02) My Love

1.5K 238 56
                                    

"Dia... kekasihku."

Satu kecupan mendarat sempurna di pipi kiri Kyungsoo, gadis itu terlonjak sebelum kemudian terkekeh saat tahu siapa pelaku yang sudah menciumnya.

"Menunggu lama?" pria dengan kulit tan itu bertanya lembut, Kyungsoo menggeleng. Tangan kecilnya ia gunakan untuk menggandeng erat lengan si pria.

"Mau kemana kita?" si pria bergumam, jari telunjuk ia letakan di dagu sambil memasang ekspresi berpikir keras.

Keduanya menaiki mobil hitam metalik milik si pria, sedari tadi senyum Kyungsoo belum juga surut.

Ia bisa tersenyum sepanjang hari jika bersama pria itu, meski tak ada yang mereka lakukan Kyungsoo akan selalu merasa bahagia.

"Kenapa wajahmu?"

"Tidak apa-apa, hanya luka kecil."

"Kau berkelahi lagi?"

"Tidak kok, aku cuma sedikit memberi pelajaran karena dia mengatakan kau kekasihnya. Padahal kau itukan kekasihku," Kai tergelak, satu tangannya ia gunakan untuk mengusak surai Kyungsoo, membuat gadis itu membeku di tempatnya.

"Lain kali berhati-hatilah, dan kau benar. Aku kekasihmu, Kim Kai adalah kekasih Do Kyungsoo," Kyungsoo mengangguk semangat.

Ia selalu nyaman berada di sisi Kai, menurutnya. Kai adalah sosok pria sempurna, tampan, hangat, dewasa dan jujur.

Kai selalu bisa mengerti dirinya yang terkadang masih bersikap kekanakan, memberitahunya apa yang sebaiknya ia lakukan dan apa yang sebaiknya jangan ia lakukan.

Menurut Kyungsoo, Kai adalah sosok yang paling cocok untuk dirinya. Meski terkadang pria itu sulit dihubungi karena pekerjaannya sebagai dancer profesional membuatnya selalu sibuk.

"Apa kompetisinya sebentar lagi?" Kai mengangguk, pandangannya masih fokus pada jalanan yang terlihat cukup padat.

"Sepertinya tidak mungkin," Kyungsok yang mendengar gumaman Kai sontak menoleh.

"Apannya yang tidak mungkin?"

"Sebenarnya aku ingin mengajakmu ke pantai, tapi jalanan terlihat padat begini. Ku rasa waktunya tidak akan cukup, aku harus segera kembali untuk latihan,"

Gadis dengan rambut sebahu itu tersenyum manis, bagaimanapun ia harus paham keadaan kekasihnya.

Ia tak boleh jadi gadis manja yang semaunya sendiri.

"Gwaenchanna, kita bisa mampir ke Vivapolo Caffe saja."

"Vivapolo?"

"Eung, Caffe milik Bibi Park. Tempatnya cukup dekat dari sini," Kai menimang sebelum akhirnya menyetujui usulan Kyungsoo.

KIlling Me

Sapaan ramah pelayan jadi pembuka begitu Kyungsoo juga Kai memasuki Caffe.

Di sisi kanan dan kiri dinding terdapat berbagai macam tempelan, entah itu pesan dan kesan pelanggan maupun foto-foto personel boygrup yang tengah naik daun, EXO.

"Sudah lama sekali kau tidak datang," Nyonya Park berujar ramah dari arah dapur.

Wanita yang masih nampak cantik diusianya, tersenyum ramah sembari meletakan cookies ke hadapan Kyungsoo juga Kai.

"Maaf Bibi, aku terlalu sibuk dengan pelajaran. Benar-benar membuatku stress, aku juga tidak dapat tidur dengan nyenyak," adu Kyungsoo.

KILLING METempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang