Chapter 5

20 5 0
                                    

"lah ngapain tu orang ke sini?. Bikin gue kesel aja"

Gerutu laura dalam hati. Dia heran kenapa kak wahyu mendatangi uks? Apakah dia sakit? Atau ada yang ingin dia jenguk? Au ah!

"Ra"

'lah kok ada yang manggil nama gue'

Laura mendongkang menatap orang yang memanggilnya. Matanya membulat.

'Ngapain ni orang kesini?'

"Kenapa kak?"

"Hmm"

'lah lu ngapa? Ham hmmm doang'

Laura hanya menatap sambil menaikkan sebelah alisnya, bingung.

"Gue cuman pengan nanya"

"Nanya apa kak?"

'ribet amat. Tinggal nanya aja bambang'

"Kak zidan pulang kampus biasanya jam berapa ra?"

'cuman itu? Hmmm entar lagi gue nyleding lurus pala orang ni'

"Biasanya sih kak jam 3 an kalo nggak ada kegiatan kampus. Tapi kalo ada biasanya dia nggak pulang"

"Oh gitu ya"

"Hmm"

"Gue balik ya"

"Oh iya kak"

Wahyu pergi meninggalkan laura di uks.

Laura hanya terdiam heran. Kenapa ada orang seperti dia. Irit banget ngomong, kayak ngomong bayar aja.

'Tepat 15 menit gue ngomong sama dia. Pembahasan cuman 1. Itu ngomong atau latihan futsal lama amat'

Laura kembali mengalihkan pandangannya, kepada sahabatnya yang sudah menggeliat,tanda tidur nyenyaknya sudah ingin selesai.

"Ra"

Suara khas dira saat bangun tidur sangat lucu. Laura tidak tau mengapa, tapi itu sangat berbeda dari orang pada umumnya.

"Kenapa dir?"

"Gue pen pulang"

"Emang badan lo udah enakan?"

"Udah kok. Anterin gue ya"

"Ya kali gue anterin lo. Gue nggak bawa mobil bege"

"Oh iya gue lupa"

Balas dira dengan cengengesan miliknya. Laura heran dengan sahabatnya ini, saat sakit pun dia berusaha kuat, padahal rapuh:'.

"Udah lah lo istirahat di sini aja dulu. Entar pas jam pulang lo baru pulang. Itung itung lo nungguin gue"

"Itu sih maunya elo. Bukan gue"

"Haha maaf ku sayang. Eh dir gue pen ngomong!"

"Itu lo udah ngomong"

"Ih bukan itu"

"Yaudah ngomong aja"

"Gue kemarin pulang ama kak wahyu"

Dira seketika merubah posisinya yang sedari tadi berbaring sekarang sudah duduk dan melipat kedua kakinya.

"Beneran?. Cerita cepetan!"

"Iya sabar elah. Gini, kemarin kan gue pulang pake ojol terus pas ojol gue nyampe. Tiba tiba hujan, terus tu ojol nggak bawa jas ujan atau apalah. Jadi gue cancel aja. Rencananya pengen pulang ama kak zidan tapi dia lagi ada kegiatan di kampusnya. Bokap nyokap juga lagi keluar kota. Jadi gue nunggu hujan reda di pos satpam. Gue nunggu udah lama banget, hujannya kagak reda reda eh tiba tiba ada mobil berhenti di depan gue. Dia buka kaca eh kak wahyu. Dia langsung bilang naik cepetan keburu ujannya tambah deras. Nah gue naik dong. Pas di mobilnya kak wahyu, kirain gue bakalan ngobrol gitu sama dia. Emang ya ekspektasi tak seindah realita. Hening! Ya hening.

"Lo ngomong jelas. Hening apaan?"

"Ya hening dir. Sepi! Nggak ada yang ngomong"

"Anying jelasin hening sepi apaan!"

"Ya kak wahyu nggak ngomong apapun sama gue. Cuma menatap lurus ke depan. Padahal kan di sampingnya lebih indah dari apapun"

"Gblk! Mimpi anjirr"

"Hahha biarin. Semuanya kan berawal dari mimpi"

Dira terdiam sejenak. Dia baru ngeh!!
Kemarin pas dia ngikutin kak wahyu. Kak wahyu pulang ama cewek. Terus kok laura pulang juga sama kak wahyu! Sepertinya ada yang aneh pemirsa.

"Bodo amat. Nggak peduli gue!"

"Sahabat macam apa kau"

"Gausah drama. Nggak cocok!"

"Jangan salah. Gini gini gue dulu ikut cesting dir"

"Keterima?"

"Kagak"

"Sama aje zubaedah. Au ah nyok ke kelas. Bosen gue disini mulu"

"Lo yakin?"

"Yakin laura. Gue udah nggakpapa"

Dira langsung menarik tangan laura untuk menyentuh keningnya.

"Udah nggak demam kan"

"Iya sih. Tapi beneran nggak papa?"

"Di bilangin nggak papa. Uda ah gue ke kelas aja bye. Lo kalo pengen disini, disini aja nggak bayar kok. Byee"

Dira beranjak dari tempat tidur UKS. Di keluar dari UKS, laura pun langsung mengejar dira.

"Dir tungguin gue. Ya elah"

Laura berlari hingga bisa mensejajarkan lamgkahnya dengan dira.

"Dir gue juga pen bilang. Tadi pas lo tidur, tu manusia es dateng. Trus nanya gue pertanyaan yang menurut gue nggak penting"

Laura menceritakan semuanya sambil berjalan dengan dira menuju kelasnya.

"Emang dia nanya apa?"

"Masa nanyain kak zidan"

"Oh mungkin dia ada perlu sama kakak lo"

"Tapi ya caranya dia nanya sama gue itu kayak orang gelagapan gitu. Ha hmmm gitu. Mencurigakan nggak sih?"

"Iya juga sih. Tapi yaudalah mungkin dia lelah"

"Lelah apa hubungannya bambang"

Laura yang kesal, melanyangkan jitakan ke kepala dira. Mungkin itu agak sakit!

"Anjir sakit"

"Makanya kalo ngomong mikir dulu mbok"

"Iya iya. Yaudah masuk yu"

Laura masuk ke kelasnya bersama dira. Keadaan dira lebih mendingan semenjak dirawat di UKS. Walaupun hanya sebentar tapi itu bisa mengembalikan keceriaannya kembali.

🌻🌻🌻

Bel pulang sudah berbunyi. Semua siswa berangsur angsur meninggalkan arena sekolah.

"Dir lo beneran udah nggak papa?"

"Iya ra nggak papa. Yaudah ya gue pulang dulu ati-ati lo"

"Iya. Lo juga hati hati"

Sepeninggalan dira, laura membereskan buku bukunya dan memasukkannya ke dalam tas. Laura meninggalkan kelasnya dalam keadaan kosong dan berjalan menuju gerbang sekolahnya.

Belum sampai di gerbang laura terdiam, dadanya sesak!. Adegan yang sedang di lihatnya yang membuat dadanya sesak.

'siapa tu cewek?'

🌻🌻🌻

Thanks for your support this story

And

I hope you. Always support this story from beginning to end.

If there is a suggestion or criticism, you can immediately write a comment. But it can't be with harsh words. So I hope you enjoy this story.

My Cool Flag RaiserTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang