SESEORANG YANG TINGGAL NAMA

14 0 0
                                    

Kawan menjadi lawan, pun lawan menjadi kawan. Walaupun banyak atau sedikit kenalan, tidak menutup kemungkinan bila hanya satu atau dua yang memilih untuk menetap. Inikah sesungguhnya yang dinamakan arti kehilangan? Tanyaku dalam diam. Namun, bukankah sudah menjadi hukum alam bahwa tak akan pernah ada kata selamanya? Layaknya senja yang tiba-tiba saja sirna ditelan kelamnya langit malam.

Bagi mereka, baik jiwa ataupun ragaku sudah lama tiada. Bagaikan kertas yang terbakar dan hanya menyisakan abu. Begitu juga aku, yang tersisa hanyalah seuntai nama.

Kepada seseorang yang kini hanya tinggal nama. Yakinlah, hari-harimu akan baik-baik saja. Tanpa mesti ada mereka di dalamnya. Meski senantiasa merasa bahwa dunia dan seisinya melupakan bahwa kita ada. Tak apa, sungguh tak masalah. Ada kalanya, kita perlu waktu untuk sendiri, membahagiakan diri, dan bersikap tidak peduli.

-kay-

Suara HatiWhere stories live. Discover now