4. Ribut Ribet

2.2K 75 0
                                    

Alina bergegas menuju ruang Bara lebih tepatnya ruang milik ekskul paskibra, saat ia sedang berjalan ia berpapasan dengan Dimas dan mencekal tangan Alina

"Apa si Dim gue mau samper Bara keburu ngamuk"

"Kenapa lo mau disuruh back street sama Bara dengan alesan Absurd kek gitu emang ada peraturan ketos enggak boleh pacaran sama ketua paskibra, kalo dia enggak mau lo deket sama Dewa ,lo suruh Bara go publik biar semua orang tau kalo lo milik Bara ,dan kalo dia enggak mau lo tinggal pilih Dewa atau gue yang aku in lo kesemua orang sebagai pacar" ujar Dimas dan langsung melenggang pergi dari hadapan Alina yang masih terkejut atas penuturan Dimas.

Setelah tersadar dari
keterjutannya Alina berjalan cepat menuju ruang ekskul paskibra,begitu sampai di depan pintu ruangan paskibra dengan ragu Alina mengetuk pintu ruang tersebut

Tok tok tok
"Masuk" sahut orang yang ada didalam,itu suara Bara

Alina membuka pintu dengan perlahan ia langsung melihat Bara duduk di kursi yang tersedia di ruang tersebut, Bara menatap Alina dengan pandangan yang dingin serta datar

"Duduk" suruh Bara dengan tegas

Alina mendudukan tubuhnya di hadapan Bara, Bara menatap Alina sebentar lalu berdiri berjalan ke arah pintu lalu mengunci nya agar tidak ada orang yang tiba-tiba masuk, kemudian Bara kembali ketempat yang ia duduki dan suasana hening beberapa menit dengan Bara yang terus menatap Alina hingga Alina akhirnya membuka suara memulai percakapan

"Kenapa Bar? "

"Kenapa? kamu masih tanya aku kenapa, seharusnya kamu tau kalo aku enggak suka kamu deket sama Dewa"

"Kamu cemburu? "

"Masih perlu aku jawab Alina"
Mendengar itu Alina pindah duduk di sebelah Bara

"Iya aku minta maaf" kata Alina sambil memegang tangan Bara

"Seharusnya kamu tau Alina, selama kita pacaran aku udah sering larang kamu buat terlalu deket sama Dewa tapi apa kamu juga masih deket sama dia tambah deket malah, aku juga udah bilang sama kamu kalo aku enggak suka sama Dewa, tolong ngerti in aku, tolong hargai aku "Kata Bara sambil menatap mata Alina

"Iya aku tau Bara aku minta maaf kamu juga tau kan aku sama Dewa itu temen dari SMP sama Risma Keyla juga, sekarang aku tanya sama kamu kenapa kamu enggak suka sama Dewa, ada masalah apa sebenernya kamu sama Dewa? "

"Ya aku enggak suka aja, dia sering deketin kamu ,kamu juga nanggepin"

"Aku deket sama dia cuma sebatas temen Bara, aku duluan kenal dia di banding kamu"

"Sekarang keadaan kamu udah beda Alina tolong hargai aku, jauhi Dewa buat aku "

"Kasi aku alesan logis biar aku jauh in Dewa, aku sama dia susah buat jauh Bar karena dia wakil aku dia partner aku temen aku sahabat aku"

"Kamu masih tanya alasannya, AKU PACAR KAMU ALINA AKU BERHAK ATAS KAMU!" kata Bara membentak Alina dan berdiri dari duduknya

"Pacar kalo di luar sekolah kan Bar ,kalo di dalem kamu enggak kenal aku kan, iya kan Bar, apa enggak aneh seorang Alina yang semua orang tau jomblo ini menjauhi Dewa yang dari dulu sahabatan, dan apa enggak aneh seorang ketua osis menjauhi wakilnya" kata Alina sambil berkaca kaca

"Temen kamu bilang temen, sahabat aku enggak yakin cewe cowo sahabatan tanpa salah satunya menganggap lebih atau malah kedua nya"kata Bara tajam

"Kamu nuduh aku " dengan air mata yang mulai menetes

"Menurut kamu, dengan kedekatan kamu sama Dewa selama ini ,wajar enggak aku berpikiran kayak gini" kata Bara dingin dan mengambil nafas panjang

"Jauhi dia kalo kamu enggak mau aku kasar sama Dewa "

"Kamu egois Bar, aku tau kita backstreet itu juga karena kemauan kamu sekarang kamu suruh aku jauhi Dewa yang notabene dia sahabat aku partner aku, aku setuju kita backstreet tapi bisa kan kamu deket sama aku di sekolah seperti temen temen kamu deket sama aku bukan malah cuek seolah olah enggak kenal sama aku, apa aku salah kalo aku bilang aku cuma pacar kamu di luar sekolah ,itu aja kita pergi juga harus waspada siapa tau ada yang liat kita, ketemu juga di rumah aku,kita enggak seperti pasangan pada umumnya Bar"ucap Alina dengan menangis

"Kan aku udah bilang alasannya, aku gini karena aku sayang kamu plis ngerti in aku, inget kamu itu sekarang udah punya pacar yaitu aku, jaga hati aku hargai aku dengan cara dengan enggak deket sama cowo siapapun"kata Bara melembut

"Sekarang aku kasih kamu dua pilihan, kita deket di sekolah seperti temen pada umumnya biar kamu bisa awasin aku dari deket dan jauh in Dewa dari aku, atau kalo kamu pengen cowo mana pun enggak boleh deket aku, aku in kalo kita pacaran kesemua orang, kita go publik, lagian juga enggak ada aturan ketos sama ketua Paskibra pacaran, sekarang kamu pilih" kata Alina dengan tegas mendengar penuturan Alina Bara terkejut dan memandang Alina dengan tatapan tak mengerti

"Maksudnya?Al, aku cuma nyuruh kamu jauh in Dewa kenapa jadi sampek kesitu sih"kata Bara frustasi sambil menyugar jambulnya

"Tinggal jawab Bara kamu pilih yang mana? "Kata Alina sambil menahan air matanya agar tidak keluar lebih deras. Hening Bara tak menjawab

"Kamu enggak bisa pilih kan enggak bisa jawab , apa susahnya si Bar tinggal jawab aja itu bukan pilihan sulit, kamu egois Bar"setelah mengatakan itu Alina membuka pintu lalu keluar dengan berlari ,Bara tak berusaha mengejar Alina ia malah terduduk di kursi dan mengacak acak rambutnya.

"Kamu enggak tau Al buat kamu mudah buat aku itu pilihan susah"gumam Bara

BackstreetTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang