•2008
Park Jimin. Anak tunggal yang berasal dari sepasang kekasih yang saling mencintai. Ayahnya yang bernama Park JungHoon dan ibunya yang bernama Park SooRin, sudah bertahun-tahun mereka hidup harmonis nan bahagia itu.
Jimin seakan menjadi anak lelaki yang paling bahagia karena memiliki orangtua yang mencintai, mengasihi dan menyayanginya dengan tulus. Jelas saja, kan anak tunggal, anak satu-satunya yang sangat berharga bagi orangtua manapun!!
Park Jimin yang berusia 10 tahun, baru menginjak sekolah dasar, pulang dijemput bersama ayah tercinta.
"Ibu, aku pulang!!"
Soorin tersentak kaget didapur karena tiba-tiba ada suara Jimin dari luar, ia pun langsung meninggalkan masakan yang tengah dimasak dan menyerahkan semuanya pada Hana.
"Astaga Jimin, ini belum waktumu pulang sekolah, nak. Walaupun 10 menit lagi sih. Baru saja ibu ingin menjemputmu. Ngomong-ngomong kau dijemput dengan siapa, sayang?"
"Aku menjemputnya, SooRin-ah. Aku pulang lebih awal, karena aku rindu rumah. Dan tadi, Jimin sangat senang aku jemput, mungkin aku bisa menjemputnya setiap hari." Jawab sang ayah yang sudah berdiri didepan pintu sambil melepas sepatunya.
"Yaampun, tidak usah sayang. Kau harus bekerja untuk Jimin juga, kau akan kelelahan nantinya. Ak- aku juga takut kau sakit."
"Ibu!! Ayo kita makan bersama. Jimin sudah lapar sekali inii." Sambil mengusap perutnya yang kelaparan.
"Ah! Kajja kita makan. Sekarang, Jimin dan ayah ganti baju dulu ya, lalu ibu dan bibi Hana akan menyiapkan makanannya. Ok?" (Ayo)
"Ok deh, bu. Jimin keatas dulu ya? Ayo, ayah kita ganti baju dulu. Sepertinya harus dengan kekuatan super nih ganti bajunya, karena Jimin sudah lapar sekaliii. Ayo ayah, cepat!!!" Ditariknya tangan sang ayah dengan anaknya itu, membuat sang ibu terkekeh sambil memggelengkan kepala karena melihat ulah anaknya yang sangat menggemaskan itu.
***
"Ibu!! Yaampun, apa ibu dan bibi Hana memiliki ramuan sihir disini?"
"Apa? Jimin kenapa? Apa.. masakan ibu tidak lezat ya? Maafkan ibu ya, mungkin tadi ibu lupa m-" ucapannya terpotong karena Jimin langsung menjawab dengan cepat.
"Tidaaakk, bukan begitu ibu, Jimin itu belum selesai berbicara tadi. Masakan ibu dan bibi Hana itu lezaaatttt sekali, rasanya aku tidak ingin kenyang agar bisa memakan ini terus." Saking gemasnya, SooRin tidak tahan dengan anaknya yang satu ini. Langsung dicubitnya pipi gembul Jimin, dan alhasil Jimin meringis.
"A- aduh ibu!! Sakit tau!! Tidak jadi enak deh makanan ibu, habisnya sakit sekali. Aduhh." Tangan kanannya berhenti memegang sendok dan beralih mengelus pipi yang sudah dicubit ibunya itu.
"Astaga, maafkan ibu ya Jimin. Siapa suruh menjadi menggemaskan, hmm..? Pipi kau itu seperti bakpau sayang, untung tidak ibu makan,"
"Ih ibu!! Jimin itu manusia bukan bakpau."
"Sudah-sudah kalian berdua ini. SooRin-ah kau itu, kasihan Jiminku pipinya memerah karena ulahmu ini,"
SooRin hanya tersenyum tipis karena suaminya.
"Dan, Jimin. Anak ayah yang tampan, kau tidak usah marah kepada ibu ya, karena jika kau marah dengan ibu nanti kau tidak dibuatkan makanan lagi dan kau nanti kelaparan lalu kurus. Jika kurus, nanti kau tidak tampan seperti ayah lagi. Jadi jangan marah pada ibu ya, Jim?"
"I- iya ayah, Jimin tidak marah kok sama ibu. Iya kan, bu?"
"Iya Jiminie.. Sudah ya sayang, kita lanjutkan makannya lagi."
Menikmati makan disiang hari bersama dengan keluarga sebahagia ini, penuh dengan canda dan tawa didalam kehangatan rumah. Membuat Jimin semakin menyayangi orangtuanya hari demi hari.
Tbc
***
Hallo<3
Itu Jimin ucul bgt sih:((
Aegyo mulu kerjaannya ya Jim:(
Oh iya, aku mau ngasih tau kalau dicerita ini tuh jimin kelahiran 1999 ya tanggal sama bulannya ga berubah kok. Jadi tetap, 13 oktober 1999. Aku cuman ganti tahunnya aja, biar nnti kesannya ga terlalu tua:DReview ceritanya disini boleh.. gimana kesan chapter 1 nya?:) bosenin gak? Kalau kalian punya saran juga boleh disini.. nnti aku tinggal mempertimbangkan lagi..
Ok.. sampe sini dlu ya, Jiminnya mau tidur siang dlu:3
Btw, vote kalian berharga bgt ya buat aku!! Jangan lupa buat selalu vote, Terimakasih<3STAY TUNE buat next part nyaa!!
KAMU SEDANG MEMBACA
NEVER MIND ✔
Fanfiction[ C O M P L E T E D ✔ - belum direvisi ] "Don't worry about me, I'm fine. I promise that I'll happy forever." ㅡPark Jimin Brothership story about Park Jimin Apr 8, 2019 - Sept 11, 2019 Cover by Canva.