Sejak awal saya yang salah karena memulai kisah ini seorang diri. Menaruh harapan yang begitu tinggi. Sampai pada akhirnya, perasaan yang tak seharusnya pernah ada terus menggerogoti hampir seluruh bagian hati.
Saya tak sedikit pun menyalahkanmu untuk apapun itu. Justru saya ingin melontarkan beribu terima kasih. Mengenalmu, membuat saya belajar banyak hal. Tentang bersikap layaknya orang dewasa, misalnya. Kehadiranmu, menyadarkan saya bahwa setidaknya dunia masih memiliki lelaki tulus sepertimu. Bersamamu, beban di pundak saya terasa ringan begitu saja. Entah bagaimana, kekuatan magismu berhasil menghapus sedikit demi sedikit luka lama saya.
Sayangnya, saya kembali terjerumus pada lubang yang sama. Menginginkan orang yang bahkan tak pernah menginginkan saya ada dalam hidupnya. Jujur, saya bukanlah sosok yang tangguh selayaknya yang engkau tau. Sulit bagi saya memberi cinta yang tulus dan ikhlas tanpa mengharap balasan yang setimpal darimu. Karena itu, saya perlahan mundur.
Jangan tanya perihal keadaan saya saat ini. Campur aduk rasanya bagaikan mengendarai roller coaster. Semakin kamu bawa saya ke puncak, semakin terasa begitu menyenangkan. Namun saya lupa bahwa kapan saja kamu bisa menghempaskan saya jatuh ke jurang yang curam.
Kini, dengan sangat ikhlas saya melepasmu. Merelakanmu bahagia bersama wanita yang telah menjadi pilihanmu. Saya pamit undur diri.
-kay-
YOU ARE READING
Suara Hati
RomanceTentang perasaan suka maupun duka Yang hanya bisa terucap lewat kata Terima kasih telah meluangkan sedikit waktumu untuk membaca Semoga bermakna walau hanya sekedar rangkaian kata sederhana