puing

43 5 5
                                    


Sekeluarnya kami dari ruang BK,

"Nanti kita bertemu dikantin ya?" Azkan membuka percakapan.

"Mau ngapain?"

Azkan menaikkan alis kirinya.
" Selama ini kau ke kantin ngapain?"

Aku memijit pelipisku yang mulai berdenyut.

" Masih belum mengerti? Maksudku, selama ini kau ke kantin melakukan kegiatan apa?," Azkan menjelaskan dengan gestur yang lihai.

" Maksudku, kenapa kita harus bertemu dikantin? Ada hal dan acara apa?" Aku menjawab dengan gestur tak kalah lihai lalu mendengus kesal.

" Ya makan bareng." Jawab azkan dengan santai.

" Makan bareng?" Aku mengulangi apa yang ia katakan barusan.

" Huft! Makan bareng itu adalah kegiatan me-"

" Astaghfirullah," Aku mengelus dadaku yang sakit
" Aku tau apa arti makan bareng!"

" Trus?" Azkan bertanya dengan wajah keheranan.
" Ngapain nanya?" Lanjutnya.

Aku tak tau lagi harus apa. Yang penting aku harus cepat-cepat menjauh darinya. Kepalaku sudah tak kuat untuk tidak berdenyut. Dasar azkan!

" Oke, sepuluh menit lagi aku datang. "

" Ku tunggu! " Jawab azkan .

A.n

Haii!
Kenapa judulnya puing? Karena ini draf yang tersisa dari tragedi kelalaian pribadi itu. Hiks!

JEANATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang