When Our Meet

4K 274 10
                                    

Terkadang pertemuan itu bukan sekedar kebetulan melainkan sebuah takdir yang sudah digariskan

🔔🔔🔔


Taehyung melenguh sebentar sebelum menyamankan lagi posisi tidurnya. Beberapa menit yang lalu dia sudah terbangun sebenarnya tetapi seperti biasa, mata itu rasanya berat untuk terbuka.

Tangan Taehyung justru menarik guling dan langsung memeluknya erat. Rasanya nyaman sekali. Juga, rasanya sudah lama sekali dia tidak tidur senyenyak semalam. Senyuman terkembang di wajah tampannya. Pagi inipun dia bisa bangun dengan badan segar, mendengar cicitan burung bagai alunan lagu indah. Pagi yang sempurna, menurutnya.

“Kim Taehyung!”

Shit!

Taehyung membuka sedikit matanya saat suara teriakan itu menggema bersamaan dengan dobrakan pintu kamarnya yang tidak manusiawi. Merusak pagi sempurnanya saja.

“Bangun! Aku tahu kau sudah bangun, Tae!”

Jimin masuk ke kamar itu dengan langkah besar. Menyibak korden membuat kamar itu dibanjiri sinar matahari lalu menarik selimut yang masih melilit tubuh temannya itu.

Taehyung mengerang, “Apasih, Jim? Kau menganggu!”

“Dimana seragamku?” tanya Jimin tanpa basa basi.

Taehyung membuka matanya sedikit lalu memejamkan matanya lagi, mengeratkan pelukannya pada guling.

“Kim Tae—”

“Kau memegangnya ‘kan?”

Pagi-pagi kepala Jimin sudah terasa berkedut. Matanya beralih pada seragam di tangannya, kemeja putih, blazer dan celana coklat tua, vest cardigan berwarna coklat susu dan dasi bergaris coklat putih. Itu bukan seragamnya, itu seragam SMU Kyunggi, sekolah Taehyung.

“Ini seragammu,” desis Jjmin.

“Seragammu juga.”

Jimin berdecak kesal. Bagaimana tidak kesal, selesai mandi dia mencari seragamnya ke seluruh penjuru kamar dan boom! Seragamnya menghilang tanpa jejak digantikan dengan 2 set seragam yang dipegangnya.

“Taehyung, aku tidak bercanda,” ucap Jimin pelan, “Ayo kembalikan.”

Mata Taehyung akhirnya terbuka sempurna. Dipandangnya Jimin yang berdiri tepat di samping ranjang dengan pandangan malas.

“Kemarin kau berdiri di depan lemariku lama sekali,” ujar Jimin lagi melihat Taehyung yang sepertinya lupa ingatan, “Kau pasti menyembunyikan seragamku ‘kan? Ayo kembalikan, Tae.”

Taehyung menghela napas lagi sebelum merubah posisinya menjadi terduduk di kasur. Tangannya mengacak surai rambutnya yang sudah kusut.

“Sudah kubilang itu seragammu.”

“Taehyung.”

“Hari ini kau mulai sekolah di sekolahku, Jim.”

Mata kecil Jimin tentu membulat sempurna. Tangannya secara otomatis meremat seragam Kyunggi yang sedaritadi dipegangnya. Kemarin lusa, Jimin ingat melibatkan Taehyung dalam perkelahian di sekolahnya. Untunglah setelah itu mereka libur sehingga luka-luka hasil perkelahian itu tak terlihat jejaknya lagi.

Bittersweet TreasuresTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang