Detik terus berganti menjadi menit, menit terus berganti menjadi jam, jam terus berganti menjadi hari, hari telah berganti menjadi minggu, dan minggu telah berganti menjadi bulan. Ya saat ini sudah 2 bulan mereka menjalani bahtera rumah tangga yang sesungguhnya. Tepat hari ini, syira akan menjalani hari paling bersejarah, ya wisuda. Selesai sudah predikat pelajar untuknya, walaupun begitu jangan pernah bosan untuk mendaki ilmu. Sekarang ia sudah mendapatkan gelar sarjana di akhir namanya.
Seminggu sebelum di wisuda nya Syira, keluarga kecil Salim memang sudah di Bandung, selain untuk silaturahmi ke panti asuhan pelita kasih, ia juga ingin memperkenalkan Maryam pada ibu dan adiknya.
Awalnya ibu, dan Syira kaget. Ia merasa sedikit kesal pada Za, pasalnya mereka tidak mendapat kabar apa-apa mengenai Maryam. Mereka bahkan tidak mengetahui Za mengadopsi anak itu. Tapi setelah diberi penjelasan oleh Salim, mereka bisa mengerti. Dan tidak butuh waktu lama untuk ibu dan Syira dekat dengan Maryam. Sudah dibilang bukan, Maryam itu anak yang humble dan friendly.
Sekarang, mereka sedang berada di gedung kampus Syira, dan alhamdulillah Syira juga bisa mengikuti jejak Za untuk berhijab. Sejak melihat Za berhijab, semakin membuat Syira yakin untuk menutup auratnya. Dan alhamdulillah lagi, Syira mendapatkan cumlaude dikampusnya. Betapa bahagianya ibu, melihat kedua anaknya sukses.
"Alhamdulillah, lagi-lagi saya mengucapkan syukur kepada Allah SWT karena telah memberi saya kemudahan, kelapangan rezeki, hingga saya bisa berdiri disini, membahagiakan kedua orangtua saya. Untuk ibu, wanita terhebat yang saya miliki sekarang dan kak Za, partner suka duga sekaligus teman bertengkar saya, saya mengucapkan terimakasih sebanyak-banyaknya karena telah memberi saya support baik materil maupun non materil. Dan untuk almarhum bapak, saya sekarang bisa berdiri disini, menunjukan kepada bapak bahwa saya bisa, dan beliau selalu mengatakan, jangan pernah berhenti meraih ilmu sampai kamu kenyang meraihnya, gapailah apapun yang kamu ingin pasti akan tercapai, bila kamu berusaha dan berikhtiar." begitulah pidato singkat yang Syira beri, karena tadi disuruh menyampaikan sepatah dua patah kata untuk keluarga dan semuanya. Mendengar dan melihat putrinya sukses merupakan kado terindah yang Allah beri untuk Marita.
Marita tersenyum haru, ia senang dapat melihat putrinya wisuda, tapi tidak dengan suaminya, suaminya hanya bisa melihat kesuksesan putrinya dari alam yang berbeda, dan mungkin sama rasanya, bangga.
"Selamat adek ku sayang!" Za berhambur ke pelukan adiknya, setelah Syira turun dari podium.
"Makasih kakak ku reseh" Syira terkekeh sambil menghapus air matanya.
"Ngeselin pisan kamu teh, lagi sedih-sedihnya, kalah ka ganggu suasana" (ngeselin banget kamu, lagi sedih-sedih nya malah ganggu suasana)
Syira terkekeh "iya iya, kakak ku sayaangg, makasih yaa buat semua support, doa, sama uang jajannya, semoga habis ini aku bisa kasih kalian yang lebih dari ini. Aamiin"
"Aamiin" ucap semuanya.
"Selamat tante Syira" Maryam memeluk Syira, Syira membalasnya sambil menciumi kepala Maryam yang terbalut kerudung "makasih Maryam sayang"
"Happy graduation Syi, congrats" ucap Salim tulus, sambil menjabat tangan Syira, Syira tersenyum "thanks mas. Makasih juga udah bantu semuanya, biaya kuliah juga mas yang tanggung, kalo ngga ada mas, aku mungkin gabakal berada di titik ini, sekali lagi makasih mas"
"Kamu gausah berterimakasih kayak gitu, ini semua udah rezeki kamu, aku hanya perantara yang Allah kirim, itu aja"
"Alhamdulillah, ibu di kelilingi orang-orang yang baik" Marita tersenyum haru, kemudian ia beralih memeluk Putri bungsunya "selamat ya anak ibu yang manja, cerewet ini, ibu bangga sama kamu, dengan keterbatasan ekonomi kita, kamu bisa kuliah sampe saat ini, dan mendapat gelar yang kamu mau. Semoga barokah ya sayang, dan ibu doakan kamu dapat pekerjaan yang baik, baik secara syari'at dan baik untuk kamu. Aamiin"
KAMU SEDANG MEMBACA
Z A H A R A
Romance[Versi Baru] Seorang gadis biasa, dari keluarga sederhana yang mendapatkan amanat dari almarhum kakek nya yang mengharuskan ia menikah dengan salah seorang anggota keluarga Adipta. Salim Adipta, itulah nama dari calon suami Zahara Nania Putri Za...