Warning : Boring plot, first person perspective
[ Kind to play BTS - The Truth Untold & V + RM - 4 o'clock ]
Ketinggian, lebah dan ‘teman’
Tiga hal itu mungkin menjadi sesuatu yang menakutkan untukku.Kenapa?
Saat aku berumur 4 tahun, aku harus merasakan jatuh dari balkon lantai 2 rumahku. Saat itu, melihat Jin hyung dan Namjoon hyung tertawa sambil berlarian membuatku penasaran. Hanya berlarian tetapi terlihat begitu seru untukku.
Pada dasarnya saat kecil, aku memang sering terjatuh. Namjoon hyung bilang, mungkin mata kakiku sering tertidur makanya saat berjalan atau berlari aku sering terjatuh, menyebalkan ‘kan?
Aku mengikuti kedua kakakku yang tengah bermain, ikut berlari dan tertawa walaupun aku sendiri tak tahu apa yang mereka tertawakan. Saat mereka tiba di balkon rumah, mereka mendiskusikan sesuatu, berbisik-bisik di sampingku.
Mereka ingin bermain sembunyi setan. Aku terpilih sebagai setan yang bertugas mencari kedua kakakku yang bersembunyi entah dimana. Bodohnya, saat itu mungkin aku berpikir rumah ini begitu sempit dan akan mudah mencari mereka.
Aku mulai berhitung dan memejamkan mata, memberikan waktu untuk Jin hyung dan Namjoon hyung untuk sembunyi. Hitungan ke 30 mungkin, salah sendiri mereka memintaku berhitung, aku baru bisa berhitung sampai 20, begitu angka 20 aku diam sebentar sebelum berseru keras 30 lalu dengan semangat berlari mencari kedua kakakku.
Lima belas menit tak menemukan, aku mulai sebal. Menggerutu dan berteriak memanggil kedua kakakku itu. Rumah ini terlalu besar untuk aku telusuri setiap sudutnya. Tak ada sahutan membuatku berlari, bertanya pada pelayan-pelayan.
Untung saja bibi Geum memberitahuku jika kedua kakakku ternyata berada di taman. Aku berlari menuju balkon kembali, mengedarkan mataku menuju taman di bawah sana.
Benar saja, Jin hyung dan Namjoon hyung sedang tertawa di bawah sana dengan hebohnya. Kesal, aku menaiki kursi agar lebih terlihat dari teralis balkon.
“JIN HYUNG! JOONIE HYUNG!” teriakku keras menarik perhatian kedua kakakku.
Namjoon hyung yang menyadari kekesalanku tertawa hingga terduduk, Jin hyung melambaikan tangannya tanpa dosa. Mereka mengerjaiku. Mereka tidak sembunyi, memainkan hal lain di taman di saat aku mencari mereka.
“Mianhae Taetae!!” seru Jin hyung keras saat aku merajuk sebal.
Aku terus protes dan hampir menangis jika saja Jin hyung tidak menyogokku dengan es krim.
“Hyung belikan es krim, ayo turun sini! Kita main di sini.”
Cengiran kotak andalanku tak bisa disembunyikan mendengar tawaran menggiurkan itu. Aku mengangguk dengan antusias namun tak langsung beranjak dari balkon.
Memperhatikan Namjoon hyung yang tengah memperlihat gaya aneh pada kakak pertamaku. Jin hyung bahkan tertawa terpingkal dibuatnya, aku juga. Hingga tanpa sadar, karena terlalu senang tertawa, aku lupa akan pijakan kakiku di kursi. Salahku memang karena lompat-lompat di kursi itu bahkan tak berpegangan pada teralis balkon.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bittersweet Treasures
FanfictionPark Jimin, Tak memiliki apapun yang bisa di bilang berharga. Harta dan keluarga, semua hilang dalam satu malam. Hidupnya kacau dan hampa. Hingga dia menemukan 'Harta Karun'nya sendiri. Harta karun yang membuat hidupnya berwarna kembali. Walaupun t...