CHAPTER 5

37 3 0
                                    

Jakarta, Indonesia

1 bulan kemudian

"Selamat pagi, saya Ramon Hadiwinata memerintahkan kepada seluruh pegawai untuk naik ke aula sekarang juga. Saya ulangi .....". Suara Mr. Ramon terdengar di speaker kantor di masing- masing ruangan dan dapat didengar oleh seluruh pegawai yang sedang sibuk mengerjakan pekerjaannya masing-masing.

"Ada apa Mr. Ramon memanggil kita semua? Tidak biasanya"

"Iya tidak biasanya ya".

"Ayo cepat jangan mengobrol terus, atau tidak kita akan dimarahi".

Ralyne baru keluar dari ruangannya dan mendengar rekan kerjanya  yang sedang berbicara kepada rekan kerja yang lainnya.

Ralyne langsung saja menaiki lift yang khusus untuk para pegawai disini.

Semua pegawai sudah berkumpul dan duduk di kursi yang ada di aula perusahaan, dan bersiap mendengarkan informasi yang akan disampaikan oleh Owner mereka.

"Baik, berhubung seluruh pegawai sudah berkumpul disini. Saya ingin memberitahukan bahwa besok pada hari selasa pukul  10.00, kita akan kedatangan tamu istimewa dari Canada. Saya harap kalian semua bersikap baik dan bekerja seperti biasanya. Kalian tidak harus bersikap dibuat-buat tetapi saya mohon untuk tetap disiplin, sopan dan menjaga etika". Ucap Mr. Ramon yang berdiri di atas podium yang berbicara panjang lebar.

"Baik, Mr". Seluruh pegawai menjawab perkataan Mr. Ramon serempak.

"Satu hal lagi, layani mereka dengan baik dan kerjakan apa yang mereka perintahkan kepada kalian". Tambah Mr. Ramon sebelum menutup informasi yang ia sampaikan.

Seluruh pegawai tersebut lalu bubar, setelah diperbolehkan kembali ke ruangannya masing-masing. Dan kembali menjalankan aktivitas seperti biasanya.

" Hanya itu saja?" Ucap Vivian yang dapat didengar oleh Ralyne.

"Aku kira akan ada tour " ucap Kevin menghela nafas.

Lalu mereka bubar dan berjalan menuju ruangan kerja mereka masing- masing.

Ralyne duduk di kursinya dan mempersiapkan dirinya untuk menjadi penerjemah yang cerdas dan sopan untuk besok. 

"Kenapa aku menjadi gugup dan gemetar seperti ini?" Tanya Ralyne kepada dirinya sendiri.

"Ayolah Ralyne, kau sudah terbiasa melakukan ini dan hampir setiap hari kau melayani orang asing, yang harus kau lakukan adalah mendengarkan ucapan tamu istimewa nanti dan pahami arti dari kata yang pria tua gendut kaya raya itu katakan. Its so simple Ralyne!". Ucap Ralyne lagi-lagi berbicara sendiri dan menyemangati dirinya sendiri.

Rupanya jam sudah menunjukan pukul 11.00 dan ini saatnya jam makan siang. Seperti biasa, Ralyne dan rekan kerjanya akan pergi ke kantin untuk makan siang dan setelah selesai mereka akan kembali ke ruang kerjanya masing-masing lalu berkutat kembali dengan pekerjaannya, membosankan memang. Tapi bagaimana lagi?ini sudah menjadi tugas dan kewajiban para pegawai di seluruh dunia.

°°°°°°°°°°
Setelah selesai mandi dan makan malam, Ralyne mendaratkan bokongnya di sofa empuk yang ada di ruang tengah rumah sederhananya.

Ya, Ralyne sudah pindah dari rumah sahabatnya ke rumah yang sederhana tetapi cukup untuk Ralyne. Tidak mudah untuk pindah dari rumah keluarga Gibson itu, ia harus beberapa kali meyakinkan Leo dan Katty untuk tidak mengkhawatirkannya ditambah Velma yang memaksa supaya Ralyne tetap tinggal disana.

Dan akhirnya mereka semua menyerah dan membiarkan Ralyne pindah rumah, dengan satu syarat. Ralyne harus mengunjungi mereka setiap akhir pekan dan atau sebaliknya. Meskipun tidak diberitahu, Ralyne pasti akan melakukannya karena ia tidak akan melupakan orang yang telah berbuat baik kepadanya.

MY FOREIGN MATETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang