Ketika mereka dikelas pun, Jimin dan Taehyung duduk bersebelahan. Mereka itu seperti perangko, tidak bisa terpisah atau dipisahkan. Mereka disini baru menginjakkan kaki dikelas 10 menengah atas.
Tidak seperti Jeon Jungkook, murid baru yang masih berumur 4 bulan sekolah disini sudah kelewat cerdasnya dari murid-murid yang lain. Pasalnya, ia yang harusnya duduk dikursi kelas 8 menengah pertama, malahan sudah ada di kelas 10 tahun ini.
"Kak!! Jadi membeli donat yang aku rekomendasikan waktu itu?" Ya, karena Jungkook loncat kelas, jadi dikelas 10 ini dia lah yang termuda dari yang lainnya.
"Sepertinya tidak, Kook," Taehyung. Jungkook bertemu Taehyung dikoridor menuju kantin, mereka sangat akrab dan tentu saja dengan Jimin.
"Lho.. kenapa tidak jadi beli, kak?"
"Aku kan, ingin mencoba rasa yang lain juga, hehehe..""Dasar kau! Kalau ada maunya saja nempel terus padaku."
Jungkook baru menyadari jika Taehyung berjalan sendirian. Iya, dia sendirian. Tidak bersama Jimin. Biasanya mereka kan selalu berdua.
"Kak,"
"Kenapa? Aku tampan ya?"
"Isshh bukan itu, kak Taehyung. Aku ingin bertanya, nih. Serius."
"Apa? Kau ingin bertanya apa, uri dongsaengiee?"
Taehyung memanggil Jungkook seperti itu karena mereka memang sudah dekat dari awal Jungkook masuk kelas barunya. Jungkook juga dekat sekali dengan Jimin, dan jailnya tidak jauh beda dengan Taehyung.
"Sebentar, kak. Lebih baik kita duduk dulu disini, tidak usah ke kantin deh."
Mereka berdua duduk dibangku koridor kelas-kelas menuju kantin.
"Hm.. kak Jimin, kemana? Kenapa kau sendirian? Tumben sekali.."
"Tidak tahu, padahal tadi kami kesekolah bersama. Mungkin, dia sedang kekamar mandi, tidak usah dipikirkan, Kook,"
"Nanti juga datang. Ngomong-ngomong, kau hanya ingin bertanya itu saja? Tidak ada yang lain?""Iya. Tidak ada lagi, lebih baik kita kekantin, aku yang mentraktirmu,"
"Jarang-jarang kan aku baik padamu.""Hm.. iya iya, terserah kau saja, ayo cepat nanti kita terlambat masuk."
***
Sepulang sekolah mereka bertiga pulang bersama, ya, walaupun rumah Jungkook berbeda arahnya dengan Taehyung dan Jimin. Katanya sih, Jungkook ingin bermain dirumah Taehyung.
"Kak Jimin, kenapa tidak mau ikut, sih? Ayolah kak, aku kan jarang sekali bermain bersama kalian, kak Jimin ikut ya? YA? YA? YA?"
"Jeon.. aku tidak mau ikut, aku sudah bosan kerumah Taehyung, jadi lain kali sa-"
Ditariknya pergelangan tangan Jimin, itu tandanya Jungkook benar-benar memaksa kakak-kakaknya untuk ikut. Biasa, sikap kekanak-kanakannya masih ada, dan sudah terlanjur masuk sekolah menengah atas.
"Kau harus ikut! Kak Taehyung dan kak Jimin, ayo cepat!!"
Taehyung bingung, sebenarnya yang punya rumah itu siapa? Kenapa jadi Taehyung yang ditarik tarik.
"KOOK KAU INI BENAR-BENAR!!"
Sesampainya dirumah Taehyung, nafas mereka bertiga tersengal dan langsung berbaring diranjang kamar Taehyung. Dikamar hanya ada Jimin dan Jungkook, Taehyung sedang mengambil minuman dan cemilan untuk mereka.
"HEI!! SIAPA SURUH KAU BERBARING DISITU JEON!! KAU ITU, BAJUMU BAU KERINGAT! ADUHHH."
"Maaf Tae, aku sudah memperingati Tuan Jeon, tapi dia tidak mau dengar." Sambil terkekeh dan menertawakan Jungkook karena dimarahi oleh sang pemilik rumah.
"Hehe.. maafkan aku. Eoh? Kau membawakanku susu pisang? Ahh terimakasih banyak kak Tae yang tampan."
"Ck! Kebiasaan, banyak mau baru memuji."
Selama dirumah Taehyung, mereka bermain berbagai macam game online bersama, mulai dari peperangan, saling tembak menembak, dan yang lain. Sehingga Jimin tak sadar kalau ibunya sudah 5 kali menghubunginya lewat benda elektronik itu.
"Astaga.. Ibu,"
"Tae, Kook, aku keluar sebentar ya,"Mereka berdua hanya mengangguk tanda mengizinkan Jimin untuk melakukan keperluannya.
Jimin sedikit khawatir kepada ibunya semenjak bercerai, walaupun sudah lumayan lama tetapi ini masih membuat Jimin khawatir.
"Halo, ibu?"
[Nak, pulanglah sekarang, ibu mohon pualnglah.]
Dengan nada yang seperti orang habis menangis sesegukan, alhasil Jimin takut jika ibunya melihat atau memikirkan sesuatu yang membuat hatinya kembali seperti dulu. Jimin khawatir seratus persen.
"Ibu! Ibu kenapa? Baiklah, tunggu sebentar ya bu, aku akan pulang. Ibu tunggu aku dirumah, tunggu aku bu, tunggu."
*tutt.. tutt..*
Jimin berlari menuju kamar Taehyung kelantai atas, membuka pintu kamar dengan Jimin kencang membuat orang yang didalam terkejut bukan main. Masalahnya, ia tidak tahu apa yang terjadi pada ibunya sekarang. Jimin sangat takut. Itu saja.
"Hei, Jim! Pelan-pelan nanti pintuku rusak. Eh? Kau mau kemana?!"
"Kau kenapa, kak?"
"Maaf Tae, Kook, aku harus pulang sekarang. Ibu sedang membutuhkanku, aku tidak tahu apa yang terjadi. Jadi aku pulang duluan, terimakasih. Sampai jumpa besok!!"
Taehyung dan Jungkook malah beradu tatap karena sikap Jimin. Taehyung sudah tau apa yang dialami Jimin dengan keluarganya, tidak dengan Jungkook. Karena, memang Jimin belum menceritakannya selain kepada Taehyung.
"Tae, mana Jimin? Eh? Kau-" Kim Seokjin. Kakak dari Kim Taehyung yang berselisih 3 tahun. Tahun ini Seokjin lulus sekolah menengah atas, dan melanjutkan kuliahnya dengan mengambil jurusan kedokteran.
Taehyung dan Seokjin hanya tinggal berdua sejak dua bulan yang lalu, karena orangtuanya pergi bekerja diluar kota.
"Jeon Jungkook, sunbae?"
"Panggil aku kak Seokjin saja, itu terlalu kaku jika kau memanggilku seperti itu."
"A- ah.. baiklah, kak Seokjin."
***
Setibanya Jimin dirumah, ia langsung masuk mencari ibunya didalam dengan tergesa. Tidak peduli jika ia belum membuka sepatunya, yang terpenting, ibunya dalam keadaan baik-baik saja.
"Bu? Kau dimana?"
"Ibu!"
SooRin tergeletak didekat meja makan, Jimin panik seutuhnya. Ia langsung menghubungi ambulance untuk membawa ibunya kerumah sskit, dan tak lupa memberitahu Taehyung. Jimin tidak tahu yang sebenarnya terjadi pada ibunya kali ini. Tiba-tiba ia temukan didapur dalam keadaan pingsan.
Tbc
Hai♡
Gimana pendapat kalian sama chapter ini? Makin seru atau ngebingungin? Hehe.. maaf ya kalau masih kurang memuaskan ceritanya atau masih kurang ngefeel..
Aku berusahan buat yang terbaik disini!! Maka dari itu, jangan lupa buat vote dan komennya dari kalian~
Mungkin bakal up lagi dalam waktu yang dekat, anggap aja double up ya aku nya, wkwkw.
Btw, semangat buat yang lagi PAT/UKK. Aku juga lagi ulangan soalnya, jdi semangatin diri sendiri sama buat kalian-
Ok, cukup segini aja dari aku.. terimakasih~SEE YOU IN NEXT CHAPTER♡♡
KAMU SEDANG MEMBACA
NEVER MIND ✔
Fanfiction[ C O M P L E T E D ✔ - belum direvisi ] "Don't worry about me, I'm fine. I promise that I'll happy forever." ㅡPark Jimin Brothership story about Park Jimin Apr 8, 2019 - Sept 11, 2019 Cover by Canva.