-ftf-
" Papa oja pernah bilang, kebahagiaan memang tidak bisa digantikan dengan uang, tapi dengan adanya uang kita tidak menderita-menderita amat. "-oja.
_____________________________
Oja berjalan menuju kantin dengan mulut moncong, bersiul-siul meskipun yang keluar dari mulutnya hanyalah suara,
'Fuhh, fuhh'
Dengan air yang memuncrat kemana-mana.
Tapi yang namanya oja, tentu prinsip pede harus di depan kan selalu terterap di dirinya.
Di perjalanan menuju kantin tak urung banyak siswa-siswi baik dari kakak kelas, hingga adik kelas yang menyapanya.
oja gini-gini cukup terkenal loh kawan. Jangan meremehkan. Oja membalas sapaan para fansnya itu dengan melambai-lambai kan tangannya bak artis papan triplek yang tengah berada di pink carpet.
Sesampainya di kantin oja berjalan menuju salah satu stan penjual siomay.
"Mbak siti, siomay nya satu mangkok, tidak pakai saos, tidak pakai sambel, juga tidak pakai kol"-ucapnya dengan sedikit memberi nada, membuat mbak siti geleng-geleng kepala.
" Apa tidak sekalian tidak pakai siomay nya mbak? "-ucap mbak siti dengan senyum yang terlihat sedikit tertekan.
" Boleh mbak, oja mau kuahnya aja"-mbak siti semakin melebarkan senyumnya.
" Oke mbak, mau langsung saya tuangkan ke mulutnya mbak oja? Biar mbak oja diam tak bersuara lagi. "-oja terlihat menimang-nimang tawaran mbak siti, mbak siti yang melihat oja terlihat memikirkan nya dengan serius pun memukul jidatnya pelan.
'Sabar sit, cari duit gini amat'-natin mbak siti mengelus dadanya sabar.
Cetak.
Oja tersentak saat seseorang dengan santainya menyentil dahi cetarnya, membut dirinya melenguh dan mengusapnya.
" Serius amat lo, mikiran apa sih? Mikirin gue ya"-ya gaga. Spesies langkah yang hampir punah Itu yang berani menyentil dahi cetarnya.
Dan apa katanya tadi? Oja sedang memikirkannya? Oja mengetuk pelan dahi dan meja bergantian sambil mengucapkan kata
'Amit-amit'
Mendengar gumaman oja membuat teman-teman gaga yang sedari mengantri di belakang mereka pun terbahak.
Kapan lagi mereka melihat seorang gaga tengah di amit-amitin oleh seorang gadis? Apa lagi dengan oja.
Mereka tak menghiraukan tatapan gaga yang sudah seperti seekor singa yang siap menerkam mangsanya, sungguh mereka tak bisa menghentikan tawanya, bahkan kalian bisa melihat Ellard si manusia es itu menarik sudut bibirnya.
" Lo semua keliatan seneng banget, awas aja biar gue aduin papa dan suruh keluarin lo semua."-ucap gaga menatap kelimanya dengan sebal dan berjalan menuju meja yang berada di sudut kantin. Tempat yang sudah dijadikannya hak milik. Siapa yang berani menentangnya? Anak pemilik sekolah nih bos.
Oja dan ke tiga inti Aleron masih terbahak tanpa rasa takut sedikit pun, anak pungut itu berlagak sok rupanya, haha. Ya ucapan itu hanya sampai dihati. Mana berani mereka berkata seperti itu di depan anak kandung dari keluarga albarka.
KAMU SEDANG MEMBACA
FOLLOW THE FLOW
Teen FictionCerita Ini menceritakan Kisah seorang gadis yang cantik jelita, dengan memiliki wajah yang putih bersih dan mengkilap bak minyak jelantah. Canda jelantah. Panggil saja namanya, oja. Pelaku pengoplosan hati abang gaga. Untuk oja dipersilahkan. 'Ha...