Titik Terendah

19 3 0
                                    

Hari ini entah mengapa menjadi sesi terberat dalam hidup
Dimana kumerasa ada beban berat yang harus kupikul
Seolah semua tertumpu pada satu titik dalam tubuh lemah ini
Hingga rasanya ingin hancur dan remuk

Entah harus tetap tegar atau kembali bersedih
Dikala mencapai titik terendah aku harus dihadapkan untuk selalu menjadi penopang yang tak boleh letih
Kadang kumerasa miris dan sedih
Sampai kapan akan begini?

Kadang kala kebingungan juga mendera
Kala fisik dan hati tak lagi merasa sama
Kala fisik merasa kau harus kuat dan terus memancarkan cahaya
Tapi hati yang telah merasa begitu lemah dan tak berdaya
Tergeletak dalam ketidak berdayaan dalam wujud manusia biasa

Kuatkah aku?
Tanyaku dalam sendu
Tak peduli kuat aku tidak aku tak boleh terpuruk dalam pilu
Aku harus tetap kembali menguat dan mencetak bahagia baru
Bagi diriku dan orang sekitarku
Kuingin meski aku tak lagi memancar cahaya yang berkilau
Aku tetap menjadi sumber kekuatan bagi orang yang membutuhkanku

Ditengah hembusan angin malam
Kumendengar bisikan yang kuasa
Bahwasanya perjuanganku tak akan sia sia
Tuhan telah beri balasan yang tak terduga
Bukan benar benar dari yang kuasa
Tapi dari seluk hati yang telah bekerja sangat keras dalam menghadapi segalanya
Teruslah menguat wahai diriku yang lemah
Teruslah memancarkan sinar indah
Hingga tiba saatnya kau harus benar benar padam kala Tuhan tengah memeluk erat dirimu dengan Cinta.

KATA YANG INGIN TERSAMPAIKAN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang