Message

2.4K 244 51
                                    

Lantunan lagu Without Me dari Halsey itu memenuhi coffee shop dimana Namjoon, Taehyung, Hoseok dan Jungkook berada. Mereka memutuskan mampir ke sebuah kedai kopi untuk beristirahat sejenak, apalagi saat mereka melihat Namjoon berjalan agak pincang.

Aroma kopi yang menguar sedikit banyak membuat keempatnya lebih rileks. Cairan pekat itu pun mampu menghangatkan tubuh dingin masing-masing.

Namun sepertinya Jungkook kurang bisa merasakan hal itu. Bagaimana bisa jika Taehyung sejak tadi menatapnya begitu tajam dan dingin, seolah saat itu Jungkook merasa tubuhnya sedang dikuliti. Jungkook meringis membayangkan hal itu.

“Aish! Sakit, Jung Hoseok!”

Ringisan dari Namjoon memecah keheningan di meja keempat orang itu. Hoseok memutar bola matanya malas. Pemuda berotot itu meringis hanya karena luka goresan ditangannya yang tengah diberi salep oleh Hoseok.

Hoseok menuntaskan acara mengobati temannya dengan sebuah plester berwarna kuning bercorak pororo yang dibelinya di minimarket.

“Tidak ada plester yang lebih normal?” protes Namjoon agak risih dengan plester yang tertempel di punggung tangan kirinya.

“Hanya ada itu di minimarket,” sahut Hoseok sebelum menarik napas dalam, “Kakimu benar tidak apa? Tidak perlu ke rumah sakit?”

“Hanya lebam sedikit. Besok juga sembuh,” jawab Namjoon enteng lalu menyengir lebar.

Berbeda dengan interaksi santai kedua orang itu, Jungkook masih merasa terintimidasi dengan tatapan kakak kelasnya. Menyesap coklat panasnya sedikit sebelum melontarkan protesannya, “Jangan menatapku begitu.”

Ucapan Jungkook tentu mengambil atensi dari Hoseok dan Namjoon yang mengalihkan perhatian pada dua anak itu. Taehyung menghela napas panjang sebelum mengalihkan tatapannya ke meja.

“Kau kemana saja?” ucap Taehyung untuk pertama kali sebelum menyicip coklat panasnya juga. Dua anak itu memang kurang menyukai kopi pahit.

Jungkook berdeham sebentar, “Hanya… menginap di rumah teman.”

“Yoongi hyung. Anak ini ada di rumah Min Yoongi.”

Hoseok menyengir lebar tanpa dosa tak peka saat Jungkook yang langsung menatapnya tajam dengan kesal.

“Kau kenal Yoongi hyung?” Itu Namjoon yang bertanya. Suatu kebetulan sekali menurutnya, mereka semua saling mengenal satu sama lain. Jungkook hanya menjawab dengan anggukan.

“Lalu?” tanya Taehyung lagi.

“Apa?” Jungkook mengerutkan dahinya tak mengerti maksud dari kata 'lalu' yang ditanyakan kakak kelasnya.

Taehyung memajukan posisi duduknya, meletakan kedua tangannya di atas meja dan menatap Jungkook begitu dalam, “Kau benar-benar kabur dari rumah?”

Bingo! Sesuai dugaannya, Taehyung memang mengetahui hal itu. Jungkook yakin kakak—ah, Jeon Wonwoo pasti mendatangi Kim bungsu itu.

“Jeon Wonwoo mengatakan itu?” tanya Jungkook sebelum tersenyum kecut.

“Ya,” jawab Taehyung langsung, “Bahkan dia hampir menghajarku dua kali karena menuduhku menyembunyikanmu.”

Jungkook menundukan kepala sebelum mengucapkan sesalnya, “Maaf membuatmu terlibat, hyung.”

“Tunggu, tunggu,” Namjoon menyela dengan nada suara agak ragu, “Kau juga kabur? Sejak kapan?! Astaga!”

Pada dasarnya Jungkook yang belum dekat dengan Kim kedua itu hanya meringis saat mendengar desahan dari Namjoon. Kepalanya semakin tertunduk membuat Hoseok tak tega sendiri melihatnya.

Bittersweet TreasuresTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang