel est le problème, M. Salvatore?" Tanya Ralyne.
(Ada apa Mr. Salvatore)"Rien, continue!".
(Tidak ada, lanjutkan!)
Ucap Ansell sedikit malu dan langsung menutupinya dengan sikap datar dan dinginnya seperti semula.Mereka berdiri dan bersalaman secara bergantian setelah ber jam - jam berdiskusi mengenai bisnis yang akan mereka jalankan. Lalu Mr. Ramon, Ansell, Beltran dan Ralyne masuk ke ruang kerja Mr. Ramon untuk menandatangani beberapa berkas yang menyangkut bisnis mereka.
"Terimakasih atas kerjasama nya Mr. Salvatore" ucap Mr. Ramon ketika Ansell selesai menandatangani surat kontrak kerjasama antara mereka berdua.
Baru saja Ralyne akan berbicara untuk menerjemahkannya kepada Ansell, tetapi Ansell terlebih dulu berbicara.
"Sama-sama Mr. Ramon, senang bisa bekerja sama dengan anda". Ucap Ansell menggunakan bahasa Indonesia yang fasih dan jelas.
Sontak Mr. Ramon dan Ralyne membulatkan matanya dan menatap Ansell karena kaget mendengar Ansell berbicara dengan menggunakan bahasa Indonesia yang sangat fasih layaknya orang Indonesia lokal.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY FOREIGN MATE
Romance🔞+ ADULT STORY Bagaimana mungkin dua orang yang berbeda negara menjalin hubungan dan menikah? Bagaimana mungkin pria kaya dan berkuasa mencintai seorang gadis sederhana? Bagaimana mungkin pria tampan bak pangeran jatuh cinta kepada seorang perempu...