~Entahlah aku bingung menjelaskan perasaan saat berada di dekatmu~
Riska SalsabilaHappy Reading
Sempatkan vote ya😁Jam menunjukkan pukul 11.00 waktunya istirahat. Semua siswa SMA Bina Bangsa berhamburan keluar kelas. Memuaskan perut mereka yang keroncongan. Sama hal nya dengan Riska perutnya sudah berkokok sejak mata pelajaran sejarah. Ia berencana makan bakso hari ini.
"Yuk Ra, Mel laper nih"
Riska memegang perutnya sambil berdiri."Kantin?"
Tanya Rara ikut berdiri."Iyalah..masak kamar mandi"
Riska mendengus kesal."Bentar Ka..."
Mely ingat jika mereka harus menunggu Bani datang sebelum ke kantin."Nungguin siapa? Sumpah laper banget aku"
Riska berjalan menuju pintu. Diikuti Mely dan Rara di belakangnya."Bentar, tunggu ya"
Rara memegang pergelangan tangan sahabatnya yang sedang lapar ini."Apa yang harus ditunggu sih..biasanya kalian yang paling semangat masalah makan. Giliran aku yang laper malah suruh nunggu"
Dari sebelah kiri tiga sekawan itu datanglah Bani dengan sebuah kertas di tangannya.
"Hai..maaf lama"
Sapa Bani singkat."Nggak papa kok"
Jawab Rara."Jadi kalian nunggu dia?"
Telunjuk Riska mengarah pada Bani."Iya, Bani yang minta pas tadi pagi sebelum masuk kelas"
Jelas Rara cukup panjang."Ih..tau gitu aku ke kantin dari tadi. Minggir"
Riska bergegas menuju kantin. Bani tersenyum simpul."Masih marah aja nih cewek. Lucu tapi lihatnya"
Batin Bani."Yuk Ban!"
Rara, Mely, dan Bani mengikuti langkah Riska.***
Seperti biasa suasana kantin sangat ramai. Hampir semua siswa di sekolah ada disini. Tak terkecuali geng Rosa dan kawan-kawannya.
Mereka sedang duduk di kantin Mang Paijo."Guys..pesenin gue mie ayam ya.."
Perintah Rosa pada temannya."Biar gue yang pesen, Rosa mie ayam, lo apa Sas?"
Sashi masih memainkan HP nya.
Senyum-senyum sendiri sejak 5 menit yang lalu. Tak salah lagi ia sedang chatting dengan sang pacar.Jengkel, Dona mengambil HP Sashi. Sashi terkejut.
"Kebiasaan banget sih lo, ditanya main HP mulu. Nggak di kelas, nggak di kantin. Sekalian aja temenan sama HP"
Omel Dona panjang lebar."Yaelah..lo nggak ngerti ya gue lagi chat sama Rian tau sini HP gue"
Sashi menjulurkan tangannya meraih HP di tangan Dona."Nggak!"
Dona menyembunyikan tangannya."Sini"
Sashi berdiri menarik tangan Dona."Nggak!"
Bentak Dona dengan nada tinggi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mathematic Girl and Lazy Boy [On Going]
Novela JuvenilCinta? Satu kata penuh makna. Tak tau kapan datangnya. Cinta tumbuh dari hal sederhana menjadi luar biasa. Dari tatapan menjadi ketetapan. Dari ilmu matematika bisakah menjadi cinta? Bani, murid baru di SMA Bina Bangsa. Cowok cool, ganteng, kulitnya...