Satu

215 13 16
                                    

Kala itu , Bandung adalah kota yang damai , indah dan dingin .
Udara di kota bandung juga masih segar , banyak pepohonan di sekeliling kota bandung . Saat aku pergi ke sekolah aku sangat senang pergi sangat pagi , agar aku bisa menghirup udara yang sangat segar .

Hari itu adalah Hari dimana tahun ajaran baru dimulai aku yang masih duduk di Sd kelas 6 akan melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi lagi , Benar Smp! , perasaanku saat itu sedih dan bercampur senang , sedih karena harus berpisah dengan sahabat sahabatku dan senang karena bisa melanjutkan ke jenjang smp.
  Kala itu aku masuk ke sekolahan smp favorit se kabupaten , sekolahan itu tak jauh dari rumah ku . Jarak antara rumah dan sekolahan hanya berjarak beberapa kilometer dan tidak menunggu waktu yang lama.
Aku masuk ke kelas 7-a ternyata aku sekelas dengan sahabat ku yang dari sd dulu , betapa gembira nya aku karena dapat sekelas dengan sahabatku . Perkenalkan sahabatku bernama Mita dia anak yang baik , cantik, dan sangat ramah terhadap orang baru .

"hai melatiii " sapa mita
"hai juga mita" jawabku
"kamu sekelas dengan ku ya melati?" tanya mita
"iya, aku senang deh kita sekelas . Aku jadi ada teman nya hehehe.."
"aku juga senang " jawab mita
Mita mempunyai wajah seperti orang belanda dan orang indo . Seperti blesteran, memang ibunda mita berasal dari belanda, karena ayah mita bekerja di suatu perusahaan di belanda , sehingga mempunyai istri yang berasal dari belanda.

Aku terduduk malas di bangku kelas ku seperti biasa aku tak suka pelajaran fisika, kenapa harus ada pelajaran fisika ? Pelajaran fisika tidak penting apa gunanya . Ya memang melati tak suka pelajaran berhitung .fisika mtk adalah kelemahan melati.

Lagi - lagi ibu guru dewi yang mengajar fisika, membosankan , gaya bicara ibu dewi sangat lambat , karena itu tak jarang aku mengatuk karena tak paham apa yang di jelaskan ibu  guru dewi.

  Siang itu pelajaran fisika terasa sangat lama, dan aku merasa tak betah berlama-lama di kelas .
"kriiinggg... Suara bel berbunyi pertanda bahwa waktunya pulang .
Aku sangat senang karena dari sing tadi aku merasa tak kerasan dan tak betah berlama-lama di dalam kelas.

Di kelas ini aku tak punya memiliki teman , aku punya sahabat hanya mita itupun sahabat dari sd .
Aku tak memilih- milih teman atau bersikap sombong . Aku tak tau bagaimana cara agar bisa mendapat banyak teman . Aku berusaha berbicara pada kawan baru , tapi belum sempat aku berbicara jantung ku terasa akan copot , bibir ku bergetar hebat , aku merasa gagap saat bicara terhadap orang baru.

Ya itu memang sifat ku , sifat yang membuat aku tersiksa . Dalam lubuk hati aku ingin menjadi anak yang Sangat supel dan tak gagap saat berbicara , dan tak gugup saat berbicara dengan orang lain.

Sehingga aku tak punya teman sekalipun , Sifat mita terhadapku juga berubah, dulu mita sangat perhatian, selalu menyapa, selalu berbagi makanan bekal , dan menghabiskan waktu dengan aku . Tapi semenjak mita mempunyai teman baru sifat mita berubah kepadaku , sombong ,pemarah, pelit dan tak ramah . Berbeda dengan mita yang aku kenal dulu . Hingga aku kesepian tak punya teman / sahabat

 MelatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang