Teman…
Satu kata berjuta arti
🌸🌸🌸
Taehyung menggeliat tak nyaman, merasa tertarik dari tidur nyenyaknya. Manik coklat itu akhirnya muncul bersamaan dengan erangan yang menandakan sakit di kepalanya belum terlalu reda.Tangannya terjulur mengambil sesuatu yang menggantung si dahinya. Taehyung mengernyit memperhatikan handuk kecil yang memang dipakai untuk mengompresnya semalaman.
Pandangannya beralih pada sosok pemuda yang sempat ditolak kehadirannya secara terang-terangan. Itu Jimin yang tertidur di samping ranjang, terduduk dilantai memeluk tubuhnya sendiri.
“Jim?” panggil Taehyung heran, jelas saja. Terakhir kali Taehyung ingat anak itu sudah pamit undur diri dari kamarnya setelah mengobrol beberapa hal, tapi kenapa pagi ini dia justru tidur seperti itu?
“Jimin,” panggil Taehyung lagi sembari menggoncang pelan pundak Jimin.
Jimin sedikit tersentak, terbangun dengan mata membulat lucu. Apalagi Taehyung tengah menatapnya heran.
“Kenapa kau di sini?” tanya Taehyung lagi.
“A-ah,” Jimin berdeham membenarkan suara seraknya, “Semalam demammu tak kunjung turun makanya kuputuskan untuk mengompres.”
Jimin tersenyum saat mendapati raut terkejut di wajah pemuda yang lebih muda beberapa bulan darinya.
“Tenang saja, tak ada yang tahu kok,” jelas Jimin kemudian, “Bagaimana keadaanmu?”
“Eoh? Ya… Baik?” Taehyung terlihat ragu menjawab lalu tertawa terbata, canggung sekali.
Jimin menganggukan kepalanya lalu meminta handuk kecil di tangan Taehyung. Dia membereskan mangkuk berisi air kompresan lalu beranjak berdiri.
“Baguslah. Kau bisa mandi lalu sarapan, Tae. Ah sial, anak-anakku pasti sudah lapar, aku kesiangan.”
Tanpa menunggu sahutan dari lawan bicara, Jimin bergegas pergi dari kamar. Dia memang sedang terburu-buru. Belum mandi, melakukan tugas paginya memberi makan peliharaan, belum lagi menengok dan menyiram tanaman-tanaman di rumah kaca.
Taehyung sendiri terdiam beberapa saat. Memperhatikan bayangan Jimin yang menghilang bersamaan dengan ditutupnya pintu kamarnya. Tanpa Jimin tahu, Taehyung menunjukan senyuman tulusnya, merasa tersentuh dengan apa yang dilakukan Jimin semalaman, apa tadi… mengompres? Ini pertama kalinya ada yang peduli bahkan saat ia menyembunyikan perihal demam yang sering menyerangnya.
🌸🌸🌸
“Jimin mana?”
Kepala Choi mengerutkan dahinya mendengar pertanyaan Taehyung yang baru saja muncul di ruang makan. Taehyung menarik satu kursi dan mendudukinya, seperti biasa dia memang yang pertama hadir di sana, mungkin tak ada lagi.
“Minho hyung tidak mendengarku?”
Kepala Choi tersenyum lalu membungkukan badannya meminta maaf, “Maaf, kukira salah mendengar kau menanyakan Jimin-ssi.”
KAMU SEDANG MEMBACA
Bittersweet Treasures
FanfictionPark Jimin, Tak memiliki apapun yang bisa di bilang berharga. Harta dan keluarga, semua hilang dalam satu malam. Hidupnya kacau dan hampa. Hingga dia menemukan 'Harta Karun'nya sendiri. Harta karun yang membuat hidupnya berwarna kembali. Walaupun t...