🐇, 08.

8.5K 870 32
                                    

   Suasana kedai Bulgogi yang cukup terkenal di negeri ginseng itu kini semakin sepi. Jam menunjukkan pukul 14.30 siang, para pekerja kantoran yang menjadi pelanggan tetap sudah kembali ke perusahaan masing-masing. Beberapa pengunjung datang sekadar mencicipi cita rasa yang selama ini mereka dengar dari orang sekitar. Dikenal sebagai kedai Bulgogi termurah serta cita rasa yang sejajar dengan buatan restoran mahal di luar sana, kini menjadi tempat Min Seul Ha bekerja untuk sementara waktu.  Sekitar tiga minggu ia berada disini setelah resign dari tempat kerja lamanya. Selama ini pun Seulha sudah mengirim surat lamaran ke beberapa perusahaan yang sekiranya membutuhkan keahlian dirinya. Namun, tak ada satu pun yang menerimanya, ia bahkan telah mencari perusahaan kecil yang kemungkinan besar  bisa menerimanya walaupun gajinya tidak sebesar dulu.

Kini bukanlah gaji yang ia pikirkan, ia hanya tidak mau membuat orang tuanya terus-terusan mengkhawatirkannya dan memberikan uang padanya agar dapat bertahan hidup. Mendengar sang anak keluar dari pekerjaannya tidaklah membuat Jo Ha Ra kecewa, ia memaklumi kenapa sang anak memilih keluar daripada harus bertahan tapi tak membuatnya nyaman. Jo Ha Ra bahkan menawarkan untuk mempercepat pernikahannya dengan Taehyung agar sang anak bisa berdiam di rumah mengurusi urusan rumah tangga.Tentu saja Seulha menolaknya dengan keras, ingin merasakan menjadi wanita karir lebih lama ,itu katanya.

"Ha-ya?"Seulha yang tengah termenung di salah satu meja pelanggan mengadahkan kepalanya.

"Eumm?"Pria bersurai cokelat tua itu duduk di seberangnya.

"Sudah melihat e-mailmu?"Seulha mengangguk lemah.

"Masih tidak ada panggilan?"Lagi, Seulha mengangguk.

Pria yang lebih tua tiga tahun darinya itu menghembuskan napasnya berat, "Kau sangat berprestasi di sekolah, dan juga riwayat kerjamu cukup baik, kenapa bisa perusahaan kecil tak menerimamu?"Keluh pria berbibir tebal itu.

"Entahlah, mungkin aku tidak cantik..."Jawab Seulha. Pria bernama Kim Seok Jin itu memusatkan atensinya pada wanita di seberangnya.

"Ya!Kau itu cantik, kenapa malah berpikir seperti itu?"Seulha mencebikkan bibirnya.

"Aku juga tak habis pikir, mereka membutuhkan tepat di bidang yang aku kuasai, tapi kenapa tak ada yang memanggilku?"Celoteh Seulha, Seokjin mengerutkan dahinya seraya menatap ke arah dinding kaca yang menghadap langsung ke jalan besar.

"Eummm, mungkin kau di takdirkan bekerja bersamaku?"Kata Seokjin, Seulha menatap sinis pria tersebut.

"Itu bukan takdir tapi kutukan, oppa!"Seokjin menoleh ke arahnya lalu memasang wajah tak terima.

"Ya!Kau itu!Masih untung aku terima!"Omelnya, Seulha hanya menjulurkan lidahnya.

"Ha-ya!"Panggil Seokjin lagi.

"Eumm?"Seokjin tersenyum manis dengan mata seakan menunjukkan puppy eyes.

"Kau bisa menutup kedai?Jam delapan nanti aku akan kencan dengan Daemi..."Seulha memutar bola matanya.

"Nde,sajangnim!"Kata Seulha penuh dengan penekanan.

"YA AMPUN!SEULHA!GOMAWO!MALAM INI ADALAH MALAM YANG INDAH UNTUKKU!YA, TUHAN!AKU AKAN MELAMAR DAEMI!!!"Seulha melotot.

"Kau mau melamarnya?!"Tanya Seulha, Seokjin mengangguk mantap.

"Saat pernikahan nanti bawa Taehyung ke pestanya, ya?"

~•~

   Jam menunjukkan pukul sebelas malam, pengunjung satu persatu meninggalkan kedai yang sudah berdiri sejak tujuh tahun itu. Wanita bersurai cokelat itu kini tengah sibuk membersihkan meja yang di tinggalkan oleh pelanggannya. Ia menoleh ke arah meja yang terisi, hanya satu dan itu artinya ia bisa menutup kedai hari ini. Seulha berjalan menuju pintu kedai dan membalikkan papan closed yang menggantung di pintu kaca tersebut.

"Chogiyo, kami akan membayar ini..."Seulha yang baru saja berbalik langsung tersenyum dan menghampiri meja kasir.

"Ah,nde!"

Seulha membaca bill pesanan mereka,"Totalnya ₩8.000,gogaeknim...."Sang pelanggan memberikan sejumlah uang lalu Seulha memberikan bon pesanan tersebut.

"Sugohaseyo..."Kata pelanggan tersebut sambil berjalan menuju pintu kedai.

Seulha tersenyum,"Nde,kamsahamnida!"Mata Seulha menangkap seorang pria yang tengah duduk di salah satu kursi dan menatapnya angkuh.Wanita itu terkejut bukan main.

"Jungkook?"Lirih Seulha,pria tersebut bangkit dari kursi dan menghampirinya.

"Bekerja di kedai kecil seperti ini,huh?"Tanya Jungkook dengan nada mengejek.

Seulha yang tak terima pun mengerutkan dahinya dan menatap Jungkook tak suka,"Apa maksudmu?Kenapa kau datang kesini?"Jungkook menyeringai lalu tertawa remeh.

"Kasihan sekali,ku dengar kau melamar dua belas perusahaan tetapi tak ada yang menerimamu,noona?"Ejek Jungkook.

Seulha terbelalak,"Si—siapa yang mengatakan itu padamu?"Tanya Seulha,Jungkook memasukkan kedua tangannya pada saku celana lalu mendekati Seulha membuat wanita itu memundurkan tubuhnya.

"Pemilik perusahaan itu sendiri..."Bisik Jungkook tepat di telinga Seulha.

"Bagaimana bisa?"

Jungkook menaikkan alis kirinya lalu menggigit bibir bawahnya,"Ingat sewaktu kau pergi meninggalkan rumahku, noona?"Seulha hanya diam menatap cemas pria berhidung mancung itu.

"Sejak saat itu semua perusahaan meletakkan namamu di list hitam mereka..."Seulha membulatkan matanya tak percaya.

"JUNG!"Pria yang di teriaki hanya tersenyum kemenangan.

"Bagaimana?Masih mau melamar kesana-kesini walaupun kau sudah di blacklist, hum?"Pertanyaan itu terdengar mengejek pada gendang telinga wanita tersebut.

Seulha tersenyum paksa,"Gomawo, kau telah menghancurkan karir noona dengan baik..."

"Tapi sayangnya aku tidak mau berterima kasih karena noona menghancurkan perasaanku!"Lirih namun penuh penegasan.

"Kook, aku lelah!Pulang lah!Lagi pula, aku sudah cukup bekerja disini..."Usir Seulha, Jungkook tersenyum miring lalu berjalan meninggalkan kedai. Bunyi denting pintu kedai menandakan bahwa Jungkook telah menjauh dari dirinya, Seulha bernapas lega lalu melanjutkan membereskan kedai sebelum pulang.

Tiga puluh menit berlalu, Seulha menyampirkan tas selempangnya di atas bahu kanannya. Ia berjalan meninggalkan kedai setelah menguncinya. Setiap hari ia berjalan kaki guna meminimalisir penggunaan uang agar bisa mengirimi sang ibu setiap bulannya. Seulha mengeratkan jaketnya saat angin semakin kencang, ini sudah larut malam dan jalanan semakin sepi, untungnya tempat ia tinggal tidak jauh dari kedai.

"Kenapa bisa menyeramkan seperti ini?"Lirih Seulha saat memasuki gang menuju rumahnya.

"Aku lupa mengabari Seokjin oppa!"Seulha meraih ponselnya.

GREP!
Pergerakan cepat seorang pria menarik lalu memeluknya dari belakang tak lupa sapu tangan yang kini membekap mulut Seulha. Mata wanita itu terpejam lalu tubuhnya lemah.


















"Jeon Jung Kook tidak akan menyerah untuk mendapatkan apa yang ia inginkan, noona..."

♪♪♪


JADI KENAPA AKU UPDATE TADI PAGI, KARENA HARI INI AKU DOUBLE UPDATE, YEAY!!!!

‹ DI TUNGGU VOMMENTNYA YA❣️❣️SPAM KOMEN BIAR SEMANGAT LANJUTINNYA,HIHI!GOMAWO^•^ ›



Ceesway_
2019.


MY BABY BOSS ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang