** BAB 7 **

4 2 0
                                    

"Jam sudah menunjukkan angka sembilan lewat tiga puluh malam, bus yang akan membawa amelya beserta semua kawan kawan nya mulai berangkat meninggalkan kampus.'Keberangkatan sedikit tertunda dari jam yang sudah di jadwalkan karena ada sedikit masalah yang harus di cek ulang sebelum di pastikan semua nya sudah beres.

"Malam itu kendaraan bisa berjalan dengan lancar dikarenakan di jam jam malam seperti ini, jalan sudah tidak terlalu padat lagi seperti pada saat jam jam pulang kerja.

"Suasana di dalam bus terdengar begitu ramai, mereka semua terlihat begitu gembira. Ada yang bersenda gurau, ada yang membuat lelucon yang mengocok perut, ada juga yang memainkan gitar sambil bernyanyi nyanyi riang.

"Amel memilih duduk di pinggir persis di samping kaca cendela bersama ambar agar bisa melihat lampu lampu jalan yang  menyala indah di waktu malam, sedangkan desi duduk dikursi di belakang amel dan ambar bersama dengan teman lain nya.

"Vicky memilih duduk di kursi panjang paling belakang bergabung dengan teman teman nya sambil memainkan gitar kesayangan nya. Lagu lagu yang bernuansa humor bolak balik vicky nyanyikan yang selalu bisa membuat teman teman nya tertawa.

"Terlihat vicky berdiri dengan PD nya berjalan ke depan bersama gitar di tangan nya.

"Jreenngggg..... 'Selamat malam... perkenalkan nama saya vicky, sebelum nya saya minta maaf  klau sedikit menggangu perjalanan tuan tuan dan nyonya nyonya sekalian. Saya berdiri di sini hanya ingin menghibur hati tuan tuan dan nyonya nyonya yang sedang di rundung duka nestapa,.. ucap vicky seperti seorang pengamen dengan cengengesan.

"Huuu...... seketika kawan kawan nya riuh renyah menertawai ulah si vicky yang memang sudah terkenal dengan tingkah usil nya.

"Cocookk.... lo emang pantes jadi pengamen dalam bus kota vick...! Teriak ambar dengan mengacungkan dua nya jempol ke atas. Amel hanya tersenyum tipis mendengar terikan ambar, matanya sedikit melirik ke arah vicky yang sedang membungkuk seperti memberi hormat kepada ambar yang duduk di sebelah nya.

"Trima kasih....ucap vicky yang di sambut tawa oleh kawan nya nya. Baiklah... sebuah lagu akan saya persembahkan untuk menghibur tuan dan nyonya dalam perjalanan.

"Jreennggg....vicky mulai memainkan senar gitar dengan jari jari nya yang sudah terlihat begitu lincah. Seketika seisi bus mulai diam mendengarkan alunan melodi yang sedang di mainkan oleh vicky.

"Tek otek otek otek tekkk... tubuh amel memang molekk...... "Tek otek otek otek tekkk.... sayang amel bau ketek....

"Seketika seisi bus tertawa riuh dan memandang ke arah amel yang bengong mendengar nyanyian yang di nyanyikan vicky barusan

"Tek otek otek otek tekkk....amel molek sayang jutek..... "Tek otek otek otek tekkk klau jalan kayak bebek....

"Suara tawa kembali pecah, sedangkan amel melotot ke arah vicky. Dirinya merasa tidak bisa terima di jadikan bahan lelucon lewat lagu yang di mainkan nya. Sedangkan vicky hanya tersenyum melihat muka amel yang sudah mulai sedikit memerah.

"Ka ku ka ku ka ku ka kaa... sungguh aku tak menyangkaa...."Teng tong teng tong teng tong teng tengg..... klau amel itu cengengg....

"Cut kecut kecut kecut kecucutt.... klau di ledekin cemberutt...."Tot ketot ketot ketot tott.... mata nya sambil melotot....

"Seisi bus tak henti hentinya tertawa riuh mendengarkan lagu yang di nyanyikan oleh vicky, sedangkan amel berpura pura tak mendengar nyanyian vicky serta matanya memandang lampu lampu kota dari balik cendela.

"Vicky trus bernyanyi dengan lagu lagu konyol nya yang bisa membikin suasana di dalam bus terlihat begitu ramai dengan suara gelak tawa kawan kawan nya.

Cinta AmelyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang