CHAPTER 10

17 0 0
                                    

Sào Paulo, Brazil

Cklekkk
" Sudah selesai?" Sergio masuk ke ruangan tempat dimana ia menyekap Ralyne dan yang lainnya.

"Wow wow wow, aku memang tidak salah menculik kalian, kalian benar benar gadis cantik dan seksi" Ucap Sergio sambil tersenyum puas ke arah Ralyne dan yang lainnya.

Ralyne, Stefanie, Niken, Celine, Sheryl dan Julia kini sudah mengenakan pakaian yang tadi diberikan oleh Sergio, pakaian yang super seksi hanya sebatas paha mereka dan dengan belahan dada yang rendah, juga punggung yang terbuka yang membuat lelaki mana saja melihat mereka pasti akan tergoda.

" Kau mau membawa kami kemana bastard!" Ucap Julia.

"Kau memang sudah tidak sabar ya Julia?" ucap Sergio sambil menyeringai licik.

"Ingin sekali mencakar wajah menjijikanmu itu!" Ucap Ralyne dengan nada kesal dan geram.

"Ingin mencakarku? Okay ini silahkan " Sergio menyodorkan wajahnya tepat di depan Ralyne.

Ralyne tidak menyia- nyiakan kesempatan itu, langsung saja ia mencakar wajah tampan Sergio sekencang-kencangnya.

"Argghhhh, Shit!" Sergio meringis kesakitan karena pipinya sekarang berdarah akibat cakaran Ralyne.

"Berani sekali kau!" Ucap Sergio.

Sergio membuka jeruji besi yang Ralyne tempati, lalu menyeret Ralyne keluar dari sel tersebut, temannya berteriak memanggil nama Ralyne bersamaan. Dan Sergio menamparnya keras sampai ujung bibir Ralyne berdarah dan membiru.

"Lihat? Ada lagi yang ingin mendapatkan tamparan seperti dia?" Ucap Sergio kepada yang lainnya.

Mereka hanya menatap Sergio dengan tatapan benci dan menjijikan.

Sergio mengeluarkan enam wanita tersebut termasuk Ralyne. Tangan mereka di borgol satu sama lain dan anak buah Sergio membawanya ke ruang tamu rumah megah itu.

"Silahkan tuan, anda bisa memilih kelima wanita cantik ini" Sergio tersenyum kepada lima pria tua dan terlihat kaya raya yang sedang duduk di kursi ruang tengah rumah megah itu.

Ralyne ditarik oleh Sergio ke dalam pelukannya.
" Maaf Sayang, aku tidak bermaksud menyakitimu" Sergio berbisik di telinga Ralyne dan menyeringai licik.

Ralyne rasanya ingin mencakar lagi wajah menjijikan pria di hadapannya ini.

"Saya tertarik dengan wanita itu" ucap salah seorang pria yang ingin membeli mereka dan menunjuk ke arah Ralyne.

"Maaf tuan, gadis ini milikku. Anda bisa memilih kelima gadis itu kecuali yang ini" Ucap Sergio lembut dan menatap Ralyne.

"Apa maksudmu bastard!?" Ucap Ralyne .

"Kau tidak dengar sayang? Kau milikku" Sergio mengulangi ucapannya.

Teman- teman Ralyne kini sudah pergi di bawa oleh pria yang membeli mereka, Sergio memang tidak punya perasaan. Dia bajingan, seenaknya menjual manusia seperti ini.

" lepaskan!" Ucap Ralyne berusaha melepaskan rangkulan Sergio di pundaknya.

"Ok sayang ok" Sergio melepaskan rangkulannya dan justru menggendong tubuh mungil Ralyne ke kamar yang ada di lantai dua rumah megah tersebut.

"Hey!lepaskan bastard!" Ralyne meronta-ronta.

Tubuh Ralyne dilemparkan ke Kasur yang ada di kamar itu, dan Sergio meninggalkan Ralyne lalu mengunci pintu kamar tersebut.

Tangan Ralyne memerah akibat borgol yang Sergio sengaja ikatkan tadi dengan paksa.

" Bagaimana ini? Apa yang harus aku lakukan?". Ralyne menangis di kamar tersebut karena ia tidak tahu apa yang harus ia lakukan dan kamar ini sangat tertutup, jendela besi, dan tidak ada jalan keluar disini.

MY FOREIGN MATETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang