Conspiracy

145 3 0
                                    

Kegelapan mendekat

Memancing ikan teri untuk terjebak dalam derita

Tiada yang tahu arti kegelapan itu

Namun penderitaan yang mengiringinyalah yang akan menjelaskan

Betapa dunia ini sudah hancur

(-)

“Siapa lo bilang? Ulangi lagi nama pacarnya!” kata Dhani setengah berteriak pada Tiara.

Tangannya mencengkeram bahu Tiara dengan keras, membuat gadis itu meringis kesakitan.

“Na, Namanya Yuda...” jawab Tiara, menahan sakit. Dhani menghentakkan tubuh Tiara, kemudian berbalik. Wajahnya terlihat penuh emosi. Ia pun sibuk dengan pikirannya, tanpa memedulikan Tiara yang jatuh terduduk sambil memeluk tubuhnya sendiri.

“Kamu kenapa, sih? Penasaran banget sama Yuda?” tanya Tiara, seraya bangkit.

Dhani tersenyum menanggapi pertanyaan Tiara itu. Senyuman licik. Sebuah rencana tersusun dalam pikirannya, namun tidak berniat untuk mengatakannya pada Tiara.

"Nggak ada apa-apa..." gumam Dhani.

 (-)

 Andre mengambil ponselnya dari lemari kaca di wastafel. Ia baru saja selesai mandi. Ada tiga panggilan tak terjawab dan satu pesan. Tiga panggilan tak terjawab itu dari Dhani. Merasa ada yang penting, Andre yakin satu pesan itu pun dari orang yang sama.

"Gue tau lo nggak suka balas dendam. Tapi apa lo nggak mau ngambil balik wilayah kekuasaan lo dari tangan Yudha?"

Demikian isi pesan yang dikirimkan Dhani. Andre menatap layar ponselnya dengan tajam. Ia tidak tahu apa yang dipikirkan Dhani, tapi ia merasa sudah tidak perlu lagi mengambil wilayah kekuasaannya.

Andre ke luar dari kamar mandi, duduk di tempat tidur. Di sampingnya, Chery terbaring hanya dengan sehelai selimut yang menutupi. Chery menatap punggung kekasihnya.

"Andre, pagi banget kamu bangun?" tanya Chery.

Andre berbalik menghadap Chery, kemudian mencium kening Chery lembut.

"Pagi, Sayang... Aku harus cepet-cepet pergi kerja..." jawab Andre. Ia terlihat bimbang.

"Ada apa?” tanya Chery lagi. “Ada yang pengen kau omongin?" tambah Chery.

Andre menatap Chery sekilas, lalu berpaling. Ia segera berpakaian tanpa menjelaskan apa-apa, hanya meminta Chery untuk tidak terlalu khawatir. Andre tahu, Yudha adalah pacar sahabat-baik Chery. Ia tidak ingin merusak hubungan baik yang sudah lama terjalin. Terutama hubungan persahabatan Chery. Andre meninggalkan Chery yang mengkhawatirkannya, tanpa menjelaskan apapun.

Di luar kamar hotel tempatnya menginap, Andre menekan nomor Dhani. Ia menunggu sejenak, sampai seseorang menjawab teleponnya.

"Kita bertemu. Malam ini, di klub," kata Andre dengan nada serius.

 (-)

Klub malam, di luar wilayah kekuasaan Yudha. Selepas kerja, Andre langsung menuju ke klub ini untuk bertemu Dhani. Ia sudah memesan segelas vodca dan kacang sebagai teman minum. Musik hasil remix seorang DJ terkenal, menjadi pengiring para pengunjung di lantai dansa. Di tempat duduknya, Andre hanya memandang kumpulan orang-orang yang menari dengan liar itu dengan pandangan bosan. Sudah cukup lama ia menunggu Dhani, tapi orang itu belum juga menunjukan batang hidungnya.

Ponsel Andre bergetar. Sebuah pesan singkat masuk ke ponselnya. Sebuah pesan dari Chery, dan Andre tersenyum. Tampaknya Chery khawatir kalau Andre akan memaksakan diri bekerja hingga larut.

“Aku pulang tengah malam ini. Kamu nggak perlu khawatir, setelah urusanku beres, aku segera pulang.” Ketik Andre untuk membalas pesan Chery.

Tak lama, Dhani datang dengan ditemani tiga orang gadis penghibur. Pakaian mereka sangat seksi dan terbuka. Sementara Dhani dengan santainya duduk di hadapan Andre sambil tersenyum.

"Yo. Aku udah bawa perempuan untuk nemenin kita!" sorak Dhani. Andre mengernyit. Ia tidak suka dengan perempuan-perempuan itu.

"Seleramu rendah. Maaf aja," tolak Andre dingin.

Dhani tertawa kecil. "Tetep aja dingin begitu di depan gue. Apa karena Chery?" tanya Dhani di sela tawanya itu.

"Mending lo langsung ngomong aja, apa mau lo?" Andre balik bertanya. Ia tidak menyukai Dhani, terutama dari caranya menyebut nama Chery.

Di kalangan teman-temannya, Dhani adalah orang yang paling tidak disukai. Dia hanya ingin kekuasaan, licik, dan suka mengadu domba. Beberapa geng saling memangsa karena ucapan-ucapannya yang memprovokasi mereka. Tapi tidak ada yang bisa menyentuh Dhani, sebab dia adalah informan yang penting bagi dunia gelap seperti itu.

“Oke. Begini...” Dhani pun mulai membicarakan rencananya pada Andre. Mereka terlibat dalam pembicaraan serius. Terlihat dari sikap Andre yang sesekali menyela dan beradu mulut dengan Dhani. Tapi kemudian, Andre hanya duduk dan mendengarkan rencana Dhani.

The One I LoveWhere stories live. Discover now