7.Alasan

2K 63 0
                                    


Di balkon kamar nya seorang laki-laki sedang menyesap rokoknya menikmati, seakan-akan asap itu adalah masalah nya yang akan hilang jika terbawa angin, Dimas  memperhatikan orang tersebut dengan tersenyum miring

"Rokok bikin cepet mati"

"Gue lagi enggak terima tamu, pulang sono" sahut Bara tanpa mengalihkan pandangannya .

Bukan malah pergi, Dimas mendudukan tubuhnya di samping Bara

"Lo pikir masalah lo bakal kelar kalo gini terus, lo pikir masalah lo bisa kelar kaya rokok di bakar jadi asep terus ilang"

"Gue bingung anjing, gimana cara nya Alina bisa ngerti, "

"Jelasin ke dia yang sebenernya "

"Gue sayang dia, gue cemburu, dan gue enggak suka dia deket sama Dewa udah sering gue omong gitu ke dia"

"Bukan itu masalahnya, lo jelasin ke dia kenapa harus backstreet"

"Dari awal jadian juga gue udah jelasin, dan dia setuju-setuju aja, kenapa sekarang di permasalahin "

"Karena alesan lo ambigu, enggak jelas, enggak ada Bar peraturan sekolah yang ngelarang siswa nya berpacaran, enggak ada aturan ya juga ketua osis sama ketua paskibra enggak boleh deket apa lagi pacaran, buat ngindarin nyinyiran anak-anak, Basi, mau lo pacaran apa enggak setiap gerak gerik lo bakal mancing komentar buruk atau jelek, jadi apa alesan sebenernya? "

"Gue cuma enggak mau nama dia jelek"

"Maksud lo? "

"Gue enggak mau ada kata mantan melekat di diri dia" Bara mengambil nafas panjang dan menyugar rambutnya

"Kalo orang-orang tau gue sama dia pacaran, pas nanti putus pasti di diri gue tetep melekat nama dia dan sebaliknya, lo tau kan kata Mantan tu menurut pandangan orang-orang itu jelek. Buat gue jadi susah lupa sama dia kalo setiap orang mengenal gue sebagai mantan Alina,tapi itu bukan harapan gue, gue berharap gue sama Alina jodoh"

"Itu doang? "

"Dan lo juga tau kan gimana anak SMA Nusa Bangsa dengan bullying nya, yang suka Alina banyak, gue enggak sombong tapi lo tau sendiri banyak yang ngaku-ngaku jadi pacar gue, neror gue di wa ,line, dm bahkan yang terang-terangan dan enggak tau malu ngdeketin gue padahal udah gue tolak mentah mentah juga banyak, gue cuma ngelindungin Alina dari mereka ,gue enggak mau dia sakit"

"Untuk alesan lo , menurut gue lo salah ,kalo lo enggak mau ada kata mantan melekat di Alina atau pun lo seharusnya lo berusaha ngejaga apa yang udah lo anggep jadi milik lo, bukan malah seolah olah enggak butuh. Untuk alesan lo yang ke dua ya itu melindungi tapi juga nyakitin Alina, dia enggak di sakit in orang lain tapi malah lo sendiri yang nyakitin dia,kalo lo mau gak ada yang bisa deketin Alina kecuali lo ya dia harus lo labelin biar semua orang tau, Alina's mine touch her you die, itu yang harus lo lakuin bukanya malah cuek pura-pura enggak kenal, dan gimana caranya biar Alina enggak di ganggu fans lo ya lo harus selalu ada di samping Alina, itu menurut gue"

"Tapi menurut gue ini yang paling tepat, backstreet"

"Bisa kan lo deket sama dia sebagai temen di sekolah kaya gue, Athala, Indra sama Reza. Kalo itu keputusan lo berarti lo bikin Alina sakit hati, dan lo siap Alina di akui sama orang lain,pikir baik-baik, banyak yang pengen bikin Alina bahagia dan ngelindungin dia "

"Termasuk lo" kata Bara dengan tersenyum miring, dan Dimas hanya mengangkat bahunya acuh, lalu pergi dari kamar Bara

Di dalam kamar sebuah rumah yang kental dengan warna violet, Alina duduk di depan meja belajarnya, berusaha fokus dengan buku di depannya, sesekali ia melirik ke hp nya berharap ada chat dari Bara

"Fokus belajar Al, besok ulangan, dia juga gak bakal chat lo, tau sendiri kan lo kalo dia marah, pasti lo yang minta maaf dan chat duluan, dasar bego"gumam Alina

Ia menutup bukunya dan berbaring di tempat tidur minionnya, menatap langit-langit kamar, merenungi masalahnya

"Kenapa lo gak mau tadi di ajak ngomong, mungkin dia mau minta maaf, tapi kan gue kesellllll "

"Ya tau gue salah, tapi gue enggak bisa jauh in Dewa kan, dia juga enggak salah kan dia enggak tau gue punya pacar, dan gue juga enggak bisa larang Dimas suka sama gue kan, bodo gue pusing"

Alina berguling guling di kasur, lalu duduk bersandar di kepala ranjang

"Daripada berlarut-larut ni masalah mending gue minta maaf deh, kan emang biasanya juga gitu"

Sedang asik bermonolog sendiri terdengar nada dering chat dari hp Alina, ia langsung bangkit berpikir itu chat dari Bara tapi ternyata itu chat dari Dimas

Dimas: dh tidur na?

Bby aln: belum knp?

Dimas:gw dari rumah bara, gw kasih tau biar kalian go public dan dia g salahin lo

Bby aln:nekat deh lo dim, lo tau kan kl dia marah kek apa, mau orang ngomong apa juga dia kgk peduli
Terus dia ngomong apa?

Dimas: ya inti ny dia lebih milih bckstrt, besok gw cerita detail nya deh

Bby aln: makasih udah bantu gue

Dimas: karena gw mau lo seneng, tidur gih, night Na

Bby aln: oke, mlm dim

Alina meletakkan hanya di nakas, mengambil posisi nyaman untuk tertidur, dan besok pagi di sekolah ia akan menyelesaikan semuanya dengan cara meminta maaf dengan Bara.

BackstreetTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang