Holla, guys! Sebelum membaca alangkah baiknya kita vote dengan cara tekan bintang dibawah ya! Biar gak ada gangguan yang datang!
Happy reading😊.
***
"Penuh dengan luka dan selalu berusaha untuk menutupinya tapi tidak pernah mau membagi luka yang dipunya, itulah Fannya Alexandria."
Author POV
Tingkah Rachel, Febri, dan Yola selalu saja membuat kepala Fannya menjadi pusing tujuh keliling plus delapan tanjakan. Bagimana tidak? Saat ini mereka bertiga sudah memporak-porandakan kamar pribadi milik Fannya. Saat ini Fannya hanya bisa diam dan bersabar dalam menghadapi tingkah sahabat-sahabatnya yang datang bagai jelangkung dan tidak tau diri.
Baru saja Fannya menginjakan kaki nya dirumah dan berniat istirahat karna banyak masalah yang harus dihadapi disekolah, tiba-tiba saja ketiga sahabatnya itu sudah berada didalam kamarnya yang berantakan seperti kapal pecah.
Fannya hanya bisa pasrah dan harus kembali menahan lelah karna melihat kekacauan yang sahabat-sahabatnya lakukan dikamarnya.
"Kok lo semua datang dan pergi tanpa kabar?"seru Fannya dengan intonasi yang tenang.
Namun, ketiga sahabatnya itu hanya diam dan fokus dengan kegiatan mereka masing-masing dan tidak ada yang menanggapi ucapan Fannya barusan.
"Emang gak boleh gitu kalo kita semua mengunjungi sahabat sendiri?"cibir Yola.
Fannya mendengus kesal mendengar jawaban dari Yola.
"Gue bosen dirumah! Abi sama Umi gue lagi ngurus perusahaan mereka yang di Singapura. Jadi ya gue kesini aja daripada dirumah sendirian,"seru Rachel sambil berbaring memainkan handphone nya.
"Oh, lo jadiin rumah gue sebagai pelarian gitu!"sahut Fannya.
"Ck, bilang aja lo ngusir kita kan?"tanya Febri to the point.
"Ya, enggak gitu juga, feb!"seru Fannya berusaha menyanggah ucapan Febri.
"Terus apa! Mentang-mentang udah gak satu sekolah. Jadi lupa diri lo, fan!"cibir Yola.
"Iya,"sahut Rachel menimpali.
Fannya menghembuskan nafas pelan. Harus memerlukan kesabaran yang ekstra untuk menghadapi sahabat-sahabatnya ini.
"Bukan gitu maksud gue. Gue gak lupa diri, okey. Maaf, kalo gue langsung marah-marah gak jelas. Tapi kalian datang tanpa kabar. Gimana gue gak kaget. Harusnya dateng tuh kasih kabar. Biar gue bikin persiapan buat kalian," seru Fannya.
"Makanya itu kita semua datang tanpa kabar, fan. Kita gak mau lo repot. Lagipula kita tuh udah lama gak ketemu. Emang lo gak kangen sama kita-kita?"seru Febri.
Yola dan Rachel langsung bangkit dan mensejajarkan diri dengan Rachel yang sudah berdiri dari tempat duduknya.
"Gak ada pelukan buat kita-kita?"seru Rachel tersenyum simpul.
"Gak. Gue capek mau ganti baju," seru Fannya sambil berjalan melewati ketiga sahabatnya untuk berganti pakaian.
Setelah tubuh Fannya menghilang dengan sempurna dibalik walk in closetnya, barulah Rachel bisa menghela nafas berat.

KAMU SEDANG MEMBACA
TATASURYA
Teen FictionIni kisah tentang mereka. Tentang Tata,Surya,dan Fannya. Inilah kisah Surya-nya seorang Tata yang selalu bahagia dan hidup dalam kehangatan sang Surya. Ini juga kisah Surya-nya seorang Fannya yang selalu menderita dan menyimpan rahasia dibalik sikap...