YOUR LIE (5)

897 119 3
                                    

Happy Reading...

Waktu pelaksanaan ujian kelulusan sudah semakin dekat. Oleh karena itu setelah mendapat izin dari dokter, kedua orang tua Taeyong bertanya kepadanya apakah dia sudah siap untuk kembali bersekolah.

Jujur saja Taeyong sama sekali belum siap. Dia sangat takut untuk melihat reaksi orang akan kondisinya sekarang. Dia juga bertanya-tanya bagaimana dia akan menghabiskan harinya di sekolah dengan kondisi seperti ini. Dan masih banyak lagi hal-hal yang mengganggu pikirannya.

Berkali-kali orang tua dan kakaknya meyakinkan dia bahwa tidak akan ada yang berubah dan semuanya akan baik-baik saja. Orang tuanya juga mengatakan mungkin saja ini bisa menjadi sebuah media terapi yang menyembuhkan kekhawatirannya untuk kembali bersosialisasi dengan khalayak.

Awalnya Taeyong menolak, namun orang tuanya meminta dirinya untuk mencoba bersekolah dalam beberapa hari. Jika dia tetap merasa tidak nyaman dia boleh kembali beristirahat dirumah. Akhirnya Taeyong pun setuju untuk kembali bersekolah.

Hari ini, tepat pada hari senin dia akan kembali bersekolah. Dia berangkat kesekolah dengan diantar kakaknya. Sepanjang perjalanan dia terlihat sangat gugup. Dia tidak berbicara sama sekali jika tidak untuk menjawab pertanyaan dari kakanya, berkali-kali dia menggigiti kukunya dan memainkan ujung lengan hoodienya secara bergantian. Dia juga terlihat tidak fokus, berkali-kali dia meminta kakaknya untuk mengulang apa yang kakaknya tanyakan kepadanya.

Tampaknya dia terlalu tegang hingga tidak menyadari jika mereka sudah sampai ditujuannya. Dia terkejut ketika kakaknya sedikit mengguncang pundaknya dan mengatakan jika mereka sudah sampai di sekolah Taeyong.

Taeyong melihat keluar dengan takut mengawasi keadaan sekitar. Dia terlihat ragu untuk beranjak keluar. Sejak tadi tangan kirinya sudah bersemat pada knop pintu mobil seolah bersiap untuk membukanya. Namun dia tidak kunjung juga membukanya. Taejoon menyentuh pundak adiknya, membuatnya mengalihkan pandangannnya kepada Taejoon. "Biar ku antar ya.."

Taeyong tidak menjawab, dia justru menundukkan kepalanya. Dia menghembuskan nafasnya perlahan. Rasanya di memang butuh kakaknya, setidaknya untuk menemaninya sampai kekelasnya. Tapi dia merasa malu juga merasa takut jika hal itu justru akan membuatnya terlihat semakin aneh dan lemah. Namun pada akhirnya dia tetap menerima tawaran kakaknya.

Dia dibantu keluar dari mobil oleh kakaknya. Taeyong terus menundukkan wajahnya, mencoba menyembunyikan wajahnya dibalik hoodie. Kakaknya berjalan tepat disebelahnya. Baru beberapa saat mereka keluar dari mobil, Taeyong menghentikan langkahnya tepat disamping pintu gerbang sekolahnya. Dengan ragu dia menatap kakaknya dengan wajah memelas. Taejoon tahu pasti apa maksudnya. Dia sedikit mengusak rambut adiknya yang tertutup hoodie. "Tidak apa-apa jika kau takut, itu wajar. Kau pasti bisa melewati semuanya"

Taeyong tidak merespon perkataan kakaknya, dia masih tampak khawatir. Dia menundukkan kepalanya dan membuat gesture tidak biasa di bibirnya. Taejoon menyentuh kedua pundak adiknya mencoba menyalurkan kekuatan untuk meyakinkan adiknya.

"Dengar, ponselku akan selalu aktif. Jika ada yang membuatmu tidak nyaman, hubungi aku. Maka aku akan segera datang kesini untukmu. Oke?". Taeyong nampuk ragu, namun akhirnya dia menganggukkan kepalanya tanda setuju.

Mereka melanjutkan berjalan ke dalam lingkungan sekolah. Sekitar setengah jalan menuju gedung sekolah, Taejoon melihat dari arah gedung ada seseorang yang ia kenal berlari kearah mereka. Taeyong tidak menyadari itu, karena dia terus berjalan dengan tertunduk. Orang itu berhenti tepat dihadapan Taeyong. Kehadirannya yang mendadak sedikit mengejutkan Taeyong. Tepat saat Taeyong mengangkat wajahnya, orang itu memeluk Taeyong. "Hyuung akhirnya kau kembali sekolah. Aku sangat merindukanmu"

Your Lie (JohnYong)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang