Jarum jam masih menunjukan pukul sepuluh, namun Kyungsoo sudah tiba di kelasnya sejak lima menit lalu. Padahal, kelasnya baru akan di mulai pukul duabelas siang nanti.
Kyungsoo menoleh begitu langkah kaki terdengar, di badan pintu Chanyeol menatapnya sambil terengah. Dua tangannya ia letakkan di lutut.
"Apa kau kemari sambil berlari?" yang ditanya mengangguk pelan, tak tega melihat sang sahabat Kyungsoo mengulurkan sebotol air mineral yang langsung Chanyeol tenggak habis.
"Aku khawatir, tidak biasanya kau berangkat lebih awal dari jam kuliah. Apalagi kau baru saja ... putus? Aku takut kau melakukan hal yang tidak-tidak," kekehan kecil jadi jawaban Kyungsoo. Ia terharu Chanyeol masih begitu mengkhawatirkan dirinya meskipun ia sudah sedikit banyak melukai perasaan pria itu.
"Ya, aku tidak sebodoh itu. Yaa meskipun pada awalnya hal itu terpikirkan juga."
"Awas saja kalau kau sampai melakukan hal yang tidak ...,"
"Kyungsoo," keduanya terkejut begitu tahu siapa yang memanggil. Itu Kai.
Pria itu berjalan mendekat, kemudian menarik lengan Kyungsoo dan hendak membawa gadis itu pergi sebelum Chanyeol menahan lengan Kyungsoo yang lain. (Paham ngga?)
"Kau mau membawa Kyungsoo ke mana?"
"Aku mau membawanya ke mana bukan urusanmu, lepaskan tanganmu darinya," ujar Kai tenang. Chanyeol terkekeh, pria dengan hoodie abu-abu itu segera mendekat ke arah Kai dan Kyungsoo. Membuat tubuh mungil Kyungsoo terperangkap diantara tubuhnya dan Kai.
"Tentu saja itu urusanku, Kyungsoo adalah ...," kalimat Chanyeol menggantung. Ia sempat menoleh ke arah Kyungsoo yang justru menunduk.
"Kau adalah Park Chanyeol, sahabat Kyungsoo. Dan aku adalah Kai, kekasih Kyungsoo. Jadi tolong lepaskan tanganmu selagi aku masih bersabar,"
"Kekasih Kyungsoo? Maksudmu mantan kekasih? Bukankah kalian sudah berakhir Bung?" ujar Chanyeol santai. Dengan gerakan cepat ia menarik Kyungsoo, menyembunyikan gadis itu di belakang tubuh besarnya.
"Kalian sudah berakhir. Jadi, jangan ganggu Kyungsoo lagi. Urusi saja hidupmu sendiri dengan gadis-gadis simpananmu itu," dalam sekejap Chanyeol berubah. Intonasi juga ekspresi yang biasanya terkesan konyol berganti menjadi tenang dan dingin.
"Lalu jika aku dan Kyungsoo sudsh berakhir, apa urusannya denganmu? Kau hanya sahabatnya lagipula."
"Chanyeol bukan sahabat ku," seru Kyungsoo tiba-tiba.
Baik Kai maupun Chanyeol menatap Kyungsoo penasaran. Kyungsoo sedikit meremas lengan Chanyeol, ia sempat memejamkan mata sejenak sebelum mendongak.
"Dia kekasihku yang baru. Jadi, kuharap kau tak lagi mendekatiku, kita sudah berakhir Kai," ujarnya lirih. Dua mata bulatnya tepat menatap iris tajam milik pria tan yang mematung tak berkutik.
Sementara pria lainnya hanya diam dengan mulut sedikit terbuka.
Langkah Chanyeol sedikit terseok saat mengikuti Kyungsoo, gadis itu berjalan ..., setengah berlari sebenarnya. Sambil menggandeng Chanyeol di belakangnya.
Chanyeol dengan cepat menyamakan langkahnya, meraih bahu Kyungsoo hingga keduanya kini berhadapan.
"Apa yang kau lakukan? Sebenarnya apa yang ada di pikiranmu? Kenapa kau menyakiti dirimu sendiri?" ucap Chanyeol sedikit berteriak. Ia tahu jelas, jika apa yang dikatakan Kyungsoo amat bertentangan dengan hatinya.
"Aku hanya melakukan apa yang seharusnya," Chanyeol mendesah begitu suara serak Kyungsoo terdengar. Ia tahu gadis itu menangis.
"Memang apa yang harusnya kau lakukan? Terus membohongi juga menyakiti dirimu sendiri? Begitu?"