[BELUM TAHAP REVISI]
Menemani insan yang merenung didalam kamar 'sendirian'
"Aku benci kamu, Cinta"
"Tapi kenapa? Kenapa kamu benci aku?"
"Kamu mau tau alasannya? Hah? Okey... Karena kamu itu Cinta."
"Tapi, Ryan. Aku...."
"Kenapa???"
"Aku cinta kamu...
Listen Music: 🎶 톡톡 (With Ra.L) ♡ OST Devilish Joy part 3 ♡ 🎶 Disarankan menggunakan headset untuk mendapat sensasi yang berbeda ❤
"Aku berharap antara aku dan kamu, ada kata kita"
Cahaya matahari memasuki kamar seorang lelaki. Teriknya cukup panas untuk membangunkannya. Sebenarnya dia telah terbangun sejak pukul 05.00 untuk melaksanakan solat subuh, setelah itu dia rebahan untuk persiapan berangkat sekolah.
Seragam baru nya digantungkan di dekat lemari pakaian yang cukup besar. Sebenarnya apa isi lemari ini. Bahkan, untuk bajuku nanti akan tersisa banyak bagian yang kosong. Tanya Ryan dalam hati. Tak disangka didalam itu terdapat banyak pakaian seukurannya. Mulai dari jas, hem, celana jeans, dan lainnya. Yang pasti barang brand semua.
Ryan tak menyangka akan dibelikan pakaian sebanyak ini.
Tok...Tok...Tok...
Suara ketukan terdengar. "Tuan Ryan, sarapan sudah siap. Bineng siapkan di ruang makan ya." Ucap Bineng dari luar. Ryan tak menjawabnya. Dia pun mulai mengganti pakaian nya dengan seragam dan keluar menuju meja makan.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Menuruni satu persatu anak tangga menuju ruang makan yang dekat dengan dapur area belakang. Terlihat seorang anak laki-laki seumurannya yang tengah duduk sambil memainkan handphone nya. Ryan tak menggubrisnya dan duduk sambil mulai menyantap makanan super enak di hadapannya.
"Aku dengar nama lo Ryan. Kenalkan. Gue Candra Adhipati Zulkar. Panggil aja Candra." Ucap Candra sok akrab sambil memberikan jabat tangan. Ryan hanya memandang cuek kepada Candra. "Ryan."
"Btw, lo masuk sekolah gue kan. Oiya gue kelas 11. Jadi, gue kakak kelas lo. Nanti mau bareng gue apa dianter supir. Enakan sama gue aja. Nanti masuk nya agak telat aja." Canda Candra sambil menggoda Ryan.
"Ogah banget." Jawab Ryan cuek. Tak lama kakek nya berdiri di belakang Candra dan mencubit telinganya. "Jangan ngajarin hal jelek Candra. Awas kalau kamu sering bolos. Gurumu sering ngehubungin Ega atas kelakuanmu . Aku kirim ke pondok pesantren tau rasa kamu." Ancam Kakek Fernando kepada Candra. Candra hanya tersenyum kecut mendengar ucapan Kakek.
"Kakek harap, kalian dapat akur. Karena kalian sepupu. Candra jaga adik sepupumu ini ya. Kenalkan dia sama lingkungan Jakarta. Dan untuk berjaga diri dengan lingkungan bahaya di sekitar sini." Ucap sang kakek was-was.
"Siap kek" Jawab Candra sambil menyantap makanannya. Mereka bertiga makan dalam keheningan. Tak ada rasa hangat. Seperti ketika Ryan sarapan dengan mama nya hanya dengan nasi dan tempe. Namun, rasa perhatian sang mama yang paling dia rindukan.
Pagi ini, Candra pergi ke sekolah naik motor. Sedangkan, Ryan memilih untuk diantar supir. Ups, tepatnya bodyguard nya alias Ega. Tak ada pembicaraan dalam mobil. Sesampai di sekolah, Ryan keluar mobil sambil memakai headseat. Ega memanggilnya, namun tak didengar.
