#11.

2.2K 161 7
                                    

"Tuan Uchiha?"

Sasuke menoleh menerima amplop putih.

"Bagaimana keadaan Sakura?" Khawatir Sasuke.

"Nona Haruno sudah siuman,anda bisa menjenguknya,saya permisi"

Sasuke berjalan tergesa-gesa  mendapati firasat buruk. Sasuke terperanjat  melihat Sakura yang melepas jarum-jarum yang ada pada tubuhnya.

"Apa yang kau lakukan,Sakura!" Seru Sasuke.

"Gomenne.. Aku pamit sebentar..."

"SAKURAAA!!!"

Sakura melompat keluar meninggalkan Sasuke yang masih shock. Lantai rumah sakit yang ia tempati berada di lantai 4 sontak membuat Sasuke stress. Sasuke segera berjalan keluar memastikan Sakura tidak celaka.

"Sasuke ada apa?" Tanya Deidara yang memegang keranjang buah.

"Sakura kabur !!"

.
.
.
.
Brakk!!

"Lakukanlah sekali lagi,kupastikan kepala indah mu terukir cantik oleh peluru ku" ancam Zetsu.

"Diam  daddy bitch!! " amuk Deidara tak terima.

"Hentikan mulut kotor mu,Deidara!" Kesal Kisame.

"Apa hah? Kau tidak suka! Dasar bajingan!" marah Deidara.

"Sialan!!"

Deidara,Zetsu dan Kisame mengeluarkan handgun yang sudah siap untuk saling menembak . Inilah akibatnya jika menempatkan Zetsu dan Deidara di dalam ruangan yang sama.

"Hentikan!" Ucap Konan murka.

"Jelaskan,Deidara" Dingin Itachi.

"Bitch itu kabur lagi!" Bentak Deidara.

"Ck!bocah sialan itu merasa paling hebat,kah?! Mencari musuh sendirian tanpa mengajak rekan!" kesal Kakuzu yang disetujui lainnya.

Seketika ruangan yang ricuh itu hening seketika saat mendapati Ketua mereka masuk ruangan dengan aura membunuh.

"Cari Sakura sekarang juga!!" Jerit Pain.

"Ha'i"
.
.

"Baru menemui ku ? Kenapa otak mu sangat lambat?" Tanya pria bertopeng.

"Berhenti lah berbicara,Kabuto" ucap Sakura mengejutkan pria bertopeng itu.

"Oh..jangan tergesa-gesa begitu nona akatsuki. Tidakkah sebaiknya kita meminum teh terlebih dahulu?" Kekeh Kabuto.

"Sialan! Jangan memancing amarah ku!" Amuk  Sakura.

Sakura mengongkang senjata kesayangan memfokuskan bidikan untuk mengenai Kabuto. Kabuto dengan lincah menghindari peluru-peluru yang melayang. Ruangan cafe yang tadinya indah dan menawan kini berhamburan tak berbentuk.

Sakura terus menembak tanpa sadar pelurunya hampir habis. Hingga tembakan terakhir ia sadar.

"Sial,habis!"

"Bagaimana nona?habis eh?" smirk Kabuto.

"One by one!" Tantang Sakura melemparkan pistolnya.

Kabuto dengan senang hati melayani tantangan gadis itu. Dengan lincah Sakura terus memukul dan menendang hingga Kabuto kualahan.

Saat Sakura akan menendang bagian vital Kabuto. Kabuto sudah terlebih dahulu menusukkan jarum pada Sakura. Sakura terkejut, tiba-tiba badannya panas.

"Sialan! Kenapa kau memberiku obat perangsang!" Erang Sakura menahan rasa panas dan pening.

Kabuto menghampiri dan menggendong gadis itu layaknya karung beras dan membawanya pada kamar kecil dan gelap.

"Kabuto kumohon lepaskan aku,brengsek!" Kesal Sakura.

"Begini saja,Nona. Kau serahkan tubuh mu maka aku tidak akan membunuh mu,bagaimana?" Tawar Kabuto.

Sakura terkejut. Ia refleks meludahi wajah Kabuto. Kabuto tidak terima lalu mencekik Sakura.

"Aku beri kesempatan terakhir. Jadilah jalangku. Maka Uchiha brengsek itu akan selamat,hm bagaimana?" Tawar Kabuto sekali lagi.

"Jangan sentuh keluarga ku bajingan!" Amuk Sakura meronta-ronta pada rantai yang mengikatnya.

"Tidak mau,ya?Baiklah. Aku akan mengirimkan anak buah ku untuk membunuh Uchiha dungu itu." Ancam Kabuto.

"Apa gunanya hah Uchiha sialan itu?!Lihat aku Sakura. Aku sangat berguna. Aku sama seperti mu. Jago dalam bidang seperti ini. Uchiha itu bahkan tidak tahu apa-apa?! Kenapa kau tidak pernah memandang ku sekali saja!" Kesal Kabuto.

"Kabuto, karna cinta tidak dilihat dari materi" lirih Sakura yang membuat Kabuto mengamuk.

"Jika itu pilihanmu. Maka aku akan membunuh Uchiha itu sekarang juga!" Ucap Kabuto beranjak meninggalkan ruangan.

"Tunggu!Baiklah. Aku akan menjadi jalang mu. Tapi jangan pernah menyentuh Keluargaku!" Lirih Sakura. Kabuto tersenyum dan mendekat pada Sakura.

"Tapi tolong lepaskan rantai-rantai ini dulu. Aku janji tidak akan macam-macam padamu" Lirih Sakura.

"Baiklah"

Sakura seketika terdiam kosong. Ia meraba gigi geraham bagian atas sebelah kanannya. Ia tahu jika selama ini Kakaknya memasangkan alat pendeteksi jika suatu saat Sakura akan hilang. Ya, seperti saat ini.

Sakura langsung mengahancurkan alat itu dan kembali pada posisi diam pasrah.

"Sekarang apa maumu?" Lirih Sakura yang membuat Kabuto semakin kesal karna sakit hati.

"Hari ini,aku akan menjadikanmu milikku sepenuhnya" Ucap Kabuto.

"Ahhhh Kab.. Kabutoo"

Brakk!!

"LEPASKAN SAKURA BRENGSEK!"
.
.
.

Sakura Itu Milikku!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang