YOUR LIE (14)

673 88 35
                                    

Hai, it's been a while

.

.

.

.

.

.

Happy Reading🌱

.

.

.

.

.

Sejak Taeyong lulus, dia semakin sulit mencuri alasan untuk kencan dengan Johnny. Semakin diperrumit dengan hyungnya yang secara tiba-tiba mengusulkan untuk menyewa tutor khusus bagi Taeyong. Dia bilang khawatir akan merepotkan Johnny jika terus mengandalkannya. Tentu saja Taeyong menolak dengan lantang. Bahkan malam itu dia harus melakukan perdebatan yang cukup alot dengan hyungnya tentang hal ini. Emosinya semakin tersulut, merasa ditelanjangi saat hyungnya justru berbalik menanyakan hal-hal yang menyudutkannya. Belum lagi orang tuanya yang nampak berpihak pada usulan Taejoon, membuatnya harus mengalah mundur dari perdebatan malam itu.

Ini sungguh aneh, seumur hidup dalam ingatannya tak pernah sekalipun Taejoon bersikeras akan kehendaknya sendiri. Dia akan selalu menjadi seorang kakak yang mendengarkan dan mendahulukan keinginan serta kebahagiaan Taeyong. Tapi apa yang terjadi sekarang?

Melihat tindak-tanduk hyungnya, Taeyong semakin yakin jika hubungannya sudah mulai di curigai. Johnny pun entah mengapa tak banyak bereaksi saat dia menceritakan situasi ini. Hal itu semakin membuatnya frustasi. Dia tak tahu harus kemana dan bagaimana lagi untuk menumpahkan segala keluh kesahnya.

Taeyong sudah tak tahan lagi. Dia memaksa Johnny untuk bertemu langsung. Beberapa waktu ke belakang Johnny terus menolak untuk bertemu dengan berbagai alasan. Taeyong khawatir karena buruknya keadaan saat ini, kebiasaan Johnny yang gemar menghilang tanpa sebab akan kambuh lagi.

Saat Johnny tiba di rumahnya, dia segera meminta izin kepada ibunya untuk keluar bersama Johnny. Ia tak peduli jika hyungnya tahu dan akan semakin mencurigai mereka. Biar soal itu dia bicarakan nanti bersama Johnny. Karena memang itulah salah satu alasannya ingin bertemu.

Taeyong segera meminta untuk dibawa ke apartemen Johnny. Dia yakin disana adalah tempat terbaik untuk membicarakan permasalahan ini.

Dia pikir begitu, tapi nyatanya saat tiba disana. Dia hanya diam, tak tahu harus mulai dari mana. Begitu pula dengan Johnny yang nampak tak masalah akan keheningan yang memayungi mereka. Keduanya duduk berdampingan tanpa melakukan interaksi apapun.

Hingga akhirnya Johnny berinisiatif membuka pembicaraan setelah beberapa kali mendengar berat hembusan napas Taeyong. "Jadi hyungmu sudah tahu?"

Taeyong kembali menghela napas dan mulai menyandarkan kepalanya di pundak Johnny. "Aku tidak yakin. Tapi jelas, dia curiga"

"Dia tidak akan suka dengan hubungan ini"

Taeyong mendengus kesal. Sungguh, tanpa diberi tahu pun dia paham betul akan hal itu.

"Taeyong... menurutmu... mana yang terburuk antara keluargamu tahu hubungan ini, dan menjauhkan kita kemudian. Atau... mengakhiri se.."

Taeyong bergerak terburu-buru mengeratkan pelukannya di lengan Johnny. "Aku tidak mau mendengar lagi omong kosong semacam itu."

Your Lie (JohnYong)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang