Jalanan semakin ramai kala waktu menujukkan pukul delapan pagi, mobil-mobil itu saling bersahutan saat lampu lalu lintas menyalakan warna hijau tak lama dari lampu pejalan kaki berubah menjadi merah. Min Seul Ha berhenti melangkah saat dirinya telah berhenti di sebelah lampu pejalan kaki. Matanya menatap sebuah kedai yang berada di seberang jalannya. Ia sejak tadi bergerak gelisah karena kedai tersebut telah buka sejak pukul tujuh pagi. Suara lampu pejalan kaki terdengar begitu jelas pada telinga wanita berusia 27 tahun tersebut, kakinya melangkah ragu menyebrangi jalan besar menuju kedai tempatnya ia bekerja.
Sesampainya di depan kedai tersebut, Seulha membuka pintu kedai lalu mendapati meja-meja yang hampir terisi penuh, langkah ragunya berjalan menuju pria yang kini berdiri di belakang kasir.
"O -oppa?"Panggil Seulha yang terdengar seperti cicitan hanya saja pria yang sibuk dengan tumpukkan bill dapat mendengar suaranya.
Pria itu menatap Seulha dengan tatapan yang sulit di artikan,"Wasseo?"Katanya dengan datar.
"Oppa mianhae, aku hilang begitu saja selama beberapa hari tanpa mengabarimu..."
Seokjin tersenyum kecil,"Gwaenchana, aku mengerti..."Pria itu kembali melanjutkan pekerjaannya, Seulha hanya diam meremat cardigan yang ia kenakan.
"Bolehkah aku kembali bekerja?"Tanya Seulha mencoba memberanikan diri.
Seokjin mengadahkan kepalanya,"Mian, aku sudah merekrut pegawai baru..."Kata Seokjin, Seulha membulatkan matanya.
"Oppa, kau serius?!"Tanya Seulha.
Seokjin menatapnya tajam,"Kau pikir aku akan bekerja sendiri di saat pelanggan begitu ramai dalam dua hari terakhir, hah?"Seulha menunduk, pertama kalinya Seokjin marah pada dirinya.
Ini pun kesalahan Seulha sendiri.
"Oppa, mianhae..."Lirih Seulha seraya menunduk.
"Daripada kau berlama-lama disini, bukankah lebih baik kau mencari pekerjaan?"Seulha mengadahkan kepalanya. Pria itu berusaha mengusirnya.
Seulha tersenyum kecil,"Baiklah, oppa gomawo!"Seulha melambaikan tangannya lalu membalikkan badan untuk bergegas dari sana.
~•~
Kepalanya menunduk memandangi sebuah cup es kopi yang berada di atas meja. Suasana kafetaria sebuah perusahaan terlihat sepi di karenakan jam kerja sudah kembali di mulai sejak dua jam lalu. Wanita bersurai cokelat itu sejak tadi hanya diam dengan pikiran yang melalang buana entah kemana. Setelah diam selama beberapa jam di kafetaria tersebut kini ia bangkit lalu menuju meja resepsionis yang berada tak jauh dari kafetaria. Min Seul Ha membenarkan masker hitamnya lalu melangkah dengan mantap.
"Selamat siang, ada yang bisa saya bantu?"Tanya seorang resepsionis cantik.
"Aku ingin bertemu Jeon Jung Kook..."Kata Seulha, sang resepsionis melihat wanita itu dari ujung kaki hingga kepala. Penampilannya cukup mencurigakan.
"Sepertinya Daepyonim sedang sibuk..."Mata Seulha menatap wanita itu tak terima.
"Katakan saja padanya aku ini noona, kau juga bisa meminta izin pada Jimin agar aku masuk..."Resepsionis bernama Hyun Dae Ra sedikit tersentak kala bentakkan kecil Seulha mengagetkan dirinya.
"Ah, saya tidak tahu kalau anda kakak perempuan daepyonim. Joseonghamnida!"Kata resepsionis tersebut lalu mengangkat gagang telepon yang berada di atas meja.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY BABY BOSS ✅
Fiksi PenggemarKali pertama mereka bertemu sekaligus hari kebodohan Seulha yang menyerahkan kegadisannya pada bocah lugu bernama Jeon Jungkook mungkin hanya akan menjadi kenangan buruk belaka... Namun, Bagaimana jika mereka di pertemukan lagi di saat Jungkook suda...