0,2

22 4 0
                                    

Saunabilla melani Husein
-anak kedua dari dua bersaudara.
-cantik, ramah, murah senyum.
-haters nomer 1 Hyunjin.
-masih menyimpan dendam kesumat pada CEO perusahaan tempatnya bekerja itu.

Brukkk!

"Ahhh,"

Dalam sekedip mata kertas yang sedari tadi dipeluk olehnya jatuh berserakan. Beberapa terbang menjauh ditiup angin. Gadis berkucir setengah itu kalang kabut memunguti kertas-kertas tersebut dan mengumpulkan kembali dalam map berwarna birunya.

"HEH! Kurang ajar ya lo, kalo jalan tuh mata dipake bener-bener. Lo hampir menghilangkan berkas yang capek-capek gue buat tau nggak?!" semburan kata sepanjang jalur kereta api keluar tanpa tedeng aling-aling dari mulut gadis itu.

"Trus gue harus apa? Itu sih salah lo juga ya jalan tengok kanan senyum, tengok kiri senyum, sok kecantikan banget!" pemuda yang menjadi objek penyebab kekesalan gadis itu menanggapi dengan santai sambil sesekali menggeser slide ponselnya entah melakukan apa.

"Lo masih tanya lo harus ngapain?! Dan apa lo bilang gue sok kecantikan? Heh! Bukan mata segaris lo itu lebar-lebar ya, nih lihat muka gue cantik kayak girlband korea gini masih lo bilang sok kecantikan? Silinder ya mata lo?" sikap terlalu santai pemuda itu membuat kemarahan gadis itu semakin memuncak bagai larva yang ingin menyembur untuk kesekian kalinya.

Cowok berbadan tinggi itu melotot marah, "mata gue nggak segaris ya, dan apa lo bilang? Cantik? Kayak girlband korea? HAHA NGACA! Muka kayak penjual mie ayam aja belagu!"

Gadis cantik itu menghela nafas kasar, meraup oksigen sebanyak-banyaknya guna meredakan emosinya.

"BODO AMAT!" lalu dia berlalu meninggalkan pemuda yang telah merusak semangat paginya, tak ingin melanjutkan perdebatan tak berguna dan hanya menambah kerutan diwajahnya saja.

"Dih galak bener. Belagu!" seolah menulikan telinga, gadis itu tetap melangkahkan kakinya dengan cepat.

"

"Kenapa muka lo kayak lipatan ketek gitu? Biasanya senyam-senyum tebar pesona," tegur sahabat karib dari jaman SMA sampai sekarang jadi ibu kantoran.

"APA LO BILANG?" gadis itu melotot marah, membuat sahabatnya meringis.

"Nggak usah teriak-teriak toil! Lagian lo kenapa sih muka ditekuk gitu,warbiasah!"

"Si Suho kurang ngasih jatah buat si Nabil tuh!" celetuk salah satu teman pecinta oppa-oppa korea suka menghayal ketinggian nggak jelas. Perkumpulan jomblo yang tetap happy walau diputuskan pacar karena lebih cinta foto serta video yang menyita seluruh ruang memory Handphone, yang karena itulah membuat hp sering bolak-balik minta Restart. Ngenes? Tidak sama sekali karena mereka begitu menikmati kesendirian dan masih bahagia dengan dunia imajinasi mereka sebelum menemukan seseorang yang bisa menghentikan khayalan mereka.

"Jatah apa dulu tuh?" Angga, satu-satunya laki-laki sendiri di divisi mereka sekaligus yang jadi rebutan buat diajak selfie pamerin di ig buat bungkam komentar "netizen selalu benar" yang mereka anggap fans fanatik karena selalu memberi komentar dalam hal apapun yang mereka unggah.

"Nggak usah mikir macem-macem ya Ngga," gadis yang dipanggil Nabil mendelik kearah cowok itu yang ditanggapi dengan tawa yang mengudara.

"Abaikan mereka, lo kenapa sih?" desak Nana_sahabat karibnya yang sudah kepo.

"Tadi tuh gue jalan depan loby trus ada cowok nabrak gue. Dia jalan sambil main hp gue kaget tahu?! Berkas gue pada kececeran sebagian ditiup angin untung anginnya nggak kenceng dan gue cepet mungutinnya, kalo nggak? Gimana nasib presentasi gue di depan Pak pemimpin baru kita nanti. Heol!" jelasnya panjang lebar. Nana memasang pose berpikir dengan tangan mengusap-usap dagu dan kepala diangguk-anggukan membuat Nabil kesal entah kenapa.

"Terus?" Nana kembali meminta Nabil melanjutkan. Nabil mencoba meredam emosi yang kembali muncul.

"Terus gue omelin dia suruh tanggung jawab setidaknya dengan minta maaf gitu. Ehh jawabannya bikin gue pengen cakar tuh muka sok gantengnya itu," Nabil sangat bersemangat menjelaskan bagaimana dia begitu kesal dengan sikap cowok belagu yang ditemuinya tadi. Amit-amit deh punya pacar ngeselinnya kek gitu ujarnya dalam hati.

"Emang dia ngomong apa?" Nana kembali mengorek bahan gibah.

"Trus gue harus apa? Itu sih salah lo juga ya tengok kanan senyum, tengok kiri senyum, sok kecantikan!" Nabil menirukan gaya bicara cowok bibir dower tadi.

Hening sejenak...,

"Bwahahahaha...!" tawa teman-temannya mengudara. Angga yang paling bersemangat mengejek Nabil karena ekspresi kesal gadis itu sangatlah lucu menurutnya.

"Anjir beneran dia ngomong gitu? Patut diacungi jempol!"

"Top markotop pokoknya. Bwahahaha!"

"Anjir akhirnya lo dibully juga,"

"Yang sabar ya Sauna!"

Mood Nabil hancur seketika bukannya menghibur, teman-temannya malah menertawakan keapesannya. Benar-benar.

"Laknat ya lo pada. Nyesel gue cerita," ujarnya judes lalu duduk di tempatnya dengan rusuh sebagai pelampiasan kekesalannya.

"Wahahaha...!"tawa mereka makin menjadi hingga Yudi salah satu staf divisi lain datang menghampiri.

" Saunabilla lo disuruh siap-siap, Pak Adrian udah datang!" ujarnya.

"Mampus gue!" Nabil menepuk jidat dramatisir.

"

Singkat-singkat aja. Di mulmed Visualnya Nabil.

Aku Kamu & Tanda Tanya?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang