🌸 5; Pelukan yang mendebarkan

681 119 6
                                    

Yerin memencet bel kediaman keluarga Kim berkal-kali sebelum menyenderkan tubuhnya ditembok selagi menunggu pintunya terbuka. Ia melirik tangan kanannya yang memegang goodybag berisikan makanan. Ia tahu jam segini Taehyung pasti belum mengisi perutnya sama sekali.

Taeyeon adalah Ibu tunggal yang membuatnya harus bekerja hingga larut malam yang membuatnya tak sempat untuk memasak makanan untuk Taehyung. Biasanya Taehyung akan membeli makanan di luar. Atau kadang-kadang Yerin yang mengantarkan masakannya seperti sekarang.

Gadis dengan poni rata tersebut kembali berdiri tegak menghadap pintu kala di depannya kini berdiri seorang Kim Taehyung. Taehyung memandangnya beberapa detik sebelum akhirnya menariknya ke dalam pelukan eratnya. Tentu saja ia terkejut, ada apa tiba-tiba pemuda ini memeluknya? Namun tak dapat dipungkiri bahwa pelukan tersebut begitu nyaman.

“Terimakasih, Yerin, terimakasih. Nado saranghae.” Ucap Taehyung pelan namun masih dapat ditangkap oleh indera pendengaran Yerin. Ia juga merasakan Taehyung yang mengecup puncak kepalanya. Yerin tidak tahu kalau hal tersebut dapat berdampak besar bagi jantungnya yang sekarang terasa ingin melompat keluar. Padahal dulu juga Taehyung sering melakukan hal ini padanya namun kali ini ada sensasi yang luar biasa baginya.

Oppa kenapa sih?” Yerin berusaha setengah mati menetralkan suaranya.

Oppa sudah membaca suratmu.”

Yerin mendelik, “Oppa terharu?”

“Menurutmu?” Taehyung balik bertanya sembari melepas pelukannya dan memandang wajah Yerin yang sekarang sedang menahan tawanya, “Memangnya kau ingin Oppa menertawakanmu? Oppa masih ingat kau melarangku tertawa saat bertemu nanti.”

“Iya-iya! Ampun!”

“Apa itu? Makanan lagi?” Yerin dan Taehyung beriringan berjalan masuk ke dalam rumah menuju dapur.

Yerin mengangkat goodybagnya, “Iya, nih. Spesial buatan Eomma.”

Eomma sudah pulang?”

“Iya, makanya ia memasakan ini untukmu dan untukku.”

Taehyung membuka isi dari goodybag tersebut sambil menyahuti Yerin, “Jadi kau juga belum makan?” Lalu Yerin menjawabnya dengan anggukan disertai cengirannya.

“Iya, hehehehe...”

“Ayo kita makan masakan Eomma-mu.” Suruh Taehyung, meminta agar Yerin duduk di kursi di hadapannya. Yerin menurutinya dan menarik kursi meja makan tersebut sebelum akhirnya ia mendudukinya.

Oppa, habis ini kita ke kedai es krim ya. Aku dengar di sana ada menu baru.” Taehyung dengan senang hati mengiyakan permintaan Yerin sebelum akhirnya mereka berdua menghabiskan makanan mereka masing-masing.

🌸🌸🌸

Suara lonceng berdenting diatas pintu kedai menandakan bahwa ada pelanggan yang baru masuk. Mereka yang tak lain dan tak bukan adalah Taehyung dan Yerin, terlebih Yerin yang begitu antusias saat memasuki kedai langganan mereka sejak mereka masih menjadi bocah ingusan tersebut. Bahkan pemilik kedainya saja sudah sangat hapal dengan keduanya. Yerin menatap berbagai macam menu es krim dengan mata berbinar seperti pertamakali melihat seperti yang sudah-sudah.

“Silahkan pilih menunya.” Kata pegawai kedai tersebut dengan ramah.

“Katanya di sini ada menu baru ya? Boleh saya pesan itu?” Ucap Yerin dengan mata yang masih berbinar.

“Ada. Silahkan duduk selagi menunggu.”

“Oke, saya pesan dua ya! Saya duduk di tempat seperti biasa.”

“Baik, nona Yerin.”

Taehyung yang dengan pasrah ditarik oleh Yerin menuju tempat duduk langganan mereka. Dimana lagi kalau bukan tempat duduk paling sudut, di mana tempat tersebut sangat dekat dengan kaca yang memudahkan mereka melihat ramainya jalan raya.

Lalu seorang pegawai datang dan meletakan dua cup es krim berukuran medium dengan sepotong brownies dan taburan chocochips di atasnya ke atas meja. Setelah mengucapkan terimakasih, gadis dengan poni rata tersebut menyantap salah satu makanan kesukaannya itu. Yerin memang maniaknya es krim. Kalau ditanya apa makanan kesukaannya maka ia dengan cepat akan menjawab, ‘es krim!’

Taehyung hanya tersenyum kecil lalu ikut menyantap es krim miliknya setelah menyadari tak ada yang berubah dari Yerin. Sifatnya dan wajahnya tidak ada yang berubah, hanya saja sekarang ia semakin cantik. Taehyung tidak dapat menyangkalnya.

“Jadi Oppa, siapa yang mendapat surat kagum terbanyak?” Yerin membuka suara.

“Lee Taeyong.” Jawab Taehyung singkat.

Jinjja? Kenapa dia?” Gumam Yerin, masih teringat dengan sifat menyebalkan Taeyong saat pertamakali bertemu.

Kalau diperhatikan sih memang Taeyong juaranya soal ketampanan, tetapi kalau attitude? Yerin harus berpikir dua kali. Yerin juga mendengar banyak yang mengatakan bahwa ketua osis mereka yang satu ini diam-diam seorang playboy.

Kalau dibanding dengan Taehyung, tentu saja Taeyong kalah dimata Yerin. Baginya Taehyung itu nomor satu. Tidak hanya tampan, Taehyung pun bersikap sopan dengan perempuan. Tanpa sadar, Yerin sudah memperhatikan Taehyung yang sedaritadi berkutat dengan IPhone -nya. Buru-buru ia membuang pandangannya ke arah lain. Untung saja Taehyung tidak menyadari itu.

Tiba-tiba saja wajah Yerin memanas dan berakhir wajahnya memerah. Entah kenapa otaknya memerintah untuk kembali mengingat kejadian dimana Taehyung memeluknya tadi dan mengecup puncak kepalanya. Ia tahu kalau hal tersebut hanya dilakukan sebatas kakak-adik, tapi iblis-iblis di kepalanya terus saja berteriak dan mengatakan bahwa hal tersebut adalah salah satu petunjuk bahwa Taehyung mencintainya, sebagai wanita.

Ia segera memukul kepalanya berusaha agar iblis-iblis tersebut berhenti mengatakan hal yang tidak-tidak.

Hal tersebut mengundang perhatian Taehyung, pemuda tersebut mengerutkan keningnya, “Kau ini kenapa sih?”

“Tidak apa-apa kok, hehehe.”

🌸🌸🌸

11.06.2019

yerin mulai ada rasa yeuu

Cherry Blossom ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang