Ironi

15 3 0
                                    

Kudengar kau telah bahagia disana
Dengan seseorang dari masa lalu yang kembali membawa cinta
Yang entah sejak kapan membuat perasaanmu akan diriku sirna
Entahlah bahagia atau harus bermuram durja

Kau yang menjanjikan hal manis
Kini hanya bisa memancing tangis
Yang membuat hati ini teriris
Apakah aku akan kalah dengan pedih dan tangis

Entah saat ini kemana kau yang kutau sangat mencinta
Tapi kini telah bahagia dengan dia yang kau kata tak akan lagi bersama
Lantas mengapa kini tega mengkhianati Kita
Andai saja sahabatku tak berkata
Mungkin aku akan menjadi orang terbodoh berharap kau tetap mencinta

Seperti tertusuk jutaan pisau
Seperti terbakar oleh api yang tak akan terhalau
Begitulah aku mendengar kabar tak bertuah itu
Jika memang itu yang menjadi bahagiamu
Kuikhlaskan kamu dengan tulus dan tanpa ragu
Meski hati kembali menyisakkan tangis dan pilu
Anggaplah aku hanya angin lalu
Yang pernah singgah tapi tak pernah menetap dalam relung jiwamu

Semua yang kau cipta
Tak pernah kurasa ada
Jika memang seolah aku yang bersalah
Maka biarlah semuanya
Kau bersamanya dan bahagiamu yang kembali sempurna
Dan aku dengan pilu dan sahabat yang akan membawaku ke surga
Meskipun ke neraka biarlah asal tak usah lagi mendengar kata cinta

Cinta yang sangatlah semu dan mudah jemu
Cinta yang tanpa sengaja tumbuh
Dan tanpa sadar menciptakan seuntai doa dalam balutan rindu
Tak sadarkah kamu?
Atau memang hanya aku yang terlalu merindu
Sehingga seolah melupa akan takdir yang pilu

Ah sungguh ironi
Tanpa sadar masih berhalusinasi
Bahwa segala yang orang katakan tentangmu hanyalah mimpi
Nyatanya sungguh amat pedih
Ah sudahlah tak usah lagi meratapi
Hal yang sudah sangat pasti
Bahwa dia tak lagi dapat kembali

KATA YANG INGIN TERSAMPAIKAN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang