0,7

10 1 0
                                    

Dengan langkah ringan, Nabil mengayunkan kaki jenjangnya memasuki gedung 7 lantai tempatnya mengumpulkan pundi-pundi rupiah. Dengan rambut yang masih lembab tergerai indah melewati punggung. Kulit putih bersihnya terlihat bersinar diterpa cahaya mentari yang malu-malu menelisik.

Burung-burung kecil bercicitan membentuk simpony merdu seakan menyambut kedatangan Nabil dengan riang.

Senyum manis terus terukir di bibir ranumnya. Walau pagi tadi nyeri sempat melanda perutnya, tak mampu melunturkan senyumnya.

"Wihh neng Nabil selalu pagi ya datangnya." Mang Warta, pemilik kantin tempatnya sering makan saat jam istirahat menyapa Nabil seperti biasa. Mang Warta selalu takjub dengan gadis cantik itu. Selama 2 tahun bekerja, Nabil selalu datang pagi dan tak pernah sekalipun terlambat. Tak heran dia menjadi kesayangan atasan dan cepat naik jabatan.

"Eh? Hehehe... Iya harus itu mang. Nabil males lama-lama dirumah. Mama selalu kasih wejangan yang Nabil udah hapal diluar kepala." Jawab Nabil jujur. Sejak hari pertama gadis itu bekerja di perusahaan ini, gadis itu sudah menganggap Mang Warta keluarga. Karena pribadi Mang Warta mengingatkan Nabil pada Papa nya, ramah dan lembut. Ya Nabil selalu suka dengan pria dengan pribadi lemah lembut namun juga tegas.

"Yaudah ya Mang. Nabil masuk dulu," pamit Nabil karena ingin cepat menonton video boyband kesukaannya comeback.

"Eh iya atuh, silahkan neng." jawab mang Warta. Nabil melambaikan tangannya yang dibalas dengan kekehan pria paruh baya itu.

Tepukan keras di pundaknya, menghentikan aksi senyum serta kikikan gadis cantik itu. Dengan wajah kesal, Nabil membalikkan kursinya menatap sang pengganggu.

"APA SIH NA?!"

"Wooo... Woles Bil, woles."

"Nih gue bawain makanan." lanjut Nana sembari meletakkan bungkusan berisi makanan.

"Apaan tuh?" tanya Nabil dengan mata kembali fokus ke layar komputernya.

"Roti bakar rasa keju coklat kesukaan lo!" jawab Nana menarik kursi kerjanya mendekat kearah Nabil.

"Gue udah sarapan Na,"

"Yaudah sih. Kan bisa buat nanti! Nonton apaan sih?" Nana dengan kepo langsung mendempeti Nabil yang sibuk menscroll layar komputer.

"Lihat EXO comeback!" jawab Nabil sekenanya.

"Lo belum nonton? Gue sih udah!" entah kenapa, Nabil rada kesal dengan sahutan Nana.

"Yaudah sih. Kalo udah ya diam aja! Gue mau nonton dulu." Nabil mendelik tajam, sebelum fokus menatap video yang kini tengah berputar. Nana menggigit dan mengunyah roti bakarnya dalam diam. Malas menanggapi kalimat sensi Nabil. Matanya juga ikut terfokus menatap layar 14 inci di hadapannya. Kalo kata Somi, makan sambil nonton MV oppa-oppa korea menambah kenikmatan makanan itu sendiri. Apalagi kalo ngeliat roti sobek mereka. Beuhhh... Dijamin makan 5 piring juga nggak berasa. (Halah lebay!)

"WOY ULANG-ULANG! GUE BELUM NONTON. OMAIGAT SEHUN A~ JODOH MASA DEPANKUH!" Nabil dan Nana serempak memutar bola mata. Berdecak sebal, karena ketenangan yang sempat tercipta pecah oleh kegaduhan Risa.

"Wihh apaan nih? Amazing! Roti bakar mamen." tanpa persetujuan tangannya sudah mencomot satu potong roti bakar dengan selai keju dan segera menggigitnya. Matanya merem melek mencoba mengapresiasikan kenikmatan roti bakar gratis didalam mulutnya.

Nana dan Nabil hanya geleng-geleng takjub dibuatnya.

Risa yang doyan makan tapi nggak pernah gendut.

"Enak kan roti bakarnya?" kata Nana setengah menyindir Risa yang mendempeti disebelahnya. Membuat Nabil harus menggeser kursi karna merasa sesak.

"Enak banget. Apalagi gratis gini." Risa cengengesan karna perkataannya sendiri.

Aku Kamu & Tanda Tanya?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang