prolog

311 38 1
                                    

_______________________

-ftf-

"Meyaaa!!! "-gadis cantik itu terus saja meneriaki nama sahabatnya di Koridor sekolah yang cukup ramai. Semua orang dibuat geleng kepala dengan kelakuan gadis itu.

"Sumpah ya pengen gue sumpel tuh mulut pake kaos kaki mang ujang deh ah."- mendengar gerutuan gadis yang dipanggilnya meya itu membuatnya menyengir tak berdosa.

" Sumpah yah ja gimana bisa gue betah temenan sama curut kaya lo."-ya gadis cantik itu adalah Mouza jjeya marai, kalian bisa menyebutnya oja, atau mawar?

Sosok gadis berkulit putih, berbaju putih, rambut panjang, dan terbang.

Kalian percaya? Jangan percaya, musyrik.

Mouza bagaikan mentari di SMA Antartika ini, dengan cahaya terang yang benderang, bersinar mengelilingi tubuh gadis itu, membuat semua orang silau hingga buta saat menatapnya. Sedikit berlebihan. Tidak, sangat berlebihan. Lebay memang.

Aura yang ditebarkan olehnya bahkan bisa membuat semua orang bertekuk lutut untuk menyelengkatnya.

Sosok gadis dengan beribu kosa kata yang tinggal di dalam mulutnya.

Gadis itu! Siapa yang tak mengenalnya di sekolah berpredikat ini? Jika ada yang tak mengenalnya bisa dipastikan bahwa orang itu selama ini tinggal di dalam goa.

Senyum lebar yang selalu tertempel diwajah cantiknya itu membuat semua orang gemas, apa mouza tidak takut jika bibirnya tertarik hingga robek?

Dan gadis itu bisa membuat Siapapun akan nyaman jika berhadapan dan berinteraksi dengan gadis itu. Menurut mouza  Mereka pasti tipikal orang yang baperan.

Tapi tak sedikit juga yang ragu ataupun mundur sebelum maju saat melihat betapa banyaknya tiang-tiang hidup yang mengelilingi gadis itu.

Rasanya mereka insinyur. Ah tidak inspektur. Instruktur bodoh.

Sudahlah aku jadi insfrastruktur saat menceritakannya.

Liatlah sendiri kisah nya, aku sudah berbaik hati dengan sedikit menceritakan tentang dirinya. Jadi jangan bertanya lagi padaku atau kalian yang akan kubuat melayang. Bercanda. Kalian baper? Benar kata mouza kalian baperan. Bercanda lagi.

Jangan lupa pencet tanda bintang. Aku memaksa! Lagi-lagi aku hanya bercanda.

Sudahlah aku hanya ingin memberi tahu, aku sayang kalian. Terima kasih sebesar biji kacang, tidak! Sebesar-besarnya maksudku. Kalian mudah tersinggung rupanya. Bercanda untuk kesekian kali. Meskipun kriyuk lagi.

❤❤❤❤❤

-@divatriyasa_

FOLLOW THE FLOWTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang