YOUR LIE (12)

554 82 16
                                    

Happy Reading...

.

.

.

.

.

.

.

Taeyong baru saja menyelesaikan sesi terakhir dari ujian kelulusannya. Dia pikir, dia telah melewati masa ujiannya dengan cukup baik, karena itu dia merasa lega. Semua yang ia pelajari bersama Johnny, benar-benar membantu. Dia bisa mengisi semua soal di tiap mata pelajaran, meskipun tak tahu benar atau salah jawabannya itu. Tapi ini sungguh kemajuan, percayalah.

Johnny sudah janji akan mentraktir dan membelikan apapun yang Taeyong minta saat ia menyelesaikan ujiannya. Dan sekarang dia akan tagih langsung janji kekasihnya itu.

Saat tiba di gerbang sekolah, dia segera menemukan Johnny. Disana, terlihat Johnny tengah bersandar pada mobilnya sambil memainkan ponsel. Kenapa sih dia selalu begitu? Tak sadar kah, jika yang dia lakukan itu menarik perhatian gadis-gadis disini.

"Dasar tukang cari perhatian" gumamnya pelan, sedikit mengagetkan Johnny yang tengah sibuk dengan ponselnya.

Johnny tersenyum miring "cemburu heh?"

Taeyong memutar bola matanya jengah. Daripada memperpanjang ia lebih memilih untuk menagih janji Johnny. Kebetulan, Johnny bilang jika ia ingin mengajak Taeyong ke suatu tempat.

.

.

.

.

.

Taeyong tidak terlihat begitu tertarik saat tiba di tempat yang Johnny maksud. Bukannya apa-apa, hanya saja ekspektasinya terlanjur tinggi. Dia pikir akan diajak kemana, ternyata Johnny membawanya ke coffee shop yang mereka kunjungi di malam saat ia menyatakan perasaannya pada Johnny. Tapi akhirnya dia menurut saja, dan segera memesan banyak makanan dan minuman manis.

Mereka memilih tempat duduk, percis dimana dulu mereka duduk. Disana Taeyong sibuk bercerita mengenai ujiannya, sekaligus melahap semua pesanan dengan rakus. Taeyong cukup heran melihat Johnny lebih banyak tersenyum dari biasanya dan sedikit bicara.

Saat ditanya kenapa, lagi-lagi dia kembali tersenyum serta menyodorkan sebuah kotak kecil berbentuk persegi. "Untukmu"

Taeyong menatap curiga kotak itu. Pasalnya ini kali pertama Johnny memberikan hadiah misterius seperti ini. Saat dibuka, hal pertama yang ia lihat adalah sebuah kartu ucapan berwarna biru metalik.

Taeyong terpana, mendapati sepasang anting berbentuk salib diletakkan tepat dibawah kartu ucapan itu. "Untukku?"

Johnny mengangguk, dan meminta Taeyong untuk membaca isi dari kartu ucapannya.

'Selamat hari jadi ke-100. Ini hadiah untuk kekasih manisku yang sudah bekerja keras'

Taeyong terperangah saat membaca isi dari kartu ucapannya. Dia bertanya seolah tak percaya "Kau... ingat?"

"Oh? Kukira kau yang tidak ingat. Aku tahu ini sudah terlewat beberapa hari. Sengaja aku tunda, agar kau fokus pada ujianmu dulu. Kau... suka hadiahnya?" Johnny terlihat tak yakin pada akhir kalimatnya. Namun Taeyong mengangguk dengan antusias, disertai sebuah senyuman yang membuat Johnny kembali bernafas lega.

Selanjutnya, Johnny memakaikan anting itu pada Taeyong, dimulai dari telinga kanan. Namun saat Johnny hendak memakaikan di telinga kiri, Taeyong menahannya. "Bagaiman jika yang satunya kau yang pakai?"

Your Lie (JohnYong)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang