05

85 23 1
                                    

"Papa Leon yang katanya tamvan pernah berkata, terkadang hidup juga seperti makanan, membutuhkan sedikit garam, mecin, jahe dan ketumbar. Dan tentunya kurang lengkap jika tidak ada cabai. Apa yang kalian petik dari kalimat itu? Tidak ada. Tak berfaedah Memang. "


-ftf-

🎲🎲🎲🎲

Oja kini lagi santai berduduk ria, menikmati sore yang tenang ini dengan memakan cemilan ditemani dengan dua bocah kembar yang terpampang di layar itu.

Oja merasakan pergerakan disampingnya, sebuah tangan yang mulai menggerayangi toples berisikan kripik kentangnya. Matanya menajam menatap sang pelaku utama. Dan terlihatlah wajah lesu sang papa gula.

" Ja! Papa lagi pusing nih"-Leon menatap lesu oja, membuat oja mengernyit bingung.

"Pusing kenapa pah? "-tanya oja merasa ada yang tidak beres dengan papanya yang terlihat sangat Tak bersemangat ini.

"Papa bingung ja, papa gegana, gelisah galau merana"-wajah Leon terlihat semakin lesu.

" Cerita aja pa, siapa tau oja bisa kasih solasi"

"Solusi ja"

"Iya itu pokoknya solasi"-jawab oja membuat Leon berdecak, sudahlah biarlah oja mau berkata apa.

"Papa bingung, harus papa kemanain lagi uang papa, udah luner-lumer di brankas."-oja mengangguk- anggukan kepalanya mendengar penuturan leon.

"Bagi bagi aja pa, nanti oja bantu"

" Saran kamu enaknya dibagi bagi kemana?"

" noh digang sebelah ada janda muda"-saran oja sesat.

" Matamu janda ja."-mendengar jawabnya putrinya membuat Leon melototkan matanya dan berucap nyolot, bagaimana jika sang istri tercinta mendengar perkataan oja tadi?

"Lah dikasih saran malah nyolot"-balas oja nyolot, papanya ini sudah dikasih saran malah tak tau berterimakasih.

" Ngimpi apa gue punya anak kayak lo ja"-ucap Leon mengacak rambutnya frustasi dan menyenderkan tubuhnya pada sandaran sofa.

" Lah mana oja tau, kan papa yang mimpi"-oja mengedikkan bahu acuh dan kembali memakan keripik kentangnya.

"Goblok emang cucu mak gue"-lirih Leon prihatin menatap oja. Meskipun begitu telinga oja ini sangat tajam, dirinya masih jelas mendengar perkataan Leon tadi, oja pun membalas.

"Goblok emang anak oma gue"-balasnya kemudian meninggalkan Leon yang tengah terdiam mendengar penuturan anak kurang akhlak itu.

" Gue kutuk lo jadi Sultan ja! "-sura teriakan Leon menggelegar ke seluruh penjuru rumah.

" Leon! Mulut lo mau gue cincang!?"-nah kan ibu negara marah.

"Gue mau tidur!!!!! "-terlihat tetangga semakin frustasi.

🎲🎲🎲🎲

" Mukalo kusut amat bos"-tanya aji salah satu anggota Aleron saat melihat gaga yang memasuki markas dengan wajah tertekuk.

" Mukalo keliatan penuh beban ga"-celetuk Bima membuat sebagain orang tertawa, gaga pun melempar bekas kaleng minum entah milik siapa ke arah Bima.

FOLLOW THE FLOWTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang