Epilogue

2.3K 111 2
                                    

Disini sekarang tempat mereka menangisi sosok tersayang yang telah pergi, sosok manusia yang menyerupai malaikat. Terdapat bingkai dengan foto Jimin yang tersenyum dengan lebar, sembari menunjukan sederet gigi yang rapih nan putih. Baru kali ini Taehyung tidak menyukai senyum Jimin, baik difoto maupun dikehidupan nyata. Sebab Taehyung sedikit menyesal karena tidak mengetahui perihal Jimin sakit. Taehyung adalah sahabat terburuk sepanjang masa. Dan juga,

Jimin sangat amat pandai menyembunyikan sakitnya didepan semua orang.

Semua orang telah meninggalkan pemakaman Jimin, terkecuali, Taehyung. Jungkook hanya bisa berdiam diri, memandang Taehyung dari jauh dan enggan menganggu hanya untuk sekedar mengajak pulang karena hari sudah sangat gelap, tanda akan datang hujan.

"Jim, maaf."

Kata-kata Taehyung tersendat begitu saja diiringi isakan tangis yang ditahan sejak awal pemakaman. Dan sekarang tangis itu pecah, Taehyung sudah tidak bisa menahan lagi, Taehyung sudah lelah.

"Maafkan a-aku-"

"Jim-"

Brukkk!!

Hitam. Jungkook diam. Ia tidak bisa berlari ataupun menggerakan badannya. Hujan mulai turun, petir menggelegar, Taehyung tetap disana, ia pingsan didepan pemakaman Jimin, tapi Jungkook tidak bisa bertindak.

Pendengaran Jungkook tiba-tiba berdengung, pandangannya buyar. Siara ditelinganya semakin kencang dan keras, rasanya seperti ingin lepas.

Tolong Jungkook dan Taehyung, sekarang.

"Kak!! Tolong- akh!"

***

"Jungkook-ah! Bangun!!"

"Kak J- Jimin? Kak Taehyung?"

Pening. Itu yang dirasakan Jungkook sekarang. Sebentar, lalu apa yang terjadi sebelumnya?

"Istirahat dulu, Kook, kau kelelahan dan kau terus mengigau sambil menyebut nama kami."

Jungkook hanya bisa merenyit kebingungan. Sebenarnya apa yang terjadi.

"Tap-"

"Aku akan menceritakannya, Kook-ah." Jimin akhirnya bersuara, dan Jungkook hanya mengangguk untuk menyetujui nya.

"Ibu bilang kau pingsan setelah mendengar kabar bahwa detak jantungku berhenti, dan kau tidak sadarkan diri selama empat hari. Tetapi sebelum itu, kau sudah dilarikan ke ICU dan ayahku yang menjagamu, lalu-"

"Paman dan bibi.. mereka? Mm-" tanya Jungkook sedikit ragu pada Jimkn karena merasa tidak enak.

"Iya, aku tahu maksudmu, jangan menyela selagi aku menjelaskan tuan Jeon."

"Maaf, lanjutkan kak."

"Setelah itu ibu bilang bahwa dua menit kemudian jantungku berdetak kembali, jantungku kembali normal Jung, dan operasinya berhasil. Aku siuman dihari kedua setelah kejadian itu, dokter bilang itu adalah waktu tecepat pasien siuman setelah operasi. Aku keren kan? Dan kau tahu, Tae? Kook? Dua menitku itu terasa sangat lama dialam sana, aku melihat cahaya yang sangat terang dan aku terus mendengar tangis serta suara ibu yang memanggilku.."

"Woah-"

"Ssuuttt! Tidak boleh menyela, didalam hati saja!" Sambil mengarahkan jari telunjuknya kearah Taehyung.

"Lalu ada yang bilang padaku, bahwa aku harus kembali untuk menemani ibu. Aku sempat menolak dan- Aw!!"

Taehyung dan Jungkook memukul Jimin secara bersamaan karena perkataan sahabatnya yang seperti itu, ini bukan sedang bercanda Jimin.

"Tidak lucu!"

"Pfftt... apa aku sedang melucu, kawan-kawan? Aku serius! Dan beruntung sekali ibu terus menerus memanggilku.. jika tidak mungkin aku-"

"Berhenti bodoh! Ceritamu tidak seru! Jika kau menerbitkan sebuah buku, aku jamin tidak akan ada satu orang pun yang mau membeli atau sekedar membacanya!!" Celetuk Taehyung.

SooRin dan JungHoon datang bersamaan sehabis membeli makanan dikantin rumah sakit.

Ruangan itu penuh dengan canda dan tawa. Tidak ada lagi duka ataupun kesedihan yang mendalam. Hanya ada suka dan tawa riang yang menyelimuti setiap jiwa dan raga diantara mereka. Dimulai dari SooRin yang kembali bersama JungHoon. Taehyung yang menjadi lebih dewasa, mungkin. Dan Jungkook yang tidak berubah sama sekali, ia masih tetap anak kelinci diantara mereka semua.

Terkadang, kebahagiaan memang selalu diawali dengan perjuangan yang teramat sulit. Seperti hal nya keluarga Jimin yang selalu bahagia, ternyata Tuhan pun memberi tantangan dalam hidup. Dan ingat, jika Tuhan akan selalu memberikan umatnya cobaan tetapi tidak melebihi batas kemampuan hambanya.

[]TAMAT[]


Terimakasih sudah membaca karya abal2ku sampai tamat.
Terimakasih sudah mendukung cerita ini!
Terimakasih untuk semua!!

Dan ada sedikit info untuk cerita baru tentang bunga Smeraldo, tentang awal munculnya bunga itu, dan bisa disebut asal mula~

Dan ada sedikit info untuk cerita baru tentang bunga Smeraldo, tentang awal munculnya bunga itu, dan bisa disebut asal mula~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Terimakasih lagi, dan sampai bertemu dikaryaku selanjutnya!!

💜💜💜

NEVER MIND ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang