**BAB 4**

3 2 0
                                    

"Siang itu hendry tengah menyambut  kedatangan zainal teman sekaligus juga rekan bisnis nya yang datang  jauh dari palembang. Kedatangan zainal ke jakarta kali ini selain ingin membicarakan masalah proyek juga ingin bersilaturahmi dengan hendry dan keluarganya. Sudah lama sekali rasanya zainal tidak pernah berkunjung ke rumah hendry. Dan untuk urusan bisnis biasanya hanya di selesaikan dengan hendry via telp saja.

"Zainal tengah keluar dari dalam mobil. Ia baru saja di jemput mang ujang dari airport dan langsung di bawa ke rumah majikanya."Hendry yang sedari tadi berdiri di depan pintu segera beranjak begitu melihat zainal dan segera datang menghampirinya.

"Apa kabar Nal ?... sudah lama sekali rasanya kita tak pernah bertemu! 'Kata hendry seraya memeluk sahabatnya.

"Alhamdulillah Hen ! Semua baik baik saja seperti yang kamu lihat sekarang. Balas Zainal, Lalu bagaimana dengan kabar mu sendiri Hen?....

"Sama seperti mu Nal !  'aku juga baik baik saja... "Mari masuk ke dalam biar tambah enak ngobrol nya, kata hendry mempersilahkan sahabatnya.

"Mang ujang  tolong tas sama koper nya pak zainal di bawa masuk ke kamar tamu ya.

"Iya pak...! Jawab mang ujang  dengan penuh rasa hormat pada majikan nya. Mang ujang segera mengeluarkan tas dan koper milik zainal dari dalam bagasi selanjut nya di bawa masuk ke dalam kamar tamu.

"Silahkan duduk Nal, kata hendry begitu sampai di ruang tamu. 'Makasih Hen, balas zainal seraya menghenyakkan pantat nya di atas sofa.

"Hendry dan Zainal terlihat begitu asyik bercerita kesana kemari. Sesekali  terdengar suara tawa mereka di tengah tengah obrolan nya.

"Dari dapur nampak amel tengah berjalan membawa nampan yang berisi minuman serta makanan ringan menuju ruang tamu.

"Permisi om... ! Kata amel sambil meletak kan minuman dan makanan ringan di atas meja, Mari silahkan di minum om ! Lanjut amel.

"Iya makasih banyak ! Balas zainal disertai anggukan kecil ke arah amelya.

"Klau gitu saya permisi dulu ke belakang om, amel memohon pamit sambil melangkah meninggalkan papanya dan zainal kembali menuju dapur.

"Zainal hanya tersenyum melihat kepergian amel dari hadapan nya.

"Itu putri mu hen ?.... tanya zainal, sedangkan pandangan nya masih belum lepas dari amelya.

"Iya Nal ! Itu amelya putri sulungku. Jawab hendra singkat.

"Sudah besar ternyata putrimu hen? Seingatku terakir kali aku melihat nya masih kecil dia, tak terasa sekarang sudah tumbuh menjadi gadis yang sangat cantik seperti mama nya. Kata zainal sambil terkekeh.

"Ada ada saja kamu Nal..... 'jawab hendry, begitu cepat nya waktu berlalu ya nal ? Sampai sampai kita tak sadar klau kita ini sebenar nya sudah tua, tidak muda lagi seperti dulu. Lanjut hendry sambil tertawa di ikuti zainal yang juga ikutan tertawa mendengar omongan nya hendry.

"Ayo di minum Nal.... jangan sampai di dahului lalat minuman kita. Sambung hendry sambil meraih cangkir dan menyeruput isinya sampai beberapa kali tegukan.

"Begitu juga zainal,  dengan perlahan ia meraih cangkirnya dan segera meneguk nya, terasa air dingin mengalir membasahi kerongkonganya yang sudah rasa kering kerontang.

"Oh iya Nal... siapa nama putra mu itu ? Sampai lupa aku.... kata hendry !

"Akram wijaya.... balas zainal singkat.

"Iya..iya....iya...! "Akram....... sahut hendry manggut mangut seolah baru saja mengingat nya. Di mana dia sekarang Nal ?

"Akram saat ini lagi melanjutkan study nya di australi, mungkin tahun ini dia lulus dan kembali ke indonesia. Kata zainal...

Cinta AmelyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang