Terkadang mencintai dalam diam itu menyenangkan dan menyesakan..
Selalu di selimuti rasa senang bahkan tersakiti..
Menatap sang pujaan hati tertawa lepas..
Mendengar suara gurau yang membuat ku terkikik..
Melihat ia berjalan saja sudah membuat jantung meletup letup..Entah,
Entah sejak kapan rasa ini menggila..
Bertabrakan dengan pikiran yang selalu di singgahi dengan ia...Aku tahu, aku hanya seorang wanita yang jauh dari kata sempurna..
Aku cukup sadar diri untuk mendekatimu...
Maka hanya serpihan serpihan surat yang mampu ku tuliskan untukmu...Iya untukmu, sang pelangi indah yang perlahan menghilang..
-05/02/2017
f
rom your secret admirer :)
****
"Aldiraaaaaaaaaaaaaaaa" suara melengking yang menusuk gendang telinga aldira mampu membuat seluruh pusat di penjuru gedung sekolah ini bergema
Aldira yang merasa namanya terpanggil hanya memejam kan kedua matanya dan menutup telinganga rapat-rapat, tepat saat seorang gadis yang berperawakan kurus,tinggi, putih,rambut dihiasi dengan bandana berwarna biru yang menambah kecantikan seorang Laluna Moralis ia adalah teman seperjuangan Aldira. Luna juga salah satu wanita yang bisa di bilang populer di kalangan anak anak SMA TUNAS BANGSA 1, selain cantik luna juga memiliki otak yang pintar, ia sering sekali menjadi juara kelas, rival yang selalu berebut juara kales yaitu Aldira meldani soraya atau yang akrab kita panggil dira, wanita berperawakan tinggi, berbody goals, memiliki mata yang indah, rambut yang bergelombang berwarna kecoklatan yang selalu di gerai menambah kesan manis yang terpancar dari wajah natural miliknya.
"Luna, bisa gak sih gak usah teriak-teriak, kuping gue pagi pagi udah penging gara-gara mulut lu yang rombengnya masyaallah banget" decak dira kepada luna, sedangkan yang di ceramahi hanya menunjukan jari telunjuk dan tengahnya berarti peace dan yang pasti menunjukan cengiran khas yang membuat dira jengah kepada salah satu sahabatnya ini.
"Maaf kali dir hehe" ucap luna
Dira hanya berdehem menandakan *ya udah deh*
"Tumben gak sama aya, lu?" Tanya dira memecah keheningan antara dia dan luna yang sedang menuju memasuki koridor sekolah.
"Kaya gak tau aya aja lu" balas luna, lalu tersenyum..
Athaya Gayatri atau yang akrab di sapa Aya ini juga sahabat karib dira dan luna, di antara dira dan luna, aya adalah sahabat yang selalu membangkitkan mood, selain dia cantik, dia juga punya otak yang super duper ajaib, entah apa yang ada dalam otak dan pikirannya yang pasti dira dan luna sangat beruntung bisa bersahabat dengan aya.
****
Didalam kelas hanya ada satu dan dua murid yang sudah datang, dira yang masih merasa agak mengantuk memutuskan untuk tertidur sejenak, ia mulai melipat kedua tangannya lalu menumpahkan kepala yang sudah terasa berat lalu mulai memasuki alam mimpi dengan perlahan.Sedangkan luna sudah bersiap-siap akan selfie, dan memasukan foto yang paling cantik di snap gram miliknya, berbagai gaya sudah luna peragakan, dan berpuluh-puluh foto juga sudah ia simpan rapi di dalam galery. Ya itu adalah salah satu kebiasaan buruk luna, update di setiap waktu..
"Assalamualaikum kawan kawan tercintah ututuuuu kuu tayang" suara cempreng yang mampu membuat semua anak di dalam kelas terjungkal 'et wkwk..
"Astaghfirullah anak ayam pagi pagi udah berkokok, ngagetin satu kelas, lu udah bosen idup ay?" Ucap luna galak kepada aya..
"Eitss mbak luna yang katanya cantik dan populer banget kebangetan sangat, kaya gak tau sahabat mu yang jelita ini aja" seru aya dengan gaya centil nya..
Dira yang tidak tertarik dengan perdebatan antara aya dan luna memilih untuk menenggelamkan wajahnya kembali, toh juga aya dan luna memang selalu begitu.
Belum ada satu menit dira memejamkan matanya, tiba-tiba aya menggebrak meja tempat duduk Dira "woy mbak dira yang unyu-unyu kaya macan tutul, masih pagi malah molor, lu kira kelas ini hotel apa" serang aya sinis, lalu nyengir seketika dira memperlihatkan tatapan tajam untuknya"Hehe itu mata copot entar mbak" ucap aya sebelum kabur dari hadapan dira..
Dira hanya menghela nafas gusar, selalu saja aya mengganggu saat ia sedang ingin tidur dan berdiam diri 'dasar bocah ngeselin, untung sahabat gue, kalau bukan gue santet lu ay' batin dira.
***
Saat ini dira menghabiskan waktu istirahat nya di dalam perpustakan, ia memang sangat suka membaca, apalagi saat membaca fiksi remaja yang membuat dia baper sendiri.Di perpustakaan sangat sepi menurut dira, karena memang hanya beberapa siswa teladan saja yang menghabiskan waktunya di dalam ruangan bertumpuk buku ini.
Saat sedang terfokus pada novel yang baru saja dira baca, tiba-tiba terdengar decitan kursi yang menurut dira di duduki oleh salah seorang siswa yang ingin belajar, dira pun acuh tak acuh
Lama kelamaan mata dira mulai lelah, ia pun memutuskan untuk pergi dari perpustakaan kembali ke kalas, namun insiden memalukan terjadi, saat dira akan bangkit dari tempat yang sedari tadi di dudukinya tiba-tiba saja kakinya tak sengaja menginjak kaki seorang yang duduk tepat di sebelahnya.."Aduh, sori sori gue gak sengaja, mana yang sakit?" Gugup dira karena merasa bodoh sekali.
"Gue gakpapa" dira sempet kaget atasan jawaban yang terlontar, lalu dengan ragu dira mulai mendongakan wajahnya agar dapat melihat siapa pemilik suara bariton yang menggunjang hatinya.
Tapat saat itu juga dira mulai merasa hatinya tidak sehat, mengapa seperti tersengat listrik, lalu perutnya serasa janggal seperti ada yang terbang...
Assalamualaikum teman teman..
Apakabar kalian?
Semoga sehat terus ya amin :-*
Author kembali dengan cerita baru lagi, masih sama seperti cerita cerita sebelumnya, dengan tema fiksi remaja..
Semoga kalian suka..
See on the next chapter semuanya...
Yang baca jangan lupa voment ya, vote dan coment dari kalian adalah penyemangat author buat terusin cerita ini 😊
Happy reading 🤩
KAMU SEDANG MEMBACA
ALDIRA
Teen FictionTerkadang mencintai dalam diam itu menyenangkan dan menyesakan.. Selalu di selimuti rasa senang bahkan tersakiti.. Menatap sang pujaan hati tertawa lepas.. Mendengar suara gurau yang membuat ku terkikik.. Melihat ia berjalan saja sudah membuat jantu...